yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tuqaddimuu bayna
yadayi allaahi warasuulihi waittaquu allaaha inna allaaha samii'un
'aliimun 1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului
Allah dan Rasulnya [1408 ] dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [1408 ] Maksudnya
orang-orang mu'min tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada
ketetapan dari Allah dan RasulNya. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa
tarfa'uu ashwaatakum fawqa shawti alnnabiyyi walaa tajharuu lahu
bialqawli kajahri ba'dh ikum liba'dhin an tahbatha a'maalukum wa-antum
laa tasy'uruuna 2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata
kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian
kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala)
amalanmu [1409 ], sedangkan kamu tidak menyadari. [1409 ] Meninggikan
suara lebih dari suara Nabi atau bicara keras terhadap Nabi adalah
suatu perbuatan yang menyakiti Nabi. Karena itu terlarang
melakukannya dan menyebabkan hapusnya amal perbuatan. inna alladziina
yaghudhdhuuna ashwaatahum 'inda rasuuli allaahi ulaa-ika alladziina
imtahana allaahu quluubahum lilttaqwaa lahum maghfiratun wa-ajrun
'azhiimun 3. Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi
Rasulullah mereka itulah orang- orang yang telah diuji hati mereka
oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
inna alladziina yunaaduunaka min waraa-i alhujuraati aktsaruhum laa
ya'qiluuna 4. Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar
kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti. walaw annahum shabaruu
hattaa takhruja ilayhim lakaana khayran lahum waallaahu ghafuurun
rahiimun 5. Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar
menemui mereka sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu in
jaa-akum faasiqun binaba-in fatabayyanuu an tushiibuu qawman
bijahaalatin fatushbihuu 'alaa maa fa'altum naadimiina 6. Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. wai'lamuu anna
fiikum rasuula allaa hi law yuthii'ukum fii katsiirin mina al-amri
la'anittum walaa kinna allaaha habbaba ilaykumu al-iimaana
wazayyanahu fii quluubikum wakarraha ilaykumu alkufra waalfusuuqa
waal'ish yaana ulaa-ika humu alrraasyiduuna 7. Dan ketahuilah olehmu
bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam
beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah
menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu
indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran,
kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti
jalan yang lurus, fadhlan mina allaahi wani'matan waallaahu 'aliimun
hakiimun 8. sebagai karunia dan ni'mat dari Allah. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana. wa-in thaa-ifataani mina almu/ miniina
iqtataluu fa-ashlihuu baynahumaa fa-in baghat ihdaahumaa 'alaa
al-ukhraa faqaatiluu allatii tabghii hattaa tafii-a ilaa amri allaahi
fa-in faa- at fa-ashlihuu baynahumaa bial'adli wa-aqsithuu inna
allaaha yuhibbu almuqsithiina 9. Dan kalau ada dua golongan dari
mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara
keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang
lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai
surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah
antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil;
sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. innamaa
almu/minuuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaykum waittaquu allaaha
la'allakum turhamuuna 10. Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat. * yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa yaskhar qawmun min qawmin
'asaa an yakuunuu khayran minhum walaa nisaaun min nisaa-in 'asaa an
yakunna khayran minhunna walaa talmizuu anfusakum walaa tanaabazuu
bial-alqaabi bi/sa al- ismu alfusuuqu ba'da al-iimaani waman lam yatub
faulaa-ika humu alzhzhaalimuuna 11. Hai orang-orang yang beriman,
janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain,
boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan
pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu
sendiri [1410 ] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah
iman [1411 ] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim. [1410 ] "Jangan mencela dirimu sendiri"
maksudnya ialah mencela antara sesama mu'min karana orang-orang mu'min
seperti satu tubuh. [1411 ] Panggilan yang buruk ialah gelar yang
tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang
yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: hai fasik, hai kafir
dan sebagainya. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ijtanibuu katsiiran
mina alzhzh anni inna ba'dha alzhzhanni itsmun walaa tajassasuu walaa
yaghtab ba'dhukum ba'dhan ayuhibbu ahadukum an ya/kula lahma akhiihi
maytan fakarihtumuuhu waittaquu allaa ha inna allaaha tawwaabun
rahiimun 12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba- sangka itu
dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. yaa ayyuhaa alnnaasu innaa
khalaqnaakum min dzakarin wauntsaa waja'alnaakum syu'uuban
waqabaa-ila lita'aarafuu inna akramakum 'inda allaahi atqaakum inna
allaaha 'aliimun khabiirun 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. qaalati
al-a'raabu aamannaa qul lam tu/minuu walaakin quuluu aslamnaa walammaa
yadkhuli al-iimaanu fii quluubikum wa-in tuthii'uu allaaha
warasuulahu laa yalitkum min a'maalikum syay-an inna allaaha ghafuurun
rahiimun 14. Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah
beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami
telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika
kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi
sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang." innamaa almu/minuuna alladziina aamanuu biallaahi
warasuulihi tsumma lam yartaa buu wajaahaduu bi- amwaalihim
wa-anfusihim fii sabiili allaahi ulaa-ika humu alshshaadiquuna 15.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang
percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak
ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka
pada jalan Allah. Mereka itulah orang- orang yang benar. qul
atu'allimuuna allaaha bidiinikum waallaahu ya'lamu maa fii
alssamaawaati wamaa fii al-ardhi waallaahu bikulli syay- in 'aliimun
16. Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang
agamamu, padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di
bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?" yamunnuuna 'alayka an
aslamuu qul laa tamunnuu 'alayya islaamakum bali allaahu yamunnu
'alaykum an hadaa kum lil-iimaani in kuntum shaadiqiina 17. Mereka
merasa telah memberi ni'mat kepadamu dengan keislaman mereka.
Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi ni'mat kepadaku
dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan ni'mat
kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah
orang-orang yang benar." inna allaaha ya'lamu ghayba alssamaawaati
waal-ardhi waallaahu bashiirun bimaa ta'maluuna 18. Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan.
0 komentar:
Posting Komentar