Jamu Pahitan
Jamu pahitan dimanfaatkan untuk
berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan jawaban yang
bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk
gatal-gatal dan kencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya
untuk ‘cuci darah’, kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan,
menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal, dan pusing.
Khusus untuk jamu pahitan, ternyata
tidak semua pembuat jamu mampu meracik sendiri bahan-bahannya. Enam
orang mengatakan membeli racikan jamu pahitan dan pada umumnya dibeli di
tempat asalnya, yaitu dari peracik jamu di Solo. Bahan baku dasar dari
jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi, ada
yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan
bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro laut,
doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain
seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam
bumbu masakan).
Pembuatan jamu pahitan adalah dengan
merebus semua bahan ke dalam air sampai air rebusan menjadi tersisa
sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang
terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil
akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu
pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar
rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis
dan segar seperti sinom atau kunir asam.
0 komentar:
Posting Komentar