SISTEM SIRKULASI DARAH
Sistem
saraf sirkulasi darah : system perdaran darah menyangkut pergerakan
darah dan pembuluh darah dan perpindahan darah daru suatu tempat ke
tempat yang lain.
Fungsi sirkulasi darah adalah :
² Mengangkut zat makanan dari usus ke jaringan tubuh
² Mengangkut zat ampas dari jaringan ke organekresi
² Mengangkut dari pru-paru ke jaringan tubuh
² Mengangkut dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru
² Mengangkut hormone kelenjar endokrin ke organ target
² Mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh
Fungsi
sirkulasi ke 6 itu pada hakikatnya bertujuan agar tercapainya
kekonstanan medium dalam atau homeostatis. Homeostatis merupakan hasilo
kerjasama antara berbagai alat tubuh vital, misalnya pencernaan, alat
peredaran darah, alat pernafasan dan alat ekskresi. Keseluruhan
alat-alat tersebut dinamakan alat vegetatif .
Ada 2 faktor yang menggangu homeostatis yaitu :
1. Faktor luar misalnya : perubahan suhu, kelembaban, tekanan udara
2. Faktor dalam : aktifitas tubuh cenderung menghasilkan perubahan kadar zat makanan, , , suhu, telamnan osmejo dan kadar zat ampas
Alat-alat Sistem Peredaran Darah
² Jantung, fungsi memompa darah sehingga beredar
² Pembuluh nadi (arteri) f/ mengalirkan darah
² Pembuluh nadi ranting (arteriol) f/ mendistribusikan darah
² Kapiler tempat terjadinya perpindahan zat (darah jaringan/ cairan jaringan)
² Pembuluh balik(vena) fungsi menampung darah dari kapiler dan mengembalikannya ke jantung
Ada 2 macam sirkulasi didasarkan pada lintasan
- Sirkulasi panjang (sisk. Sistemik ) yaitu : dari bilik kiri (ventrikel kiri) sampai atrium kanan (serambi kanan)
- Sirkulasi pendek (sirk. Paru-paru) : dimulai dari vertikel kanan melalui paru-paru sampai atrium kiri.
Struktur Jantung
² Alat tubuh berongga, di dalam rongga dada
² Besarnya kurang lebih, lebih besar kepalan tangan
² Ukuran : panjang 12 cm, lebar 9 cm, tebal 6 cm, berat lebih 300 gram untuk laki-laki dan 250 gram untuk wanita. Bagian atas = dasar (base), bagian bawah = puncak (apex)
² Selaput jantung pericardium ada 2 lapisan
a. Lapisan dalam : pericardium viseralis melekat pada otot jantung
b. Lapisan luar : pericardium parietalis antara kedua lapisan terisi cairan perikardium
² Dinding jantung 3 lapisan yaitu:
a. Epikardium : lapisan terluar
b. Miokardium : yang merupakan otot jantung
c. Endokardium : lapisan terdalam pada dinding yang melapisi ruang jantung
² Ruang jantung, ada 4 ruang yaitu:
a. Serambiu kiri
b. Serambi kanan
c. Bilik kiri
d. Bilik kanan
Antara
serambi dan bilik terdapat dinding pemisah atau sekat (septum), antara
serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup kelopak dua (valvua
biruspidalis), antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katub
kelopak 3 (valvua triguspilus), antara bilik kiri dengan pembuluh nadi
besar (aorta) terdapat katup semilunar aorta. Sedangkan yang memisahkan
bilik.
² Sifat Jantung
a. Iritabilitas berupa perambatan potensial aksi dan kontraksi mekanis
b. Daya hantar
c. Daya kontraksi
d. Daya keotomatisan
e. Otot jantung mempunyai periode refrakter yang lama
² Periode kerja jantung
a. Periode
sistol (periode kontriksi) suatu keadaan jantung dimana bagian vertikel
menguncup katup bikuspidalis dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup
dan valvua semilunaris aorta dan valvua semilunaris arteri pulmonalis
terbuka sehingga darah dari vertikel kanan mengalir ke arteri pulmonalis
dan masuk ke dalam paru-paru kiri dan kanan, dari vertikel kiri
mengalir ke aorta dan beredar keseluruh tubuh
b. Periode
diastole (periode dilatasi) suatu keadaan jantung mengembang, katup
bikus dan trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium kiri masuk
ke vertikel kiri dan darah dari atrium kanan masuk vertikel kanan.
Selanjjutnya darah dari paru-paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis
kemudian masuk ke atrium kiri, darah dari seluruh tubuh melalui vena
cava superior dan vena inferior masuk ke atrium kanan.
c. Periode istirahat ialah : waktu antara periode distol dan periode diastole dimana jantung berhenti kurang lebih 1/10 detik
Siklus jantung
² Jantung mempunyai 4 pompa yang terpisah
- 2 pompa primer atrium (serambi)
- 2 pompa tenaga ventrikel (bilik)
Periode
akhir kontraksi jantung sampai akhir kontraksi berikut dinamakan siklus
jantung. Tiap-tiap siklus dimulao oleh timbulnya potensial aksi spontan
pada simpul sino atrial. Potensial aksi berjalan cepat melalui berkas
atriovetrikularis (AV) ke dalam ventrikel. Pada system pengantar atrium
ke ventrikel terjadi perlambatan 1/10 detik sehingga memungkinkan atrium
berkontraksi mendahului ventrikel.
Atrium
bekerja sebagai pompa primer bagi ventrikel dan ventrikel menyediakan
sumber tenaga utama bagi pergerakan darah melalui system vaskuler.
Fungsi jantung sebagai pompa
Pada
tiap siklus jantung terjadi sistol dan diastole secara berurutan dan
teratur dengan adanya katup jantung terbuka dan tertutup. Selama satu
siklus kerja jantung terjadi perubahan tekanan (P) di dalam rongga
jantung yang menyebabkan darah mengalir dari rongga yang tekanannya
lebih tinggi ke tekanan lebih rendah.
a. Fungsi atrium sebagai pompa
Dalam
keadaan normal darah mengalir terus dari vena-vena besar ke atrium dan
kira-kira 70% aliran ini dari atrium ke ventrikel. Selanjutnya kontraksi
atrium mengadakan pengisian tambahan 30% karma atrium hanya berfungsi
sebagai pompa primer untuk meningkatkan keefektifan ventrikel sebagai
pompa.
b. Fungsi venrtikel sebagai pompa
Selama
sistol ventrikel, sejumlah darah tertimbun dalam atrium karma katup
atrium-ventrikel tertutup. Tepat setelah sistolik berakhir, P-ventrikel
turun kembali sampai P yang rendah. P-atrium yang tinggi segera
mendorong katup atrium-ventrikel terbuka dan darah mengalir dengan cepat
ke ventrikel. Periode ini disebut periode pengisian cepat ventrikel.
Bila
kontraksi ventrikel mulai maka P-ventrikel meningkat menyebabkan katup
atrium-ventrikel menutup. Untuk itu diperlukan lagi 0,02-0,03 detik
untuk meningkatkan P-ventrikel untuk mendorong katup-katup semilunaris
(aorta dan pulmonalis) membuka. Selama periode ini terjadi kontraksi
ventrikel tetapi tidak terjadi pengosongan ventrikel. Periode ini
disebut periode kontraksi isovolumik (kontraksi volum tetap).
P-ventrikel meningkat dari 10 mmHg-80 mmHg.
Bila
P-ventrikel kiri meningkat diatas 80 mmHg mendorong terbukanya katup
semilunaris aorta dan darah mulai dikeluarkan dengan segera dipancarkan
dari ventrikel. Periode pengosongan ventrikel ini disebut periode ejeksi
(3/4 bagian sistol).
Selama
¼ terakhir sistol, ventrikel tidak ada lagi darah mengalir dari
ventrikel ke aorta walaupun otot ventrikel tetap berkontraksi. Periode
ini disebut periode protodiastole.
Pada
akhir sistol, relasasi ventrikel mulai dengan tiba-tiba, P-ventrikel
turun dengan cepat dan meningkatkan P- dalam aorta tiba-tiba dan
mendorong darah kembali kea rah ventrikel sehingga menimbulkan bunyi
penutupan katup aorta dan pulmonalis dengan keras selama 0,03-0,06
detik. Otot ventrikel relaksasi, P-ventrikel turun cepat sampai ke
tekanan diastole yang sangat rendah maka katup atrium-ventrikel membuka
dan mengawali siklus pompa ventrikel yang baru. Periode ini disebut
periode relaksasi isovolumik.
Volume akhir sistol dan diastole
Selama
diastole pengisian ventrikel sekitar 120-130 ml. volume ini dinamakan
volum akhir diastole. Pada waktu ventrikel kosong selama sistol volum
berkurang 70 ml, dinamakan isi kuncup, volum tersisa dalam tiap ventrikel sekitar 50-60 ml dinamakan volum akhir sistol.
Fungsi katup
² Katup atrioventrikuller (tri- dan bikuspidalis) mencegah pengaliran balik darah dari ventrikel ke atrium selama sistol
² Katup semilunaris (aorta dan pulmonalis) mencegah aliran balik dari aorta dan pulmonalis ke dalam ventrikel selama diastole
² Semua
katup itu membuka dan menutup secara pasif. Katup akan menutup bila
selisih tekanan balik mendorong darah kembali dan katup membuka bila
selisih tekanan ke depan mendorong darah k earah depan
Sistem Penghantar Impuls Jantung
3 bagian yaitu :
1. Nodus sinoaurikularis (nodus keith dan flack)
² Tempat mula-mula menimbulkan denyut
² Terletak di dinding serambi kanan dekat masuknya vena cava superior ke serambi kanan
2. Nodus atrioventrikularis (nodus tawara)
² Terletak diseptum bagian bawah yang memisahkan serambi kiri dengan serambi kanan.
3. Berkas his dengan cabang-cabangnya
² Membentang sepanjang septum yang memisah bilik kiri dan bilik kanan
² Bercabang-cabang :
- Cabang kiri menuju otot bilik kiri
- Cabang kanan menuju otot bilik kanan
- Dari masing-masing cabang his keluar ranting-ranting yang merupakan anyaman yang disebut anyaman purkinje.
Penyebaran impuls
² Impuls ditimbulkan oleh SA nodusserabut (otot serabut)
² Otot serambi
² Av nodus (dibilik)berkas his dengan cabang-cabangnyaseluruh serabut-serabut bilik
Catatan : Impuls dari AV Junction AB
Nodus mengalami kelambatan 1/10 detik justru menguntungkan karena
memberi kesempatan kepada bilik untuk menanpung lebih banyak darah.
Perbafasan jantung
Ada 2 : Simpatis dan Para simpatis
Simpatis :
Meningkatkan frekuensi denyut, meningkatkan kuat kontraksi, mempercepat perambatan impuls
Para simpatis :
Kerja kebalikan simpatis
Kerja jantung
² Mendorong darah dari bilik ke aorta dan pembuluh nadi paru dan melawan tahanan pada pembuluh tersebut
² Memberikan momentum terhadap darah yang dipancarkan oleh bilik jantung sehingga darah beredar
Suara jantung
² Dapat didengar dengan steteskop
² Ada 2 suara
· Suara pertama disebabkan oleh :
a. Penutupan katup pemisah serambi dan bilik
b. Pembukaan katup semilunaris aorta dan paru
· Suara kedua terjadi pada akhir sistol dan disebabkan oleh :
a. Penutupan katup semilunaris aorta dan paru
b. Pembukaan katup yang memisah serambi dan bilik
Suara
pertama kedengaran seperti bunyi lup, dan suara kedua kedengaran
seperti bunyi dup. Jadi suara jantung seperti iarama lup dup
lup-dup lup-dup
² Tekanan darah : tekanan darah pada cairan darah terhadap dinding pembuluh darah
² Diukur dengan tensimeter (sphygmomano meter)
² Bila
bilik kiri kontraksi darah didorong masuk aorta yang sudah terisi
darah, menyebabkan tekanan di aorta meningkat sampai 120 mm Hg tekanan
darah pada wakktu bilik kiri berkontraksi disebut tekanan sistol = 120
mm Hg. Sebaliknya pada wakktu bilik kiri relaksasi tidak aliran darah
masuk aorta, tekanan aorta menurun sampai 80 mm Hg tekanan ini disebut
tekanan diastole
² Tekanan darah dipengaruhi oleh :
1. Out jantung 2. Volume darah 3. Tekanan tepi
4. Kekenyalan pembuluh nadi 5. Venous return
Out put jantung (keluaran jantung)
² Out put jantung adalah volume darah yang dipancarkan oleh bilik kiri atau kanan jantung setiap saat
² Volume
sekuncup (stroke volume) volume darah yang dipancarkan oleh bilik kiri
atau kanan setiap kali denyut. Pada rata-rata orang sehat waktu
istirahat volume sekuncup = 70-80 ml
² Pada akhir sistol darah dalam bilik kurang lebih 400 ml (kapasitas bilik = 200 ml)
² Out
put jantung basal orang dewasa berat 70 ke = kurang lebih 5 liter
permenit. Orang berjalan lambat 0, j= 8 liter permenit. Out put jantung
maksimum 20-25 liter permenit.
Keterangan gambar
A : Atrio ventikular menutup
Lup
B : Aortic valve membuka
C : Aortic valve menutup Dup
Dup
D : Aortic ventricular valve mambuka
Lamanya dour jantung pada manusia
SA : Sistol Atrium = 0,1 detik
SV : Sistol Ventrikel = 0,3 detik
Diastol : 0,4 detik
Total 1 siklus = 0,8 detik jantung berdenyut = 75 x / menit
SISTEM SARAF PUSAT
A. Anatomi otak
Otak manusia
ü Terletak di dalam tengkorak, terdiri dari :
a. Serebrum (otak besar)
b. Otak tengah
c. Pons varolli
d. Medulla oblongata
e. Serebelum
v Serebrum
ü Bagian otak yang terbesar
ü 2 belahan : sebelah kiri dan kanan oleh celah serebrum longitudinal
ü Bagian luar : korteks serebri di bangun oleh badan sel saraf berwarna kelabu
ü Permukaan berliku-liku
ü Bagian yang menonjol disebut girus, bagian yang masuk disebut sulkus
ü Ada 3 sulkus (celah) dan 4 lobus
Di
dalam otak ada ganglia atau nucleus yang penting peranannya yaitu :
ganglion basal, thalamus, hipotalamus. Ganglion basal peranannya pada
gerak volunteer (sadar) misalnya gerakan menulis. Jika pengendalian
ganglion basal terlepas maka gerakan menulis akan tersendat-sendat.
v Diencephalon : bagian kedua otak
ü Terletak dibawah serebrum
ü Mengandung bagian-bagian thalamus, hypothalamus dan infundibulumsebagai pangkal hipofisis
o Thalamus
: sebagai stasiun relay impuls yang datang dari saraf tepi, menyeleksi,
menerjemah dan menyalurkan berbagai impuls ke pusat sensori di korteks
o Hypothalamus
: mengatur suhu tubuh, tidur, makan, perimbangan air, emosi, watak,
kekelaminan, kadar gula darah serta tekanan darah.
Hypothalamus mengandung hormone-hormon yang terdapat pada bagian posterior hipofisis
v Otak
tengah (mesencephalon): Stasiun relay saraf mata, saraf telinga di
teruskan ke lobus oksipitalis, lobus temporalis di serebrum.
v Otak belakang, terdiri dari :
ü Pons mengandung serabut saraf yang membawa impuls keatas dan kebawah dan beberapa serabut yang menyatu dengan serebelum
ü Medulla oblongata, terletak antara pons dan medulla spinalis. Berisi pusat vital yang mengontrol jantung dan pernapasan.
ü Serebelum
terletak di bawah lobus oksipital serebrum. Dihubungkan dengan otak
tengah pons dan medulla oblongata oleh 3 serabut pita yang disebut
pedunkulus serebri. Bertanggung jawab terhadap koordinasi aktivitas
otot, control tonus otot dan upaya memertahankan postur tubuh.
Mengirim informasi ke thalamus dan korteks serebri. Area ini juga mengandung nucleus yang berasal dari saraf cranial.
Daerah
yang terletak tepat didepan sulkus sentral diketahui sebagai girus
prasentral, merupakan area motoris yang di timbulkan oleh serabut
motorik system saraf pusat.
Di bawah sulkus sentral terdapat area sensoris yang disebut girus paska sentral, tempat berbagai jenis sensasi diterjemahkan.
ü Area sensori : menerima impuls yang masuk
a. Area sensori umum, menerima impuls dari otot, kulit dan organ-organ dalam
b. Area gustatory utama, menerima impuls dari lidah
c. Area auditori utama, menerima impuls dari telinga
d. Area visual utama, menerima impuls dari mata
e. Area olfaktori utama, menerima impuls dari hidung
ü Area motorik : setiap bagian yang kecil sekali mengirim keluar impuls ke suatu otot khusus
ü Area asosiasi : menginterpretasi impuls dan membuat keputusan
a. Area asosiasi visual, menghasilkan penglihatan
b. Area asosiasi auditori menghasilkan pendengaran
B. Fungsi otak
ü Pusat pengaturan : mengintegrasikan, mengawasi
ü Tempat kesadaran : sadar waktu, tempat dan keadaan
ü Tempat sensasi : kemampuan menterjemahkan impuls-impuls yang diterima
ü Sumber pergerakan volunteer (sadar)
ü Tempat emosi
ü Tempat proses mental seperti berpikir dan belajar
C. Ruang otak dan cairan serebro spinal
ü Ada 4 ruang otak yaitu ventrikel kiri, kanan, ke 3 dan ke 4
ü Di idnding ruang otak banyak pembuluh darah yang disebut pleksus khoroid
ü Cairan serebrospinal bersifat sedikit basa, ada asam amino, garam dan glikosa. Berfungsi :
o Malindungi otak dan sumsum tulang belakang yang lunak
o Mempertahankan tekanan yang sama
o Sebagai penyerap goncangan otak dan sumsum tulang belakang
o Agar
otak dan sumsum tulang belakang tetap basah sehingga pertukaran
substansi antara serebrospinal dengan sel-sel saraf bias terjadi
D. Membrane selaput otak
Otak dan sumsum tulang belakang memiliki 3 macam selaput yang disebut meninges :
ü Piamater : paling dalam banyak pembuluh darah yang halus, sangat melekat pada otak, melapisi permukaan otak
ü Arakhnoid
: selaput tipis dan halus, antara piamater dan duramater. Dipisahklan
dari duramater dengan ruang subdura, dari piamater dengan ruang sub
arakhnoid. Di dalam ruang sub arakhnoid beredar cairan serebrospinal
ü Duramater : merupakan selaput otak paling luar
SISTEM SARAF TEPI
System saraf tepi semua saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Terdiri dari :
Ø System
saraf somatic (saraf sadar), artinya perangsangannya disampaikan
kepusat reseptor kemudian di asosiasikan ke pusat motoris serebrum
Ø System
saraf autonom (saraf tak sadar), di luar kesadaran artinya
perangsangannya tidak disampaikan ke pusat reseptor dan tidak di
asosiasikan ke pusat metoris serebrum, tidak dirasakan dab di kehendaki
Saraf somatic
Satu
sel saraf ada yang mengandung akson saja dan ada yang dendrite saja,
ada gabungan. Menurut letak pangkal percabangan dapat dibedakan atas :
- Saraf otak (saraf cranial)
- Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
Saraf cranial
No
|
Nama
|
Tipe
|
Fungsi
|
I.
II.
III.
IV.
V
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
|
Olfaktori
Optic
Okulomotor
Troklear
Trigeminal
Abdusen
Fasial
Auditori
Glosofaring
Vagus
Asesori spinal
hipoglosal
|
S
S
M
M
M
M
M
S
M
M
S
M
M
S
|
Penciuman
Penglihatan
Pergerakan bola mata, pergerakan kelopak mata, pengecilan pupil, akomodasi mata
Pergerakan bola mata
Gerakan mengunyah
Pergerakan bola mata ke samping
Pergerakan leher dan rahang serta sekresi kelenjar ludah
Pendengaran dan keseimbangan
Pergerakan menelan dan sekresi kelenjar ludah parotik
Pergerakan
menelan, hambat kerja jantung, kontraksi otot polos pada alat dalam,
sekresi kelenjar lambung, usus, hati, dan pangkreas
Rasa sakit, lapar timbul pada lat dalam
Pergerakan leher dan bahu serta langit-langit lunak
Pergerakan otot lidah yang membantu proses berbicara, mengunyah dan menelan
Ada rasa yang timbul pada otot lidah
|
Saraf otak yang penting yaitu nervus cranial I,II, VII, VIII, X
System saraf autonom
Ø Mempersarafi seluruh otot polos, otot jantung dan kelenjar endokrin maupun eksokrin. Contoh :
- Gerakan peristaltic saluran pencernaan
- Besar-kecilnya pembuluh darah dan pupil
- Pengosongan kantung empedu, air kemih
- Aktivitas jantung dan semua kelenjar
Ø Desebut autonom karma tidak dibawah kesadaran kita atau kehendak kita.
A. Anatomi system saraf autonom
Ø Pada system saraf somatic. Saraf yang menghubungkan pusat saraf dengan alat tubuh hanya terdiri dari satu neuron
Ø Pada system saraf autonom. Saraf yang menghubungkan pusat saraf de3ngan alat tubuh terdiri dari 2 rangkaian neuron yaitu :
- Neuron preganglion yang menghubungkan pusat saraf dengan ganglion
- Neuron postganglion yang menghubungkan ganglion dengan berbagai alat tubuh
Di dalam ganglion-ganglion ini terdapat hubungan sinapsis antara neuron preganglion dengan neuron postganglion
Ø Ganglion autonom terdiri atas :
1. Ganglion
paravertebral atau glateral. Tersusun dalam bentuk rantai sepanjang
sisi lateral sumsum tulang belakang disebut rantai ganglion simpatik
yang terdiri dari 22 buah ganglion.
a. Di daerah serviks ada 3 yaitu :
o Ganglion servical superior
o Ganglion servical tengah
o Ganglion servical inferior
b. Di daerah toraks ada 11
c. Di daerah lumbar ada 4
d. Di daerah sacral ada 4
2. Ganglion
prevertebral atau ganglion kolateral, membentuk kelompok ganglion yang
terletak dimuka sumsum tulang belakang dan terletak lebih dekat ke alat
tubuh yang di sarafi. Ada 3 macam yaitu :
- Ganglion pretebral seliaka
- Ganglion pretebral mesentrik superior
- Ganglion pretebral mesentrik inferior
3. Ganglion terminal atau intra mural
- terletak dekat alat tubuh yang di sarafi
- di daerah kepala ada 4 macam yaitu ganglion siliar, sfanopalatin, submaksila, otik
B. System saraf simpatik
Ø Rangkaian 2 neuron (pre dan post ganglion)
Ø Di sebut system torakolumbar karena
neuron preganglion timbul dari vertebrata toraks (1-8) dan vertebrata
lumbar 3 mengandung tanduk ventral dan tanduk lateral
Ø System tulang belakang dari vertebrata Lumbar (1-3) gambar 2.3
Ø System tulang belakang dari vertebrata toraks 1vertebra lumbar 3 mengandung tanduk ventral dan tanduk lateral
Ø Badan sel dari neuron preganglion pada tanduk lateral dari s.s tulang belakang
Ø Akson serabut saraf jenis B (mengantar arus (3-15m/ dtk).
Ø Akson postganglion kebanyakan tidak berselubung melin tergolong serabut saraf jenis C () mengantar arus (0,5-2m/ dtk)
Ø Akson
motoris N. preganglion meninggalkan s.s tulang belakang melalui akar
ventral. Kemudian berjalan menuju ganglion paravertebral melalui rami
komunikasi tes putih.
Ø Ada 3 kemungkinan setelah akson dari neuron pregangion sampai di ganglion paravertebral:
1. akson
akan mengadakan sinapsis dengan N. ganglion, yang selanjutnya menuju ke
pembuluh darah dan kelenjarkeringat melalui rami komunikasi tes kelabu.
2. akson
akan berjalan terus tanpa sinapsis di ganglion paravertebral tetapi
sinapsis di ganglion terminal di dalam alat tubuh yang di sarafi
3. akson
akan berjalan terus tanpa sinapsis di ganglion paravertebral tetapi
adakan sinapsis di ganglion kolateral yang selanjutnya menuju alat
dalam.
Pada system saraf simpatik zat pengantara ialah asetil kolin.
C. System saraf parasimpatik
Ø Neuron sensori memiliki pre dan post ganglion
Ø Disebut juga system kraniosakral karma neuron preganglion keluar dari daerah cranial dan daerah sacral
Ø Yang keluar dari daerah cranial hanya 4 yang tergolong parasimpatik yaitu :
o Saraf cranial III (okulomotor)
o Saraf cranial VII (fasial)
o Saraf cranial IX ( glosofaring)
o Saraf cranial X (vagus)
Neuron
motorisnya tidak memiliki ranati ganglion seperti pada saraf simpatis.
Ganglion sensorisnya biasanya terletak dekat dengan alat yang disarafi.
Neuron
I memiliki soma dalam saraf pusat bersinapsis dengan neuron II dalam
ganglion dekat dengan alat. Akson neuron II langsung mencapai alat yang
di sarafi.
Fungsi saraf autonom
- pada system kardiovaskuler
a. Simpatik
ü Menyebabkan kontraksi dan frekuensi denyut jantung meningkat
ü Diameter arteri koronaria dilatasi sehingga suplai darah ke otot jantung bertambah
ü Dilatasi pembuluh darah ke otot rangka sehingga kuat otot rangka bertambah besar
b. Parasimpatik
ü Menurunkan kontraksi dan frekuensi denyut jantung
ü Kontriksi arteri koronaria sehingga membatasi aliran darah mensuplai otot jantung
- System pencernaan
a. Simpatik
ü Meningkatkan glikogen glokosa di dalam hati
ü Menghambat sekresi empedu
b. Parasimpatik
ü Meningkatkan sekresi empedu
ü Meningkatkan sekresi getah pangkreas dan sekresi hormone insulin
- System pernafasan
a. Simpatik
ü Dilatasi pipa pernapasan sehingga lebih banyak udara segar masuk paru-paru
ü Kontriksi pembuluh darah
b. Parasimpatik
ü Kontriksi pipa pernapasan sehingga sedikit udara masuk paru-paru
ü Dilatasi pembuluh darah paru-paru
- Aktivitas pupil
a. Simpatik
ü Menyebabkan pupil menjadi besar sehingga lebih banyak cahaya masuk/ penglihatan lebih jelas
b. Parasimpatik
ü Menyebabkan pupil menjadi kecil sehingga sedikit cahaya yang masuk apabila cahaya masuk sangat berlebihan yang menyilaukan mata
0 komentar:
Posting Komentar