3 faksi di kufah dalam peristiwa karbala


Muawiyah bin Abu Sofyan memerintah umat Islam selama 20 tahun. Pada masa yang panjang itu tentu dia berhasil menciptakan sebuah kelompok loyalis yang ditunjuk di masing-masing daerah dan di setiap kota di bawah pemerintahannya.

Kelompok ini sangat anti Ahlul-Bait. Hal ini terbukti dengan ditemukannya surat surat dari kelompok Shiatul Muawiyah yang menulis surat kepada Yazid pada saat kedatangan Muslim bin Aqeel. Memperlihatkan bahwa loyalitas mereka telah beralih kepada Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan.

وخرج عبدالله بن مسلم وكتب إلى يزيد بن معاوية أما بعد فإن مسلم بن عقيل قد قدم الكوفة فبايعته الشيعة للحسين بن علي فإن كان لك بالكوفة حاجة فابعث إليها رجلا قويا ينفذ أمرك ويعمل مثل عملك في عدوك فإن النعمان بن بشير رجل ضعيف أو هو يتضعف

"Abdallah b. Muslim B. Said al Hadrami sekutu dari Bani Umayyah ...pergi keluar dan dia menulis surat seperti berikut untuk Yazid bin Muawiyah:. 'Muslim bin Aqeel telah datang ke al-Kufah dan Syi’ah telah memberikan kesetiaan kepadanya (Baiat) atas nama al-Husain bin Ali bin Abi Thalib. Jika Anda memiliki kepentingan di Kufah maka kirimkanlah orang kuat kesana, yang akan melaksanakan perintah Anda dengan cara yang sama ketika Anda akan melawan musuh Anda. Al-Nauman bin Bashir adalah orang yang lemah atau ia bertindak seperti orang yang lemah ". Ia orang pertama yang menulis kepadanya Lalu Umarah bin Uqbah. menulis kepada Yazid hal serupa. Begitu juga Umar bin Sad bin Abi Waqqas" [Tarikh At-Tabari, Volume 19 halaman 30]

Sesudah Yazid memperoleh surat-surat itu maka Yazid mengeluarkan perintah untuk Ibnu Ziyad, Ibnu Ziyad ini adalah anak Zina dari Summayah, di mana Yazid menulis sesuatu yang sangat menarik:

أما بعد فإنه كتب إلي شيعتي من أهل الكوفة يخبرونني أن ابن عقيل بالكوفة يجمع الجموع لشق عصا المسلمين فسر حين تقرأ

"Syi’ah saya , di antara orang-orang al-Kufah telah menulis kepada saya untuk memberitahukan bahwa Ibnu Aqil itu dalam misi mengumpulkan orang –orang al-Kufah dengan tujuan untuk menyebarkan pemberontakan di kalangan umat Islam. Karena itu, ketika Anda (Ibnu Ziyad) membaca surat ini, pergilah ke Kufah dan carilah Ibnu Aqil, seolah-olah Anda sedang mencari manik-manik, sampai Anda menemukannya. Kemudian ikat dia dengan rantai, bunuh dia, atau usir dia. " [Tarikh At- Tabari, Volume 19 halaman 31]

Berdasarkan referensi diatas ada dua kelompok Syi’ah di Kufa :

1. Syi’ah Ustmani yaitu Bani Umayyah dan loyalis mereka, yang secara terbuka menunjukkan      permusuhan mereka terhadap Ahlul Bait dan merupakan mata-mata sukarela bagi pemerintah Yazid. Mereka percaya di kekhalifahan dari tiga khalifah pertama dan menolak Imam Ali (as) '.

Nashibi terkenal Ibnu Taimiyyah mengakui dalam Kitabnya ::

"Para Syi’ah Usmani secara terbuka melaknati Ali dari mimbar-mimbar". [Minhaj al Sunnah, Volume 1 halaman 178]

Pasukan segera dikirim dan ditempatkan di Kufah oleh Muawiyah setelah ia menjadi Khalifah dan tentu saja Kufah tetap merupakan titik lemah bagi kekuasaan Bani Umayah khususnya Muawiyah dan Yazid karena sebagian besar tentara mereka berasal dari Suriah.

2. Masyarakat Khufah biasa, ini juga disebut sebagai Shi’ah Ali secara politis dan merupakan lawan Usmani, karena mereka menegaskan keyakinan Syi’ah di keempat khalifah. Mereka adalah mayoritas di Kufah.

3. Syi’ah asli / Syi’ah Imamiyah, mereka yang mengikuti Ahlul Bait secara total , Yang meyakini bahwa kepemimpinan Ahlul Bait adalah berdasarkan Nas , dan mereka ini adalah bagian minoritas di Kufah.

Dan agar dapat memahami peristiwa Karbala secara benar , kita perlu memahami perbedaan antara kelompok-kelompok yang bersaing dan berbeda pandangan terhadap Ahlul Bait.


Sebagai tambahan :
1. Tidak pernah ada seorangpun yang dapat membuktikan bahwa seluruh Masyarakat Kufah adalah Syi’ah Imamiyah (Pengikut Imam dari Ahlul Bait)
2. Para Syi’ah Imamiyah telah dibantai oleh Ibnu Ziyad Summayah ketika memerintah Kufah sejak sebelum peristiwa Karbala.
3. Para Sunni Nashibi (Syi’ah Utsmani/ Syi’ah Muawiyah) telah berusaha sedemikian rupa    memutar balikan fakta guna menipu orang awam Sunni dengan mengatakan bahwa Syi’ah Imamiyah telah menghianati dan membantai Al-Hussain SA.
4. Upaya memutar balikan fakta ini adalah dalam rangka usaha mereka secara mati-matian guna menyelamatkan Junjungan mereka Yazid bin Muawiyah bin Abu Sofyan yang telah membunuh seorang Imam Syiah Imamiyah yang digelari Allah dan Rasul-Nya , Penghulu Pemuda Ahli Surga.


Jadi jelas sudah siapa sebenarnya yang berkhianat itu ....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger