Mengatasi Keringat Berlebihan pada Ketiak
Betapa rikuh dan tidak
percaya dirinya seseorang dalam suatu pergaulan, bila ketiaknya
selalu basah akibat produksi kelenjar keringatnya yang
berlebihan dan yang lebih celaka lagi terhirupnya aroma
tidak segar sebagai buntutnya. Bau yang ditimbulkannya
ini merupakan produk khas kelenjar apokrin yang bercokol
pada ketiak, atau dapat pula karena bercokolnya bakteri
tertentu pada lingkungan yang lembab tersebut. Konon
pada sejumlah orang, bau khas daerah di bawah lengan ini
justru membangkitkan gairah seksual tersendiri bagi
lawan jenisnya. Namun, bagaimana mengatasi keringat
berlebihan pada ketiak ini?
DALAM
jumlah keringat ketiak normal-normal saja alias tidak sampai
mengganggu atau bahkan menjadikan seseorang merasa risih,
tentu tidak ada hal yang patut diresahkan, sebab ini
juga merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam upaya
untuk melepaskan panas tubuh. Tetapi persoalannya tentu
saja akan bergeser jika produksinya berlebihan dan terus
mengalir nyaris sepanjang waktu. Nah, yang satu ini
barangkali baru akan menimbulkan perasaan kurang nyaman
atau percaya diri pada diri seseorang.
Apabila orang bergerak di
bidang pekerjaan yang banyak melakukan kontak sosial dengan
orang lain, waitress, public relation, atau bahkan dokter
misalnya, problem di atas merupakan persoalan klasik yang
amat sering dijumpai di Indonesia — terkait dengan iklim
tropisnya. Tetapi di Australia pun tidak sedikit orang
yang menyampaikan keluhan yang sama khususnya dalam
musim panas seperti saat ini, dimana temperatur udara
bisa mencapai 41 derajat celsius.
Suatu hal yang mungkin
cukup menghibur bahwa axillary hiperhidrosis atau keringat yang
berlebihan pada ketiak, murni hanya terbatas pada persoalan
terlalu aktifnya kelenjar memproduksi keringat setiap
waktu. Tidak ada penyakit sistemik yang bersembunyi di
balik kondisi yang sering menjadi topik pembicaraan kaum
wanita ini. Suatu keadaan yang sedikit agak berbeda
apabila seluruh tubuh (tidak hanya terbatas pada ketiak
saja) sering dibanjiri peluh pada malam hari, apakah
cuaca sedang panas atau dingin, mungkin ada suatu
penyakit sebagai biang keladinya. Akan tetapi tentu saja
harus disertai oleh sejumlah gejala klinis lainnya.
Untuk kasus tersebut,
katakanlah seseorang sering gemetar, banyak makan tetapi badan
makin mengurus, suhu tubuh yang lebih tinggi dari keadaan
normalnya dan sebagainya. Jika tanda-tanda ini dirasakan
pada diri seseorang, mungkin orang tersebut harus
waspada terhadap kemungkinan bercokolnya penyakit
thiroid pada tubuh.
Upaya Sederhana
Kembali pada penyebab axillary hiperhidrosis. Sampai saat ini belum ada keterangan yang lebih spesifik tentang keadaan yang sifatnya sangat individual ini. Hanya faktor genetik dan kondisi jiwa yang sedang cemas atau stres yang disebut-sebut sebagai pemicu hiperaktifnya sistem saraf simpatis untuk merangsang kerja kelenjar keringat, sehingga produksinya yang melimpah timbul sebagai akibatnya. Sungguhpun persoalan ini mungkin kurang memiliki makna esensi yang dalam, tetapi betapa tidak nyamannya jika daerah di bawah lengan kita selalu basah disertai bau kurang sedap yang mengalir dari dalamnya.
Kembali pada penyebab axillary hiperhidrosis. Sampai saat ini belum ada keterangan yang lebih spesifik tentang keadaan yang sifatnya sangat individual ini. Hanya faktor genetik dan kondisi jiwa yang sedang cemas atau stres yang disebut-sebut sebagai pemicu hiperaktifnya sistem saraf simpatis untuk merangsang kerja kelenjar keringat, sehingga produksinya yang melimpah timbul sebagai akibatnya. Sungguhpun persoalan ini mungkin kurang memiliki makna esensi yang dalam, tetapi betapa tidak nyamannya jika daerah di bawah lengan kita selalu basah disertai bau kurang sedap yang mengalir dari dalamnya.
Menghadapi persoalan yang
terutama lebih banyak meresahkan kaum wanita ini, berbagai upaya
sederhana sering kita dengar telah coba diterapkan.
Apakah dengan menggunakan pakaian dari bahan yang mudah
menyerap keringat, misalnya katun. Minum berbagai ramuan
jamu tradisional seperti loloh daun beluntas, kunyit
asem, dan sebagainya. Mengurangi atau menghindari produk
makanan yang banyak mengandung terasi yang memang
memiliki aroma yang dahsyat. Menggunakan bedak atau
mengoleskan sejumlah mangir-boreh tertentu pada ketiak.
Menggunakan antiperspirant, atau minyak wangi untuk
melawan bau badan.
Apabila berbagai upaya di
atas tidak membuahkan hasil seperti apa yang diharapkan, berikut
ini beberapa pilihan upaya medis sebagai salah satu
alternatif jalan keluar yang mungkin dapat dicoba
dilakukan:
1. Bila penggunaan
antiperspirant biasa tidak mempan untuk mengerem produksi
kelenjar keringat yang berlebihan, cobalah gunakan
antiperspirant dari golongan yang lebih kuat. Sebagai contoh,
drysol atau certain dry. Pada beberapa orang yang memiliki jenis
kulit yang sensitif, bahan aktif yang terkandung di
dalamnya kadang-kadang menimbulkan efek iritasi pada
kulit. Maka gunakanlah pada malam hari serta tidak lupa
untuk membersihkannya pada pagi berikutnya. Efek yang
diharapkan biasanya akan nampak dalam 1-2 minggu
kemudian.
2. Injeksi botox pada
ketiak, merupakan alternatif kedua yang dapat dipilih. Cara ini
merupakan metode yang saat ini cukup laris di Australia dan
Amerika Serikat sebagai salah satu alternatif pilihan
antara lain karena efektivitasnya yang tinggi (efektif
selama 6-8 bulan) dan sampai saat ini belum ditemukan
adanya efek samping yang bermakna. Botox sendiri
merupakan ekstrak dari toxin botulinum yang secara ajaib
sangat potensial untuk menurunkan produksi kelenjar
keringat pada daerah yang disuntikkan. Selain untuk
mengatasi prolem seputar keringat yang berlebihan, injeksi
botox secara luas dimanfaatkan untuk mengatasi kerut-kerut kulit
pada wajah atau bagian tubuh lainnya.
3. Meminum obat golongan
anticholinergic. Obat ini bekerja untuk memblok sistem saraf
simpatis yang salah satu fungsinya bertanggung jawab untuk
merangsang kerja dari kelenjar keringat ini. Obat oral
ini dilaporkan dapat pula menurunkan produksi keringat
yang dihasilkan. Tetapi sayangnya obat ini terlalu
banyak menciptakan efek samping yang justru menimbulkan
keresahan baru bagi kita ketimbang problem intinya
sendiri. Antara lain, suasana mulut yang berubah menjadi
kering, pandangan mata yang mengabur, terjadinya
gangguan pada proses buang air kecil atau besar dan
sebagainya.
4. Pilihan lain yang dalam
kapasitasnya menjadi alternatif yang boleh dikata paling jarang
diminati masyarakat adalah apa yang dikenal orang
sebagai endoscopis transthoracic sympathectomy. Teknik
ini merupakan suatu metode operasi untuk memotong
sebagian saraf simpatis yang bertanggung jawab pada
terbentuknya keringat berlebihan pada ketiak. Metode ini
juga menyebabkan timbulnya keringat berlebihan baru
pada tempat lain sebagai suatu mekanisme kompensasi
tubuh. Lokasinya biasanya pada dada atau punggung.
Pada akhirnya, apapun yang
menjadi pilihan kita dengan berbagai pertimbangan untung
ruginya segalanya kembali pada kebijakan kita. Semoga
informasi sederhana ini dapat membantu.
0 komentar:
Posting Komentar