idzaa jaa-aka almunaafiquuna qaaluu nasyhadu innaka
larasuulu allaahi waallaahu ya'lamu innaka larasuuluhu waallaa hu
yasyhadu inna almunaafiqiina lakaadzibuuna 1. Apabila orang-orang
munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya kamu benar- benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
ittakhadzuu aymaanahum junnatan fashadduu 'an sabiili allaahi innahum
saa-a maa kaanuu ya'maluuna 2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka
sebagai perisai [1477 ], lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan
Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
[1477 ] Mereka bersumpah bahwa mereka beriman adalah untuk menjaga
harta mereka supaya jangan dibunuh atau ditawan atau dirampas
hartanya. dzaalika bi-annahum aamanuu tsumma kafaruu fathubi'a 'alaa
quluubihim fahum laa yafqahuuna 3. Yang demikian itu adalah karena
bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi)
lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat
mengerti. wa-idzaa ra-aytahum tu'jibuka ajsaamuhum wa-in yaquuluu
tasma' liqawlihim ka-annahum khusyubun musannadatun yah sabuuna kulla
shayhatin 'alayhim humu al'aduwwu faihts arhum qaatalahumu allaahu
annaa yu/fakuuna 4. Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh
mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu
mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan- akan kayu yang
tersandar [1478 ]. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras
ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka
waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka.
Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? [1478 ]
Mereka diumpamakan seperti kayu yang tersandar, maksudnya untuk
menyatakan sifat mereka yang buruk meskipun tubuh mereka bagus- bagus
dan mereka pandai berbicara, akan tetapi sebenarnya otak mereka
adalah kosong tak dapat memahami kebenaran. wa-idzaa qiila lahum
ta'aalaw yastaghfir lakum rasuulu allaahi lawwaw ruuusahum wara-
aytahum yash udduuna wahum mustakbiruuna 5. Dan apabila dikatakan
kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan
bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling
sedang mereka menyombongkan diri. sawaaun 'alayhim astaghfarta lahum
am lam tastaghfir lahum lan yaghfira allaa hu lahum inna allaaha laa
yahdii alqawma alfaasiqiina 6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan
ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. humu
alladziina yaquuluuna laa tunfiquu 'alaa man 'inda rasuuli allaahi
hattaa yanfadhdhuu walillaahi khazaa-inu alssamaawaati waal-ardhi
walaakinna almunaafiqiina laa yafqahuuna 7. Mereka orang-orang yang
mengatakan (kepada orang- orang Anshar): "Janganlah kamu memberikan
perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi
Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal
kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang
munafik itu tidak memahami. yaquuluuna la-in raja'naa ilaa
almadiinati layukhrijanna al- a'azzu minhaa al-adzalla walillaahi
al'izzatu walirasuulihi walilmu/miniina walaakinna almunaafiqiina laa
ya'lamuuna 8. Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali
ke Madinah [1479 ], benar-benar orang yang kuat akan mengusir
orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah
bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mu'min, tetapi
orang-orang munafik itu tiada mengetahui. [1479 ] maksudnya: kembali
dari peperangan bani Musthalik. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa
tulhikum amwaalukum walaa awlaadukum 'an dzikri allaahi waman yaf'al
dzaalika faulaa-ika humu alkhaasiruuna 9. Hai orang-orang beriman,
janganlah hartamu dan anak- anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang merugi. wa-anfiquu min maa razaqnaakum min qabli an
ya/ tiya ahadakumu almawtu fayaquula rabbi lawlaa akhkhartanii ilaa
ajalin qariibin fa-ashshaddaqa wa-akun mina alshshaalihiina 10. Dan
belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia
berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku
termasuk orang-orang yang saleh?" * walan yu-akhkhira allaahu nafsan
idzaa jaa-a ajaluhaa waallaahu khabiirun bimaa ta'maluuna 11. Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila
telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu
kerjakan.
0 komentar:
Posting Komentar