بسم الله الرحمن الرحيم
allahumma bihaqi muhammadin wa aali muhammadin alaihi sholli ala
muhammad wa aali muhammad warzukna wawalidaina wa azwajana wa auladana
wa duryatina mimba’dina hubba muhammad wa aali muhammad Allahuma ahyina
ala dzalik wa amitsna ala dzalik wa surna fi zumratim man ahabba
muhammada wa ala muhammad ma’a muhammadin wa aalihi ya karim
40 Hadis Shalat
Hadis Pertama: Urgensitas Shalat
أول ما افترض الله على أمتي الصلوات الخمس وأول ما يرفع من أعمالهم الصلوات الخمس وأول ما يسألون عنه الصلوات الخمس
Rasulullah saw bersabda:
“Hal pertama yang diwajibkan oleh Allah swt atas umatku adalah shalat
lima waktu, hal pertama yang diangkat dari amalan-amalan mereka adalah
shalat lima waktu, dan hal pertama yang dipertanyakan kepada mereka
adalah shalat lima waktu.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18859]
Hadis Kedua: Shalat Dan Tiang Agama
عن أبي جعفر عليه السلام قال: بني الاسلام على خمسة أشياء: على الصلاة، والزكاة، والحج، والصوم، والولاية
Dari Abi Ja’far (Imam Baqir) as berkata:
“Islam dibangun di atas lima hal: Shalat, zakat, haji, puasa dan wilayah (kepemimpinan atau imamah).” [Bihar, jilid 79, hal 234]
Hadis Ketiga: Perumpamaan Shalat
عن أبي جعفر عليه السلام قال: الصلاة عمود الدين، مثلها كمثل عمود الفسطاط إذا ثبت العمود ثبتت الاوتاد والاطناب، وإذا مال العمود وانكسر لم يثبت وتد ولا طنب
Dari Abi Ja’far as berkata:
“Shalat adalah tiang agama, perumpamaannya seperti tiang kemah, bila
tiangnya kokoh maka paku dan talinya akan kokoh, dan bila tiangnya
miring dan patah maka paku dan talinya pun tidak akan tegak.” [Bihar,
jilid 82, hal 218]
Hadis Keempat: Shalat Penyebab Kebahagiaan
قال رسول الله صلي الله عليه و اله: خمس صلوات من حافظ عليهن كانت له نورا وبرهانا ونجاة يوم القيامة
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menjaga shalat lima waktu maka ia akan memperoleh
cahaya, burhan dan keselamatan pada hari kiamat kelak.” [Kanzul ‘Ummal,
jilid 7, hadis 18862]
Hadis Kelima: Shalat dan Cahaya Hati
صلاة الرجل نور في قلبه فمن شاء منكم فلينور قلبه
Rasulullah saw bersabda:
“Shalat seseorang adalah cahaya di hatinya dan barangsiapa di antara
kalian yang berkeinginan maka hendaknya ia menyinari hatinya dengan
cahaya.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18973]
Hadis Keenam: Shalat Parameter Penerimaan Amal Perbuatan
قال الصادق (عليه السلام): أوّل ما يحاسب به العبد الصلاة، فإن قبلت قبل سائر علمه، وإذا ردّت ردّ عليه سائر عمله
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Hal pertama yang akan dihisab (diperhitungkan) dari seorang hamba
adalah shalat, jika shalatnya diterima maka seluruh amalnya akan
diterima dan jika shalatnya ditolak maka seluruh amalnya akan ditolak.”
[Wasa’il Al-Syi’ah, jilid 3, hal 22]
Hadis Ketujuh: Shalat dan Metode Para Nabi
قال صلى الله عليه واله: الصلاة من شرايع الدين، وفيها مرضاة الرب عزوجل، فهي منهاج الانبياء
Rasulullah saw bersabda:
“Shalat adalah termasuk dalam syareat agama, dan di dalamnya terdapat
keridhaan Tuhan swt, dan shalat adalah metode para nabi.” [Bihar, jilid
82, hal 231]
Hadis Kedelapan: Shalat Bendera Islam
قال النبي صلى الله عليه واله: علم الإسلام الصلاة فمن فرغ لها قلبه وحافظ عليها بحدها ووقتها وسننها فهو مؤمن
“Bendera Islam adalah shalat, maka barangsiapa memberikan hatinya
untuknya dan menjaganya dengan batasan dan waktunya serta
sunah-sunnahnya maka ia adalah seorang mukmin (hakiki).” [Kanzul ‘Ummal,
jilid 7, hadis 18870]
Hadis Kesembilan: Shalat dan Effesiensinya
قال الصادق ( عليه السلام ) ـ في حديث ـ : إنّ ملك الموت يدفع الشيطان عن المحافظ على الصلاة ، ويلقّنه شهادة أن لا إله إلا الله ، وأنّ محمّداً رسول الله ، في تلك الحالة العظيمة
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Sesunguhnya malaikat kematian (pencabut nyawa) menghalau syetan dari
orang yang menjaga shalat dan mentalqinkan (mendektekan) kepadanya
kesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad
saw adalah Rasulullah (utusan Allah) dalam kondisi menakutkan tersebut.”
[Wasa’il Al-Syi’ah, jilid 3, hal 19]
Hadis Kesepuluh: Shalat dan Anak-anak
قال الباقر عليه السلام: إنّا نأمر صبياننا بالصلاة إذا كانوا بني خمس سنين ، فمروا صبيانكم بالصلاة إذا كانوا بني سبع سنين
Imam Baqir as berkata:
“Sesungguhnya kami memerintahkan anak-anak kami untuk shalat bila
mereka mencapai usia lima tahun, maka perintahkanlah anak-anak kalian
untuk shalat bila mereka mencapai usia tujuh tahun.” [Wasa’il Al-Syi’ah,
jilid 3, hal 12]
Pasal Kedua
Urgensitas dan Keutamaan Shalat
Hadis Kesebelas: Nilai Shalat
قال الصادق عليه السلام: صلاة فريضة خير من عشرين حجة وحجة خير من بيت مملو ذهبا يتصدق منه حتى يفني أو حتى لا يبقي منه شئ
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Shalat wajib lebih baik dari dua puluh haji dan haji satu kali lebih
baik dari sebuah rumah berisikan penuh dengan emas yang disedekahkan
sehingga habis atau tidak tersisa sedikitpun juga.” [Bihar, jilid 82,
hal 227]
Hadis Kedua Belas: Keutamaan Shalat
قال أمير المؤمنين عليهم السلام: اوصيكم بالصلاة وحفظها، فانها خير العمل وهي عمود دينكم
Amirul Mukminin Ali as berkata:
“Aku wasiatkan kepada kalian akan shalat dan menjaganya, karena
sesungguhnya shalat adalah sebaik-baik amal dan ia adalah tiang agama
kalian.” [Bihar, jilid 82, hal 209]
Hadis Ketiga Belas: Urgensitas Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: ما من صلاة يحضر وقتها إلا نادى ملك بين يدي الناس [أيها الناس] قوموا إلى نيرانكم التي أو قدتموها على ظهوركم فأطفئوها بصلاتكم
Nabi saw bersabda:
“Tidak ada satu shalat pun yang tiba waktunya kecuali satu malaikat
menyeru di antara manusia (Wahai manusia) bangkitlah menuju api-api yang
kalian nyalakan di hadapan kalian sendiri maka padamkanlah api tersebut
dengan shalat kalian.” [Bihar, jilid 82, hal 209]
Hadis Keempat Belas: Berkah Shalat
عن علي عليه السلام قال: إن الانسان إذا كان في الصلاة فان جسده وثيابه وكل شئ حوله يسبح
Imam Ali as berkata:
“Sesungguhnya manusia apabila berada dalam kondisi shalat maka tubuh,
pakaian dan segala sesuatu di sekitarnya akan bertasbih.” [Bihar, jilid
82, hal 213]
Hadis Kelima Belas: Kedudukan Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: موضع الصلاة من الدين كموضع الرأس من الجسد
Rasulullah saw bersabda:
“Kedudukan shalat dari agama adalah seperti kedudukan kepala dari badan.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18972]
Hadis Keenam Belas: Shalat dan Kesucian Jiwa
قال النبي صلى الله عليه واله: مثل الصلوات الخمس كمثل نهر جار عذب على باب أحدكم يغتسل فيه كل يوم خمس مرات فما يبقى ذلك من الدنس
Rasulullah saw bersabda:
“Perumpamaan shalat lima waktu adalah seperti sebuah sungai tawar
yang mengalir di sisi pintu rumah salah seorang di antara kalian yang
setiap harinya ia mandi lima kali, maka tidak tertinggal sedikitpun
kotoran (di badannya, artinya barangsiapa yang sehari semalam mendirikan
shalat lima waktu juga maka ia akan terbebas dari kotoran-kotoran jiwa
dan ruh).” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18931]
Hadis Ketujuh Belas: Shalat dan Ikatan Janji dengan Allah swt
روي عن النبي صلى الله عليه واله قال: قال الله تعالى: افترضت على أمتك خمس صلوات وعهدت عندي عهدا أنه من حافظ عليهن لوقتهن أدخلته الجنة ومن لم يحافظ عليهن فلا عهد له عندي
Dari Rasulullah saw:
“Allah swt berfirman: Aku telah mewajibkan shalat lima waktu kepada
umatmu dan Aku ikatkan sebuah perjanjian di sisiKu bahwa barangsiapa
yang menjaganya pada waktu-waktunya maka Aku akan memasukkannya ke dalam
surga, dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada ikatan
perjanjian untuknya di sisiKu.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18872]
Hadis Kedelapan Belas: Shalat dan Mengingat Allah swt
“روي عن الباقر عليه السلام أنه قال: ذكر الله لاهل الصلاة أكبر من ذكرهم إياه، ألا ترى أنه يقول: “اذكروني أذكركم
Dari Imam Baqir as berkata:
“Ingatan Allah swt untuk orang-orang yang mendirikan shalat lebih
besar dari ingatan mereka kepada Allah, apakah engkau tidak melihat
bahwa Allah swt berfirman:
فاذكروني أذكركم واشكروا لي ولا تكفرون
“Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al-Baqarah (2): 152) [Bihar, jilid 82, hal 199]
Hadis Kesembilan Belas: Shalat dan Rahmat Allah swt
قال أمير المؤمنين عليه السلام: إذا قام الرجل إلى الصلاة أقبل إليه إبليس ينظر إليه حسدا لما يرى من رحمة الله التي تغشاه
Imam Ali as berkata:
“Jika seseorang berdiri melaksanakan shalat maka Iblis menghadap
kepadanya sambil memandangnya dengan hasud karena melihat rahmat yang
menyelimutinya.” [Bihar, jilid 82, hal 207]
Hadis Kedua Puluh: Shalat dan Meninggalkan Dosa
وروي أن فتى من الانصار كان يصلي الصلاة مع رسول الله صلى الله عليه واله ويرتكب الفواحش، فوصف ذلك لرسول الله صلى الله عليه واله فقال: إن صلاته تنهاه يوما ما، فلم يلبث أن تاب
Diriwayatkan bahwa seorang pemuda dari kaum Anshar malaksanakan
shalat bersama Rasulullah saw dan tetap melakukan hal-hal buruk, maka
hal tersebut dilaporkan kepada Rasulullah saw, maka Rasulullah saw
bersabda: Sesungguhnya suatu hari shalatnya akan mencegahnya, maka tidak
berselang lama ia bertaubat. [Bihar, jilid 82, hal 198]
Pasal Ketiga
Urgensitas Waktu Shalat
Hadis Kedua Puluh Satu: Bagaimana dan Kapan Kita Mendirikan Shalat?
قال أبو عبد الله عليه السلام إذا صليت صلاة فريضة فصلها لوقتها صلاة مودع يخاف أن لا يعود إليها
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Apabila engkau melaksanakan shalat wajib maka shalatlah pada (awal)
waktunya seperti shalat orang yang ingin berpisah, takut tidak akan
kembali lagi.” [Mahajjatul Baidha’, jilid 1, hal 350]
Hadis Kedua Puluh Dua: Urgensitas Waktu Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: قال الله عز و جل: إن لعبدي علي عهدا إن أقام الصلاة لوقتها أن لا أعذبه وأن أدخله الجنة بغير حساب
Nabi saw bersabda:
Allah swt berfirman: Sesungguhnya hamba-Ku memiliki sebuah perjanjian
atas-Ku jika ia mendirikan shalat pada waktunya maka Aku tidak akan
mengazabnya dan Aku akan memasukkannya ke surga dengan tanpa hisab.”
[Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 19036]
Hadis Kedua Puluh Tiga: Nabi saw dan Shalat Awal Waktu
عن عائشة قالت: كان رسول الله صلى الله عليه و اله يحدثنا و نحدثه فاذا حضرت الصلوة فكأنه لم يعرفنا و لم نعرفه اشتغالا بعظمة الله
Dari Aisyah berkata:
Rasulullah saw sedang berbincang-bincang dengan kita maka ketika tiba
waktu shalat seakan-akan beliau saw tidak mengenal kita dan kita tidak
mengenalnya karena sibuk dengan kebesaran Allah.” [Mahajjatul Baidha’,
jilid 1, hal 350]
Hadis Kedua Puluh Empat: Shalat Pada Waktunya
عن أبي عبد الله عليه السلام قال: إن العبد إذا صلى الصلاة لوقتها وحافظ عليها ارتفعت بيضاء نقية تقول حفظتني حفظك الله، وإذا لم يصلها لوقتها ولم يحافظ عليها رجعت سوداء مظلمة تقول: ضيعتني ضيعك الله
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Sesungguhnya seorang hamba jika shalat pada waktunya dan menjaganya
maka (dengan bentuk) seberkas cahaya putih bersih naik ke atas sambil
berkata: Engkau telah menjagaku maka semoga Allah swt menjagamu, dan
bila tidak melaksanakan shalat pada waktunya dan tidak memperhatikannya
maka akan kembali kepadanya (dengan bentuk) kegelapan pekat sambil
berkata: Engkau telah menyia-nyiakanku maka semoga Allah swt
menyia-nyiakanmu.” [Maajjatul Baidha’, jilid 1, hal 340]
Hadis Kedua Puluh Lima: Keutamaan Shalat Pada Waktunya
قال النبي صلى الله عليه واله: أحب الأعمال إلى الله الصلاة لوقتها ثم بر الوالدين ثم الجهاد في سبيل الله
Rasulullah saw bersabda:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah swt adalah shalat pada
waktunya, kemudian berbakti kepada kedua orang tua, kemudian jihad di
jalan Allah swt.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18897]
Pasal Keempat
Lalai Dalam Shalat dan Meninggalkannya
Hadis Kedua Puluh Enam: Meremehkan Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: ليس مني من استخف بصلاته، لا يرد على الحوض لا والله
Nabi saw bersabda:
“Bukan dariku orang yang meremehkan shalatnya, ia tidak akan masuk
telaga Kautsar kepadaku, tidak demi Allah.” [Bihar, jilid 82, hal 224]
Hadis Kedua Puluh Tujuh: Merendahkan Shalat
قال الصادق عليه السلام: شفاعتنا لا تنال مستخفا بصلاته
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Syafa’at kita tidak akan mengena orang yang meremehkan shalatnya.” [Bihar, jilid 82, hal 227]
Hadis Kedua Puluh Delapan: Menyia-nyiakan Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: لا تضيعوا صلاتكم فان من ضيع صلاته حشره الله مع قارون وفرعون وهامان
Nabi saw bersabda:
“Janganlah kalian menyia-nyiakan shalat kalian, karena sesungguhnya
barangsiapa yang menyia-nyiakan shalatnya maka Allah swt akan
mengumpulkannya bersama Qarun dan Fir’aun serta Haman (Menteri dan
Pembantu).” [Bihar, jilid 82, hal 202]
Hadis Kedua Puluh Sembilan: Shalat Tidak Sempurna dan Nabi saw
عن أبي جعفر (عليه السلام) قال: بينا رسول الله (صلّى الله عليه وآله) جالس في المسجد إذ دخل رجل فقام يصلّي فلم يتمّ ركوعه ولا سجوده، فقال رسول الله (صلّى الله عليه واله): نقر كنقر الغراب لئن مات هذا وهكذا صلاته ليموتنّ على غير ديني
Imam Baqir as berkata:
“Ketika Rasulullah saw sedang duduk di masjid, masuklah seorang
laki-laki, lalu ia berdiri dan shalat, tetapi ia tidak menyempurnakan
ruku’ dan sujudnya, maka Rasulullah saw bersabda: Ia telah mematuk
seperti patukan burung gagak, bila orang ini meninggal dunia sementara
shalatnya seperti ini maka ia akan meninggal bukan di atas agamaku.”
[Mahajjatul Baidha’, jilid 1, hal 340]
Hadis Ketiga Puluh: Lalai Dalam Shalat
قال رسول الله صلى الله عليه واله: الصلاة عماد الدين، فمن ترك صلاته متعمدا فقد هدم دينه، ومن ترك أوقاتها يدخل الويل، والويل واد في جهنم كما قال الله تعالى: “ويل للمصلين الذين عن صلاتهم ساهون”
Rasulullah saw bersabda:
“Shalat adalah tiang agama, maka barangsiapa yang meninggalkan
shalatnya secara sengaja maka ia telah menghancurkan agamanya, dan
barangsiapa meninggalkan waktu-waktunya maka ia akan memasuki wail, dan
wail adalah sebuah lembah di neraka Jahannam sebagaimana Allah swt
berfirman:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka wail bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang
lalai dari shalatnya” {QS. Al-Maa’uun (107): 4 dan 5} [Bihar, jilid 82,
hal 202]
Hadis Ketiga Puluh Satu: Hasil Meninggalkan Shalat
قال رسول الله صلی الله عليه و اله: لا تتركن الصلاة متعمدا فإنه من ترك الصلاة متعمدا فقد برئت منه ذمة الله ورسوله
Rasulullah saw bersabda:
“Janganlah meninggalkan shalat dengan sengaja karena sesungguhnya
barangsiapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja maka ia akan
terlepas dari tanggungan (jaminan) Allah swt dan Rasul-Nya saw.” [Kanzul
‘Ummal, jilid 7, hadis 19096]
Hadis Ketiga Puluh Dua: Meninggalkan Shalat
قال صلى الله عليه واله: من ترك صلاة لا يرجو ثوابها، ولا يخاف عقابها، فلا ابالي أيموت يهوديا أو نصرانيا أو مجوسيا
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa meninggalkan sebuah shalat karena tidak mengharap
pahalanya dan tidak takut akan balasannya maka akupun tidak
memperdulikan apakah ia akan meniggal dunia dalam keadaan Yahudi atau
Nasrani atau Majusi.” [Bihar, jilid 82, hal 202]
Hadis Ketiga Puluh Tiga: Meninggalkan Shalat dan Kekafiran
قال صلى الله عليه واله: من ترك صلاته حتى تفوته من غير عذر، فقد حبط عمله، ثم قال: بين العبد وبين الكفر ترك الصلاة
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang meninggalakan shalatnya sehingga melewatkan
waktunya tanpa alasan maka amalnya terputus, kemudian beliau saw
bersabda: Antara seorang hamba dan kekafiran adalah meninggalkan
shalat.” [Bihar, jilid 82, hal 202]
Hadis Ketiga Puluh Empat: Balasan Meninggalkan Shalat
قال رسول الله صلی الله علیه و اله: من ترك الصلاة متعمدا كتب اسمه على باب النار ممن يدخلها
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang meninggalkan shalat secara sengaja maka namanya
akan ditulis di atas pintu neraka di antara orang yang akan
memasukinya.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 19090]
Pasal Kelima
Adab dan Syarat-syarat Diterimanya Shalat
Hadis Ketiga Puluh Lima: Shalat dan Syarat-syarat Penerimaannya
عن أبي عبد الله عليه السلام قال: قال الله تبارك وتعالى: إنما أقبل الصلاة لمن تواضع لعظمتي، ويكف نفسه عن الشهوات من أجلي، ويقطع نهاره بذكري، ولا يتعاظم على خلقي، ويطعم الجايع ويكسو العاري، ويرحم المصاب، ويؤوي الغريب
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Allah swt berfirman: Sesungguhnya Aku menerima shalat orang yang
merendah diri karena kebesaran-Ku, menahan dirinya dari hawa nafsu
kerena-Ku, mengakhiri siangnya dengan mengingat-Ku, tidak membesarkan
diri atas makhluk-Ku, memberi makan orang lapar dan memberi pakaian
orang yang tidak berpakaian, berbelas kasihan kepada orang yang tertimpa
musibah dan memberikan perlindungan kepada orang yang asing.” [Bihar,
jilid 66, hal 391]
Hadis Ketiga Puluh Enam: Neraca Penerimaan Shalat
عن أبي عبد الله عليه السلام قال: من أحب أن يعلم أقبلت صلاته أم لم تقبل، فلينظر هل منعته صلاته عن الفحشاء والمنكر؟ فبقدر ما منعته قبلت منه
Dari Abi Abdillah (Imam Ja’far Shadiq) as berkata:
“Barangsiapa ingin mengetahui apakah shalatnya diterima atau tidak
maka hendaknya ia melihat apakah shalatnya mencegahnya dari kekejian dan
kemungkaran? Maka seukuran yang dapat mencegahnya, shalatnya diterima.
[Bihar, jilid 82, hal 198]
Hadis Ketiga Puluh Tujuh: Shalat Dan Wilayah Kepada Ahlul Bait
قال رجل لزين العابدين عليه السلام: ما سبب قبولها؟ قال: ولايتنا والبراءة من أعدائنا
Seseorang berkata kepada Imam Ali Zainal Abidin: Apakah sebab
diterimanya shalat? Beliau as menjawab: Wilayah kami dan berlepas diri
dari musuh-musuh kami. [Bihar, jilid 84, hal 245]
Hadis Ketiga Puluh Delapan: Shalat Wajib Dan Sunnah
عن أبي جعفر (عليه السلام) قال: إنّ العبد ليرفع له من صلاته نصفها أو ثلثها أو ربعها أو خمسها، فما يرفع له إلاّ ما أقبل عليه منها بقلبه، وإنّما أمرنا بالنافلة ليتمّ لهم بها ما نقصوا من الفريضة
Imam Baqir berkata:
Sesungguhnya shalat seorang hamba akan diangkat (diterima) setengah,
sepertiga, seperempat dan seperlimanya maka tidak diangkat shalatnya
kecuali apa yang dihadapkan dengan hatinya. Dan diperintahkan untuk
mengerjakan shalat-shalat sunnah untuk menyempurnakan apa-apa yang
kurang dari shalat wajib. [Al-Haqa’iq, Marhum Faidh Kasyani, hal 219]
Hadis Ketiga Puluh Sembilan: Shalat Dengan Azhan Dan Iqamah
قال أبو عبدالله ( عليه السلام ) : من صلى بإذان وإقامة صلى خلفه صفان من الملائكة، ومن صلى بإقامة بغير أذان صلى خلفه صف واحد من الملائكة، قلت له: وكم مقدار كل صف؟ فقال: أقله ما بين المشرق الى المغرب، وأكثره ما بين السماء والأرض
Imam Ja’far Ash-Shadiq as berkata:
Barangsiapa mendirikan shalat dengan azhan dan iqamah maka dua baris
malaikat akan shalat di belakangnya, dan barangsiapa shalat dengan
iqamah saja tanpa azhan maka satu barisan malaikat akan shalat di
belakangnya.
Perawi bertanya: Berapakah jumlah setiap barisan?
Imam as menjawab: Paling sedikitnya antara masyriq (arah timur) dan
maghrib (arah barat) dan paling banyaknya antara langit dan bumi.
[Wasail Asy-Syiah, jilid 4, hal 620]
Hadis Keempat Puluh: Shalat Dan Doa
قال أبو عبد الله عليه السلام: إن الله عزوجل فرض عليكم الصلواة الخمس في أفضل الساعات، فعليكم بالدعاء في أدبار الصلوات
Imam Ja’far Ash-Shadiq as berkata:
Sesungguhnya Allah swt mewajibkan shalat lima waktu atas kalian pada
waktu-waktu paling utama, maka hendaknya kalian berdoa setelah selesai
shalat-shalat tersebut. [Al-Khishal, jilid 1, hal 278]
0 komentar:
Posting Komentar