yang berdiri diatas manhaj Syirik, Bid'ah dan Khurafat
Ini adalah sebuah khabar di mana tidak akan lagi muncul khilafah diatas
nubuwah , hingga nanti muncul Imam Mahdi yang akan berjuang bersama
nabi Isa ‘alaihissalam untuk memerangi Dajjal di akhir zaman kelak
bismillah, Rasulullah Shallallahu ' alaihi wa sallam bersabda : "Telah
berlaku zaman kenabian keatas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu
sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkat zaman itu.
Kemudian berlakulah zaman khalifah yang berjalan sepertimana zaman
kenabian. Maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah
kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Kemudian berlakulah zaman
pemerintahan yang menggigit. Berlaku zaman itu seperti yang Allah
kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya juga, kemudian berlakulah zaman
pemerintahan diktator ( zaman penindasan dan penzaliman), dan
berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlaku
pula zaman khalifah yang berjalan diatas cara hidup zaman Kenabian"
[Diriwayatkan oleh Ahmad 4/273 dan Ath-Thayalisi no. 439 ;dishahihkan
oleh Al-Albaaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 5]. Hadits diatas
jelas menunjukkan bahwa Umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
akan menempuh 4 zaman secara bergilir-gilir sebelum dunia kiamat yakni :
1. Zaman Kenabian ( Nubuwwah) dan rahmat 2. Zaman Khulafaurrasyidin dan
rahmat 3. Zaman pemerintahan yang menggigit ( kerajaan-kerajaan Islam)
4. Zaman fitnah (kerusakan) dan kegelapan 5. Zaman Khalifah atau Ummah
kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian yakni zaman
pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa 'alaihi sallam Ini adalah bukti
bahwasannya setelah masa kenabian akan ada sebuah zaman yang mana ada
khilafah di atas manhaj Nubuwah,lalu Allah menghilangkannya,hingga
kemudian muncul kerajaan,hal ini senada dengan hadits yang lain.
Safiinah radliyallaahu ‘anhu Maula Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam: “Kekhilafahan umatku selama 30 tahun,kemudian setelah itu
adalah masa kerajaan” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4646 ,4647 ;
At-Tirmidzi no. 2226 ;dan yang lainnya;shahih]. Perlu diketahui bahwa
penamaan khilafah mulai dari kaum mu' tazilah sampai dengan khilafah
utmani, adalan penamaan batil. Mari kita lihat sejarah kekhalifaan.
Beberapa periode kekhalifaan justru ditunggangi oleh pemahaman sesat.
Ambil contoh ketika terjadi fitnah ajaran sesat bahwa al- Qur’an adalah
makhluk. Ajaran sesat yang disebarkan oleh kaum Mu’tazilah ini justru
didukung oleh khalifah pada saat itu, sehingga banyak ulama yang
menentang pendapat tersebut disiksa. Termasuk Imam muhadditsin dan
mazhab, Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Beliau dipenjara, disiksa
dengan cambukan di depan khalayak hanya karena mempertahankan akidah
yang shahih, al-Qur’an adalah Kalamullah dan bukan makhluk. Apa yang
bisa dibanggakan dengan kekhalifaan seperti ini? Tidak perlu cape
Demontrasi, apalagi memberontak karena itu bukan ajaran Islam. INGAT,
percaya dengan Takdir apa yang terjadi mulai terciptanya bumi sampai
kiamat itu atas kehendak Allah, bahwa sekarang itu kita ini lagi di
Zaman-Zaman Fitnah dan Kerusakan. Sesungguhnya tegaknya daulah [
negara] Madinah pada zaman Rosululoh Shalallohu ‘ alaihi wa salam adalah
buah dari dakwah tauhid bukan sebaliknya. Tauhid adalah kunci kejayaan
dan pemersatu umat. perhatikan...! Allah Ta'ala berfirman : "Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [QS.
al-Imron [3 ]: 105 ]. Sungguh termasuk suatu kesalahan fatal yang
banyak dilakukan oleh jama’ah- jama’ah islamiyyah dewasa ini dimana
mereka mengabaikan segi aqidah, dan menyeru kepada penegakan hukum
Islam. Maka bagaimana mungkin hukum islam tegak tanpa pembersihan
aqidah-aqidah yang menyeleweng dan kesyirikan- kesyirikan?!!
Sesungguhnya penegakan hukum islam semisal hudud, qishosh (hukuman
balasan terhadap kejahatan yang telah dilakukan), melaksanakan
kewajiban dan menjauhi hal yang diharamkan adalah hak-hak tauhid,
bagaimana hak-hak tauhid diperhatikan sedangkan tauhid sendiri
diabaikan.?! Bagaimana bisa jama’ah- jama’ah islamiyyah ini menuntut
penguasa untuk menegakkan hukum islam, sedangkan masyarakat di
sekeliling mereka dalam keadaan jahil [bodoh] terhadap hukum islam,
jahil terhadap aqidah yang shohih dan konsekuensinya? Pernyataan Imam
Malik menarik untuk direnungkan: ﻩﺬﻫ ﺮﺧﺁ ﺢﻠﺼﻳ ﻦﻟ ﺢﻠﺻ ﺎﻤﺑ ّﻻﺇ ﺔﻣﻷﺍ
ﺎﻬﻟّﻭﺃ ﻪﺑ “(Generasi) akhir Ummat ini takkan membaik, kecuali dengan
(mengikuti) konsep dan metode yang menjadikan ummat terdahulu baik.”
Allah berfirman dalam surat QS. Ar-Ra'du (13) :11 " Allah tidak akan
merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya"
Mari Mulailah Bertauhid dari diri sendiri, dakwah tauhid kepada
keluarga/kerabat, dan orang sekitar kita, sesaui Al Qur'an dan Sunnah
mengikuti jejak Para Salfush Shalih. Menjelaskan kepada mereka hukum
islam yang hakiki, tidak menyia- nyiakan waktu pada hiruk-pikuk
politik, tidak berusaha memaksakan penegakan hukum dengan cara merebut
kekuasaan, tetapi dengan menumbuhkan hukum islam ini pada tubuh kaum
muslimin dan mengajak mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan
mereka, yang pada akhirnya hukum islam akan tegak dalam kehidupan
mereka biidznillah. Allohu A’lam.
0 komentar:
Posting Komentar