ataa amru allaahi falaa tasta'jiluuhu subhaanahu
wata'aalaa 'ammaa yusyrikuuna 1. Telah pasti datangnya ketetapan
Allah [818 ] maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)
nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan. [818 ] Ketetapan Allah di sini ialah hari kiamat yang
telah diancamkan kepada orang- orang musyrikin. SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu
Aliyah yang menceritakan, bhw ada sorg laki" dari kalangn kaum
musyrikin berutang kpd sorg laki-laki dari kalangan kaum Muslimin.
Kemudian lelaki muslim itu datang menagih kepadanya; dan di antara
perkataan yang diucapkan oleh lelaki muslim itu ialah, "Aku sangat
berharap sekali sesudah mati, utang itu menjadi pahala sebesar
demikian dan demikian." Maka lelaki musyrik itu menjawabnya,
"Sesungguhnya kamu ini menduga bahwa kamu akan dibangkitkan kembali
sesudah mati." Kemudian lelaki musyrik itu bersumpah dengan memakai
nama Allah secara sungguh- sungguh, lalu ia melanjutkan perkataannya,
"Allah tidak akan membangkitkan orang yang sudah mati." Maka turunlah
ayat ini. yunazzilu almalaa-ikata bialrruuhi min amrihi 'alaa man
yasyaau min 'ibaadihi an andziruu annahu laa ilaaha illaa anaa
faittaquuni 2. Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu
dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-
hamba-Nya, yaitu: "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak
ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa
kepada-Ku". khalaqa alssamaawaati waal- ardha bialhaqqi ta'aalaa
'ammaa yusyrikuuna 3. Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak
[819 ]. Maha Tinggi Allah daripada apa yang mereka persekutukan. [819
] Lihat ayat 5 surat (10)
Yunus. khalaqa al-insaana min nuthfatin fa-idzaa huwa khashiimun mubiinun 4. Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. waal-an'aama khalaqahaa lakum fiihaa dif-un wamanaafi'u waminhaa ta-kuluuna 5. Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai- bagai manfa'at, dan sebahagiannya kamu makan. walakum fiihaa jamaalun hiina turiihuuna wahiina tasrahuuna 6. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. watahmilu atsqaalakum ilaa baladin lam takuunuu baalighiihi illaa bisyiqqi al-anfusi inna rabbakum larauufun rahiimun 7. Dan ia memikul beban- bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar- benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, waalkhayla waalbighaala waalhamiira litarkabuuhaa waziinatan wayakhluqu maa laa ta'lamuuna 8. dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal [820 ], dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. [820 ] Bagal yaitu peranakan kuda dengan keledai. wa'alaa allaahi qashdu alssabiili waminhaa jaa-irun walaw syaa- a lahadaakum ajma'iina 9. Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar). huwa alladzii anzala mina alssamaa-i maa-an lakum minhu syaraabun waminhu syajarun fiihi tusiimuuna 10. Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh- tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. yunbitu lakum bihi alzzar'a waalzzaytuuna waalnnakhiila waal-a'naa ba wamin kulli altstsamaraati inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yatafakkaruuna 11. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah- buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. wasakhkhara lakumu allayla waalnnahaa ra waalsysyamsa waalqamara waalnnujuumu musakhkharaa tun bi-amrihi inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin ya'qiluuna 12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang- bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah- Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), wamaa dzara-a lakum fii al- ardhi mukhtalifan alwaanuhu inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yadzdzakkaruuna 13. dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. wahuwa alladzii sakhkhara albahra lita/kuluu minhu lahman thariyyan watastakhrijuu minhu hilyatan talbasuunahaa wataraa alfulka mawaakhira fiihi walitabtaghuu min fadhlihi wala'allakum tasykuruuna 14. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. wa-alqaa fii al-ardhi rawaasiya an tamiida bikum wa-anhaaran wasubulan la'allakum tahtaduuna 15. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, wa'alaamaatin wabialnnajmi hum yahtaduuna 16. dan (Dia ciptakan) tanda- tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. afaman yakhluqu kaman laa yakhluqu afalaa tadzakkaruuna 17. Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa) ?. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. wa-in ta'udduu ni'mata allaahi laa tuhsuuhaa inna allaaha laghafuurun rahiimun 18. Dan jika kamu menghitung- hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. waallaahu ya'lamu maa tusirruuna wamaa tu'linuuna 19. Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan. waalladziina yad'uuna min duuni allaahi laa yakhluquuna syay-an wahum yukhlaquuna 20. Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. * amwaatun ghayru ahyaa-in wamaa yasy'uruuna ayyaana yub'atsuuna 21. ( Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala- berhala tidak mengetahui bilakah penyembah- penyembahnya akan dibangkitkan. Ketakaburan menjadikan seseorang ingkar kepada kebenaran. ilaahukum ilaahun waahidun faalladziina laa yu/minuuna bial- aakhirati quluubuhum munkiratun wahum mustakbiruuna 22. Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang- orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. laa jarama anna allaaha ya'lamu maa yusirruuna wamaa yu'linuuna innahu laa yuhibbu almustakbiriina 23. Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. wa-idzaa qiila lahum maatsaa anzala rabbukum qaaluu asaathiiru al-awwaliina 24. Dan apabila dikatakan kepada mereka "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Dongeng- dongengan orang-orang dahulu", liyahmiluu awzaarahum kaamilatan yawma alqiyaamati wamin awzaari alladziina yudhilluunahum bighayri 'ilmin alaa saa-a maa yaziruuna 25. ( ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh- penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu. qad makara alladziina min qablihim fa-ataa allaahu bunyaanahum mina alqawaa'idi fakharra 'alayhimu alssaqfu min fawqihim wa-ataa humu al'adzaabu min haytsu laa yasy'uruuna 26. Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari. tsumma yawma alqiyaamati yukhziihim wayaquulu ayna syurakaa -iya alladziina kuntum tusyaaqquuna fiihim qaala alladziina uutuu al'ilma inna alkhizya alyawma waalssuu-a 'alaa alkaafiriina 27. Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mu'min) ?" Berkatalah orang- orang yang telah diberi ilmu: [821 ] "Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir", [821 ] Yang dimaksud dengan orang-orang yang diberi ilmu ialah : para malaikat, nabi-nabi dan orang-orang mu'min. alladziina tatawaffaahumu almalaa-ikatu zhaalimii anfusihim fa-alqawuu alssalama maa kunnaa na'malu min suu-in balaa inna allaaha 'aliimun bimaa kuntum ta'maluuna 28. ( yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". faudkhuluu abwaaba jahannama khaalidiina fiihaa falabi/sa matswaa almutakabbiriina 29. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. waqiila lilladziina ittaqaw maatsaa anzala rabbukum qaaluu khayran lilladziina ahsanuu fii haadzihi alddunyaa hasanatun waladaaru al- aakhirati khayrun walani'ma daaru almuttaqiina 30. Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang- orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, * jannaatu 'adnin yadkhuluunahaa tajrii min tahtihaa al-anhaaru lahum fiihaa maa yasyaauuna kadzaalika yajzii allaahu almuttaqiina 31. ( yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai- sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, alladziina tatawaffaahumu almalaa-ikatu thayyibiina yaquuluuna salaamun 'alaykumu udkhuluu aljannata bimaa kuntum ta'maluuna 32. ( yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik [822 ] oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum [823 ], masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [822 ] Maksudnya: wafat dalam keadaan suci dari kekafiran dan kema'siatan atau dapat juga berarti mereka mati dalam keadaan senang karena ada berita gembira dari malaikat bahwa mereka akan masuk syurga. [823 ] Artinya selamat sejahtera bagimu. hal yanzhuruuna illaa an ta/ tiyahumu almalaa-ikatu aw ya/ tiya amru rabbika kadzaalika fa'ala alladziina min qablihim wamaa zhalamahumu allaahu walaakin kaanuu anfusahum yazhlimuuna 33. Tidak ada yang ditunggu- tunggu orang kafir selain dari datangnya para malaikat kepada mereka [824 ] atau datangnya perintah Tuhanmu [825 ]. Demikianlah yang telah diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Dan Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri, [824 ] Ya'ni: kedatangan malaikat untuk mencabut nyawa mereka. [825 ] Ya'ni: kedatangan azab dari Allah untuk memusnahkan mereka. fa-ashaabahum sayyi-aatu maa 'amiluu wahaaqa bihim maa kaanuu bihi yastahzi-uuna 34. Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu mereka perolok-olokan. waqaala alladziina asyrakuu law syaa-a allaahu maa 'abadnaa min duunihi min syay-in nahnu walaa aabaaunaa walaa harramnaa min duunihi min syay-in kadzaalika fa'ala alladziina min qablihim fahal 'alaa alrrusuli illaa albalaaghu almubiinu 35. Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. walaqad ba'atsnaa fii kulli ummatin rasuulan ani u'buduu allaa ha waijtanibuu alththaaghuuta faminhum man hadaa allaahu waminhum man haqqat 'alayhi aldhdhalaalatu fasiiruu fii al-ardhi faunzhuruu kayfa kaana 'aaqibatu almukadzdzibiina 36. Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut [826 ] itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya [827 ]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang- orang yang mendustakan (rasul- rasul). [826 ] Lihat not 162 tentang arti "Thaghut". [827 ] Lihat not 34
tentang arti "disesatkan Allah". in tahrish 'alaa hudaahum fa- inna allaaha laa yahdii man yudhillu wamaa lahum min naasiriina 37. Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali- kali mereka tiada mempunyai penolong. wa-aqsamuu biallaahi jahda aymaanihim laa yab'atsu allaahu man yamuutu balaa wa'dan 'alayhi haqqan walaakinna aktsara alnnaasi laa ya'lamuuna 38. Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui, SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Daud bin Abu Hindun yang menceritakan, bahwa ayat ini, yaitu, "Dan orang orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya..." (An-Nahl 41) sampai dengan firman-Nya, "...dan hanya kepada Rabb mereka sajalah mereka bertawakkal." (Q.S. An-Nahl 42).
Ayat-ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Abu Jandal bin Suhail. liyubayyina lahumu alladzii yakhtalifuuna fiihi waliya'lama alladz iina kafaruu annahum kaanuu kaadzibiina 39. agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta. innamaa qawlunaa lisyay-in idzaa aradnaahu an naquula lahu kun fayakuunu 40. Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia. * waalladziina haajaruu fii allaahi min ba'di maa zhulimuu lanubawwi-annahum fii alddunyaa hasanatan wala-ajru al-aakhirati akbaru law kaanuu ya'lamuuna 41. Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Daud bin Abu Hindun yang menceritakan, bahwa ayat ini, yaitu, "Dan orang orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya..." (An-Nahl 41) sampai dengan firman-Nya, "...dan hanya kepada Rabb mereka sajalah mereka bertawakkal." (Q.S. An-Nahl 42).
Ayat-ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Abu Jandal bin Suhail. alladziina shabaruu wa'alaa rabbihim yatawakkaluuna 42. ( yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan firman- Nya, "Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki." (Q.S. An-Nahl 75).
wamaa arsalnaa min qablika illaa rijaalan nuuhii ilayhim fais- aluu ahla aldzdzikri in kuntum laa ta'lamuuna 43. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang- orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan [828 ] jika kamu tidak mengetahui, [828 ] Ya'ni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab. bialbayyinaati waalzzuburi wa- anzalnaa ilayka aldzdzikra litubayyina lilnnaasi maa nuzzila ilayhim wala'allahum yatafakkaruuna 44. keterangan-keterangan (mu'jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al- Qur'an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka [829 ] dan supaya mereka memikirkan, [829 ] Ya'ni: perintah-perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam Al- Qur'an. afa-amina alladziina makaruu alssayyi-aati an yakhsifa allaahu bihimu al-ardha aw ya/ tiyahumu al'adzaabu min haytsu laa yasy'uruuna 45. maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari, aw ya/khudzahum fii taqallubihim famaa hum bimu'jiziina 46. atau Allah mengazab mereka diwaktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak (azab itu), aw ya/khudzahum 'alaa takhawwufin fa-inna rabbakum larauufun rah iimun 47. atau Allah mengazab mereka dengan berangsur-angsur (sampai binasa) [830 ]. Maka sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. [830 ] Menurut sebahagian ahli tafsir, "Takhawwuf" berarti dalam keadaan takut. awa lam yaraw ilaa maa khalaqa allaahu min syay-in yatafayyau zhilaaluhu 'ani alyamiini waalsysyamaa-ili sujjadan lillaahi wahum daakhiruuna 48. Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri? walillaahi yasjudu maa fii alssamaawaati wamaa fii al- ardhi min daabbatin waalmalaa- ikatu wahum laa yastakbiruuna 49. Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. yakhaafuuna rabbahum min fawqihim wayaf'aluuna maa yu/ maruuna 50. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). Manusia yang dalam keadaan terjepit ingat kembali kepada Allah. * waqaala allaahu laa tattakhidzuu ilaahayni itsnayni innamaa huwa ilaahun waahidun fa-iyyaaya fairhabuuni 51. Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut". walahu maa fii alssamaawaati waal-ardhi walahu alddiinu waasiban afaghayra allaahi tattaquuna 52. Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah keta'atan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah? wamaa bikum min ni'matin famina allaahi tsumma idzaa massakumu aldhdhurru fa-ilayhi taj-aruuna 53. Dan apa saja ni'mat yang ada pada kamu, maka dari Allah- lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. tsumma idzaa kasyafa aldhdhurra 'ankum idzaa fariiqun minkum birabbihim yusyrikuuna 54. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebahagian dari pada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain), liyakfuruu bimaa aataynaahum fatamatta'uu fasawfa ta'lamuuna 55. Biarlah mereka mengingkari ni'mat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya). wayaj'aluuna limaa laa ya'lamuuna nashiiban mimmaa razaqnaahum taallaahi latus- alunna 'ammaa kuntum taftaruuna 56. Dan mereka sediakan untuk berhala-berhala yang mereka tiada mengetahui (kekuasaannya), satu bahagian dari rezki yang telah Kami berikan kepada mereka. Demi Allah, sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan. wayaj'aluuna lillaahi albanaati subhaanahu walahum maa yasytahuuna 57. Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan [831 ]. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki). [831 ] Mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai anak perempuan yaitu malaikat- malaikat karena mereka sangat benci kepada anak-anak perempuan sebagaimana tersebut dalam ayat berikutnya. wa-idzaa busysyira ahaduhum bialuntsaa zhalla wajhuhu muswaddan wahuwa kazhiimun 58. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. yatawaaraa mina alqawmi min suu-i maa busysyira bihi ayumsikuhu 'alaa huunin am yadussuhu fii altturaabi alaa saa-a maa yahkumuuna 59. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. lilladziina laa yu/minuuna bial- aakhirati matsalu alssaw-i walillaahi almatsalu al-a'laa wahuwa al'aziizu alhakiimu 60. Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia- lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. * walaw yu-aakhidzu allaahu alnnaasa bizhulmihim maa taraka 'alayhaa min daabbatin walaakin yu-akhkhiruhum ilaa ajalin musamman fa-idzaa jaa-a ajaluhum laa yasta/khiruuna saa'atan walaa yastaqdimuuna 61. Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan- Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. wayaj'aluuna lillaahi maa yakrahuuna watashifu alsinatuhumu alkadziba anna lahumu alhusnaa laa jarama anna lahumu alnnaara wa- annahum mufrathuuna 62. Dan mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya, dan lidah mereka mengucapkan kedustaan, yaitu bahwa sesungguhnya merekalah yang akan mendapat kebaikan. Tiadalah diragukan bahwa nerakalah bagi mereka, dan sesungguhnya mereka segera dimasukkan (ke dalamnya). taallaahi laqad arsalnaa ilaa umamin min qablika fazayyana lahumu alsysyayth aanu a'maalahum fahuwa waliyyuhumu alyawma walahum 'adzaa bun aliimun 63. Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih. wamaa anzalnaa 'alayka alkitaaba illaa litubayyina lahumu alladzii ikhtalafuu fiihi wahudan warahmatan liqawmin yu/minuuna 64. Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. waallaahu anzala mina alssamaa-i maa-an fa-ahyaa bihi al-ardha ba'da mawtihaa inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yasma'uuna 65. Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang- orang yang mendengarkan (pelajaran). wa-inna lakum fii al-an'aami la'ibratan nusqiikum mimmaa fii buthuunihi min bayni fartsin wadamin labanan khaalishan saa-ighan lilsysyaaribiina 66. Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang- orang yang meminumnya. wamin tsamaraati alnnakhiili waal-a'naabi tattakhidzuuna minhu sakaran warizqan h asanan inna fii dzaalika laaayatan liqawmin ya'qiluuna 67. Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan. wa-awhaa rabbuka ilaa alnnahli ani ittakhidzii mina aljibaali buyuutan wamina alsysyajari wamimmaa ya'risyuuna 68. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang- sarang di bukit-bukit, di pohon- pohon kayu, dan di tempat- tempat yang dibikin manusia", tsumma kulii min kulli altstsamaraa ti fauslukii subula rabbiki dzululan yakhruju min buthuunihaa syaraabun mukhtalifun alwaanuhu fiihi syifaaun lilnnaasi inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yatafakkaruuna 69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. waallaahu khalaqakum tsumma yatawaffaakum waminkum man yuraddu ilaa ardzali al'umuri likay laa ya'lama ba'da 'ilmin syay-an inna allaaha 'aliimun qadiirun 70. Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Yunus. khalaqa al-insaana min nuthfatin fa-idzaa huwa khashiimun mubiinun 4. Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. waal-an'aama khalaqahaa lakum fiihaa dif-un wamanaafi'u waminhaa ta-kuluuna 5. Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai- bagai manfa'at, dan sebahagiannya kamu makan. walakum fiihaa jamaalun hiina turiihuuna wahiina tasrahuuna 6. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. watahmilu atsqaalakum ilaa baladin lam takuunuu baalighiihi illaa bisyiqqi al-anfusi inna rabbakum larauufun rahiimun 7. Dan ia memikul beban- bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar- benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, waalkhayla waalbighaala waalhamiira litarkabuuhaa waziinatan wayakhluqu maa laa ta'lamuuna 8. dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal [820 ], dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. [820 ] Bagal yaitu peranakan kuda dengan keledai. wa'alaa allaahi qashdu alssabiili waminhaa jaa-irun walaw syaa- a lahadaakum ajma'iina 9. Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar). huwa alladzii anzala mina alssamaa-i maa-an lakum minhu syaraabun waminhu syajarun fiihi tusiimuuna 10. Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh- tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. yunbitu lakum bihi alzzar'a waalzzaytuuna waalnnakhiila waal-a'naa ba wamin kulli altstsamaraati inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yatafakkaruuna 11. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah- buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. wasakhkhara lakumu allayla waalnnahaa ra waalsysyamsa waalqamara waalnnujuumu musakhkharaa tun bi-amrihi inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin ya'qiluuna 12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang- bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah- Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), wamaa dzara-a lakum fii al- ardhi mukhtalifan alwaanuhu inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yadzdzakkaruuna 13. dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. wahuwa alladzii sakhkhara albahra lita/kuluu minhu lahman thariyyan watastakhrijuu minhu hilyatan talbasuunahaa wataraa alfulka mawaakhira fiihi walitabtaghuu min fadhlihi wala'allakum tasykuruuna 14. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. wa-alqaa fii al-ardhi rawaasiya an tamiida bikum wa-anhaaran wasubulan la'allakum tahtaduuna 15. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, wa'alaamaatin wabialnnajmi hum yahtaduuna 16. dan (Dia ciptakan) tanda- tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. afaman yakhluqu kaman laa yakhluqu afalaa tadzakkaruuna 17. Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa) ?. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. wa-in ta'udduu ni'mata allaahi laa tuhsuuhaa inna allaaha laghafuurun rahiimun 18. Dan jika kamu menghitung- hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. waallaahu ya'lamu maa tusirruuna wamaa tu'linuuna 19. Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan. waalladziina yad'uuna min duuni allaahi laa yakhluquuna syay-an wahum yukhlaquuna 20. Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. * amwaatun ghayru ahyaa-in wamaa yasy'uruuna ayyaana yub'atsuuna 21. ( Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala- berhala tidak mengetahui bilakah penyembah- penyembahnya akan dibangkitkan. Ketakaburan menjadikan seseorang ingkar kepada kebenaran. ilaahukum ilaahun waahidun faalladziina laa yu/minuuna bial- aakhirati quluubuhum munkiratun wahum mustakbiruuna 22. Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang- orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. laa jarama anna allaaha ya'lamu maa yusirruuna wamaa yu'linuuna innahu laa yuhibbu almustakbiriina 23. Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. wa-idzaa qiila lahum maatsaa anzala rabbukum qaaluu asaathiiru al-awwaliina 24. Dan apabila dikatakan kepada mereka "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Dongeng- dongengan orang-orang dahulu", liyahmiluu awzaarahum kaamilatan yawma alqiyaamati wamin awzaari alladziina yudhilluunahum bighayri 'ilmin alaa saa-a maa yaziruuna 25. ( ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh- penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu. qad makara alladziina min qablihim fa-ataa allaahu bunyaanahum mina alqawaa'idi fakharra 'alayhimu alssaqfu min fawqihim wa-ataa humu al'adzaabu min haytsu laa yasy'uruuna 26. Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari. tsumma yawma alqiyaamati yukhziihim wayaquulu ayna syurakaa -iya alladziina kuntum tusyaaqquuna fiihim qaala alladziina uutuu al'ilma inna alkhizya alyawma waalssuu-a 'alaa alkaafiriina 27. Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mu'min) ?" Berkatalah orang- orang yang telah diberi ilmu: [821 ] "Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir", [821 ] Yang dimaksud dengan orang-orang yang diberi ilmu ialah : para malaikat, nabi-nabi dan orang-orang mu'min. alladziina tatawaffaahumu almalaa-ikatu zhaalimii anfusihim fa-alqawuu alssalama maa kunnaa na'malu min suu-in balaa inna allaaha 'aliimun bimaa kuntum ta'maluuna 28. ( yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". faudkhuluu abwaaba jahannama khaalidiina fiihaa falabi/sa matswaa almutakabbiriina 29. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. waqiila lilladziina ittaqaw maatsaa anzala rabbukum qaaluu khayran lilladziina ahsanuu fii haadzihi alddunyaa hasanatun waladaaru al- aakhirati khayrun walani'ma daaru almuttaqiina 30. Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang- orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, * jannaatu 'adnin yadkhuluunahaa tajrii min tahtihaa al-anhaaru lahum fiihaa maa yasyaauuna kadzaalika yajzii allaahu almuttaqiina 31. ( yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai- sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, alladziina tatawaffaahumu almalaa-ikatu thayyibiina yaquuluuna salaamun 'alaykumu udkhuluu aljannata bimaa kuntum ta'maluuna 32. ( yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik [822 ] oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum [823 ], masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [822 ] Maksudnya: wafat dalam keadaan suci dari kekafiran dan kema'siatan atau dapat juga berarti mereka mati dalam keadaan senang karena ada berita gembira dari malaikat bahwa mereka akan masuk syurga. [823 ] Artinya selamat sejahtera bagimu. hal yanzhuruuna illaa an ta/ tiyahumu almalaa-ikatu aw ya/ tiya amru rabbika kadzaalika fa'ala alladziina min qablihim wamaa zhalamahumu allaahu walaakin kaanuu anfusahum yazhlimuuna 33. Tidak ada yang ditunggu- tunggu orang kafir selain dari datangnya para malaikat kepada mereka [824 ] atau datangnya perintah Tuhanmu [825 ]. Demikianlah yang telah diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Dan Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri, [824 ] Ya'ni: kedatangan malaikat untuk mencabut nyawa mereka. [825 ] Ya'ni: kedatangan azab dari Allah untuk memusnahkan mereka. fa-ashaabahum sayyi-aatu maa 'amiluu wahaaqa bihim maa kaanuu bihi yastahzi-uuna 34. Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu mereka perolok-olokan. waqaala alladziina asyrakuu law syaa-a allaahu maa 'abadnaa min duunihi min syay-in nahnu walaa aabaaunaa walaa harramnaa min duunihi min syay-in kadzaalika fa'ala alladziina min qablihim fahal 'alaa alrrusuli illaa albalaaghu almubiinu 35. Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. walaqad ba'atsnaa fii kulli ummatin rasuulan ani u'buduu allaa ha waijtanibuu alththaaghuuta faminhum man hadaa allaahu waminhum man haqqat 'alayhi aldhdhalaalatu fasiiruu fii al-ardhi faunzhuruu kayfa kaana 'aaqibatu almukadzdzibiina 36. Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut [826 ] itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya [827 ]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang- orang yang mendustakan (rasul- rasul). [826 ] Lihat not 162 tentang arti "Thaghut". [827 ] Lihat not 34
tentang arti "disesatkan Allah". in tahrish 'alaa hudaahum fa- inna allaaha laa yahdii man yudhillu wamaa lahum min naasiriina 37. Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali- kali mereka tiada mempunyai penolong. wa-aqsamuu biallaahi jahda aymaanihim laa yab'atsu allaahu man yamuutu balaa wa'dan 'alayhi haqqan walaakinna aktsara alnnaasi laa ya'lamuuna 38. Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui, SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Daud bin Abu Hindun yang menceritakan, bahwa ayat ini, yaitu, "Dan orang orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya..." (An-Nahl 41) sampai dengan firman-Nya, "...dan hanya kepada Rabb mereka sajalah mereka bertawakkal." (Q.S. An-Nahl 42).
Ayat-ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Abu Jandal bin Suhail. liyubayyina lahumu alladzii yakhtalifuuna fiihi waliya'lama alladz iina kafaruu annahum kaanuu kaadzibiina 39. agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta. innamaa qawlunaa lisyay-in idzaa aradnaahu an naquula lahu kun fayakuunu 40. Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia. * waalladziina haajaruu fii allaahi min ba'di maa zhulimuu lanubawwi-annahum fii alddunyaa hasanatan wala-ajru al-aakhirati akbaru law kaanuu ya'lamuuna 41. Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Daud bin Abu Hindun yang menceritakan, bahwa ayat ini, yaitu, "Dan orang orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya..." (An-Nahl 41) sampai dengan firman-Nya, "...dan hanya kepada Rabb mereka sajalah mereka bertawakkal." (Q.S. An-Nahl 42).
Ayat-ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Abu Jandal bin Suhail. alladziina shabaruu wa'alaa rabbihim yatawakkaluuna 42. ( yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan firman- Nya, "Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki." (Q.S. An-Nahl 75).
wamaa arsalnaa min qablika illaa rijaalan nuuhii ilayhim fais- aluu ahla aldzdzikri in kuntum laa ta'lamuuna 43. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang- orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan [828 ] jika kamu tidak mengetahui, [828 ] Ya'ni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab. bialbayyinaati waalzzuburi wa- anzalnaa ilayka aldzdzikra litubayyina lilnnaasi maa nuzzila ilayhim wala'allahum yatafakkaruuna 44. keterangan-keterangan (mu'jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al- Qur'an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka [829 ] dan supaya mereka memikirkan, [829 ] Ya'ni: perintah-perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam Al- Qur'an. afa-amina alladziina makaruu alssayyi-aati an yakhsifa allaahu bihimu al-ardha aw ya/ tiyahumu al'adzaabu min haytsu laa yasy'uruuna 45. maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari, aw ya/khudzahum fii taqallubihim famaa hum bimu'jiziina 46. atau Allah mengazab mereka diwaktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak (azab itu), aw ya/khudzahum 'alaa takhawwufin fa-inna rabbakum larauufun rah iimun 47. atau Allah mengazab mereka dengan berangsur-angsur (sampai binasa) [830 ]. Maka sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. [830 ] Menurut sebahagian ahli tafsir, "Takhawwuf" berarti dalam keadaan takut. awa lam yaraw ilaa maa khalaqa allaahu min syay-in yatafayyau zhilaaluhu 'ani alyamiini waalsysyamaa-ili sujjadan lillaahi wahum daakhiruuna 48. Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri? walillaahi yasjudu maa fii alssamaawaati wamaa fii al- ardhi min daabbatin waalmalaa- ikatu wahum laa yastakbiruuna 49. Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. yakhaafuuna rabbahum min fawqihim wayaf'aluuna maa yu/ maruuna 50. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). Manusia yang dalam keadaan terjepit ingat kembali kepada Allah. * waqaala allaahu laa tattakhidzuu ilaahayni itsnayni innamaa huwa ilaahun waahidun fa-iyyaaya fairhabuuni 51. Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut". walahu maa fii alssamaawaati waal-ardhi walahu alddiinu waasiban afaghayra allaahi tattaquuna 52. Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah keta'atan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah? wamaa bikum min ni'matin famina allaahi tsumma idzaa massakumu aldhdhurru fa-ilayhi taj-aruuna 53. Dan apa saja ni'mat yang ada pada kamu, maka dari Allah- lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. tsumma idzaa kasyafa aldhdhurra 'ankum idzaa fariiqun minkum birabbihim yusyrikuuna 54. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebahagian dari pada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain), liyakfuruu bimaa aataynaahum fatamatta'uu fasawfa ta'lamuuna 55. Biarlah mereka mengingkari ni'mat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya). wayaj'aluuna limaa laa ya'lamuuna nashiiban mimmaa razaqnaahum taallaahi latus- alunna 'ammaa kuntum taftaruuna 56. Dan mereka sediakan untuk berhala-berhala yang mereka tiada mengetahui (kekuasaannya), satu bahagian dari rezki yang telah Kami berikan kepada mereka. Demi Allah, sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan. wayaj'aluuna lillaahi albanaati subhaanahu walahum maa yasytahuuna 57. Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan [831 ]. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki). [831 ] Mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai anak perempuan yaitu malaikat- malaikat karena mereka sangat benci kepada anak-anak perempuan sebagaimana tersebut dalam ayat berikutnya. wa-idzaa busysyira ahaduhum bialuntsaa zhalla wajhuhu muswaddan wahuwa kazhiimun 58. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. yatawaaraa mina alqawmi min suu-i maa busysyira bihi ayumsikuhu 'alaa huunin am yadussuhu fii altturaabi alaa saa-a maa yahkumuuna 59. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. lilladziina laa yu/minuuna bial- aakhirati matsalu alssaw-i walillaahi almatsalu al-a'laa wahuwa al'aziizu alhakiimu 60. Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia- lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. * walaw yu-aakhidzu allaahu alnnaasa bizhulmihim maa taraka 'alayhaa min daabbatin walaakin yu-akhkhiruhum ilaa ajalin musamman fa-idzaa jaa-a ajaluhum laa yasta/khiruuna saa'atan walaa yastaqdimuuna 61. Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan- Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. wayaj'aluuna lillaahi maa yakrahuuna watashifu alsinatuhumu alkadziba anna lahumu alhusnaa laa jarama anna lahumu alnnaara wa- annahum mufrathuuna 62. Dan mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya, dan lidah mereka mengucapkan kedustaan, yaitu bahwa sesungguhnya merekalah yang akan mendapat kebaikan. Tiadalah diragukan bahwa nerakalah bagi mereka, dan sesungguhnya mereka segera dimasukkan (ke dalamnya). taallaahi laqad arsalnaa ilaa umamin min qablika fazayyana lahumu alsysyayth aanu a'maalahum fahuwa waliyyuhumu alyawma walahum 'adzaa bun aliimun 63. Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih. wamaa anzalnaa 'alayka alkitaaba illaa litubayyina lahumu alladzii ikhtalafuu fiihi wahudan warahmatan liqawmin yu/minuuna 64. Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. waallaahu anzala mina alssamaa-i maa-an fa-ahyaa bihi al-ardha ba'da mawtihaa inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yasma'uuna 65. Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang- orang yang mendengarkan (pelajaran). wa-inna lakum fii al-an'aami la'ibratan nusqiikum mimmaa fii buthuunihi min bayni fartsin wadamin labanan khaalishan saa-ighan lilsysyaaribiina 66. Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang- orang yang meminumnya. wamin tsamaraati alnnakhiili waal-a'naabi tattakhidzuuna minhu sakaran warizqan h asanan inna fii dzaalika laaayatan liqawmin ya'qiluuna 67. Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan. wa-awhaa rabbuka ilaa alnnahli ani ittakhidzii mina aljibaali buyuutan wamina alsysyajari wamimmaa ya'risyuuna 68. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang- sarang di bukit-bukit, di pohon- pohon kayu, dan di tempat- tempat yang dibikin manusia", tsumma kulii min kulli altstsamaraa ti fauslukii subula rabbiki dzululan yakhruju min buthuunihaa syaraabun mukhtalifun alwaanuhu fiihi syifaaun lilnnaasi inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yatafakkaruuna 69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. waallaahu khalaqakum tsumma yatawaffaakum waminkum man yuraddu ilaa ardzali al'umuri likay laa ya'lama ba'da 'ilmin syay-an inna allaaha 'aliimun qadiirun 70. Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Sambungan Surah An - Nahl : jumlah Ayat: 128
waallaahu fadhdhala ba'dhakum 'alaa ba'dhin fii
alrrizqi famaa alladziina fudhdhiluu biraaddii rizqihim 'alaa maa
malakat aymaanuhum fahum fiihi sawaaun afabini'mati allaahi
yajhaduuna 71. Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian
yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan
(rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak
yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka
mengapa mereka mengingkari ni'mat Allah [832 ]?. [832 ] Ayat ini
salah satu dasar Ukhuwah dan Persamaaan dalam Islam. waallaahu ja'ala
lakum min anfusikum azwaajan waja'ala lakum min azwaajikum baniina
wahafadatan warazaqakum mina alththhayyibaati afabialbaathili
yu/minuuna wabini'mati allaahi hum yakfuruuna 72. Allah menjadikan
bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu
dari isteri-isteri kamu itu, anak- anak dan cucu-cucu, dan memberimu
rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang
bathil dan mengingkari ni'mat Allah ?" waya'buduuna min duuni allaahi
maa laa yamliku lahum rizqan mina alssamaawaati waal-ardhi syay-an
walaa yastathii'uuna 73. Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu
yang tidak dapat memberikan rezki kepada mereka sedikitpun dari langit
dan bumi, dan tidak berkuasa (sedikit juapun). falaa tadhribuu
lillaahi al- amtsaala inna allaaha ya'lamu wa-antum laa ta'lamuuna
74. Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah.
Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. dharaba
allaahu matsalan 'abdan mamluukan laa yaqdiru 'alaa syay-in waman
razaqnaahu minnaa rizqan hasanan fahuwa yunfiqu minhu sirran wajahran
hal yastawuuna alh amdu lillaahi bal aktsaruhum laa ya'lamuuna 75.
Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki
yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami
beri rezki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari
rezki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka
itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada
mengetahui [833 ]. [833 ] Maksud dari perumpamaan ini ialah untuk
membantah orang-orang musyrikin yang menyamakan Tuhan yang memberi
rezki dengan berhala-berhala yang tidak berdaya. SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Abbas r.a. mengatakan, bahwa ayat di atas diturunkan berkenaan
dengan seorang lelaki dari kalangan kaum Quraisy dan hamba sahaya
miliknya. Dan sehubungan dengan firman-Nya, "Dua orang lelaki yang
seorang bisu..." (Q.S. An-Nahl 76) Ibnu Abbas mengatakan pula, bahwa
ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan Usman bin Affan dan seorang
hamba sahaya miliknya yang membenci Islam kemudian hamba sahaya itu
menganjurkan Usman untuk tidak bersedekah dan berbuat amal kebaikan.
Maka turunlah firman-Nya yang di atas tadi. wadharaba allaahu matsalan
rajulayni ahaduhumaa abkamu laa yaqdiru 'alaa syay-in wahuwa kallun
'alaa mawlaahu aynamaa yuwajjihhu laa ya/ti bikhayrin hal yastawii
huwa waman ya/muru bial'adli wahuwa 'alaa shiraathin mustaqiimin 76.
Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang
bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas
penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia
tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan
orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas
jalan yang lurus? SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan
sebuah hadis melalui Mujahid yang menceritakan, bahwa ada seorang
lelaki badui datang menghadap kepada Nabi saw. lalu lelaki badui itu
bertanya kepada Nabi saw. Maka Nabi saw. membacakan kepadanya firman
Allah swt., "Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah- rumah kalian
sebagai tempat tinggal." (Q.S. An-Nahl 80)
kemudian lelaki badui itu menjawab, "Ya." Selanjutnya Nabi saw. meneruskan bacaannya, "Dan dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kalian merasa ringan (membawa)nya di waktu kalian berjalan dan waktu kalian bermukim." (Q.S. An-Nahl 80) Lelaki badui itu menjawab, "Ya." Kemudian Nabi saw. membacakan kepadanya semua ayat tersebut sedangkan lelaki badui itu hanya menjawab, "Ya," hingga sampailah bacaan Nabi saw. kepada firman-Nya, "Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian agar kalian berserah diri kepada-Nya." (Q.S. An-Nahl 81) Akan tetapi setelah pembacaan ayat di atas lelaki badui itu berpaling pergi dari Nabi saw. dengan begitu saja. Maka Allah menurunkan firman- Nya, "Mereka mengetahui nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir." (Q.S. An-Nahl 83).
walillaahi ghaybu alssamaawaati waal-ardhi wamaa amru alssaa'ati illaa kalamhi albashari aw huwa aqrabu inna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun 77. Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. waallaahu akhrajakum min buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syay-an waja'ala lakumu alssam'a waal-abshaara waal-af-idata la'allakum tasykuruuna 78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. alam yaraw ilaa alththhayri musakhkharaatin fii jawwi alssamaa-i maa yumsikuhunna illaa allaahu inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yu/ minuuna 79. Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang- orang yang beriman. waallaahu ja'ala lakum min buyuutikum sakanan waja'ala lakum min juluudi al-an'aa mi buyuutan tastakhiffuunahaa yawma zha'nikum wayawma iqaamatikum wamin ashwaafihaa wa-awbaarihaa wa-asy'aarihaa atsaatsan wamataa'an ilaa hiinin 80. Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah- rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Mujahid yang menceritakan, bahwa ada seorang lelaki badui datang menghadap kepada Nabi saw. lalu lelaki badui itu bertanya kepada Nabi saw. Maka Nabi saw. membacakan kepadanya firman Allah swt., "Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah- rumah kalian sebagai tempat tinggal." (Q.S. An-Nahl 80)
kemudian lelaki badui itu menjawab, "Ya." Selanjutnya Nabi saw. meneruskan bacaannya, "Dan dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kalian merasa ringan (membawa)nya di waktu kalian berjalan dan waktu kalian bermukim." (Q.S. An-Nahl 80) Lelaki badui itu menjawab, "Ya." Kemudian Nabi saw. membacakan kepadanya semua ayat tersebut sedangkan lelaki badui itu hanya menjawab, "Ya," hingga sampailah bacaan Nabi saw. kepada firman-Nya, "Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian agar kalian berserah diri kepada-Nya." (Q.S. An-Nahl 81) Akan tetapi setelah pembacaan ayat di atas lelaki badui itu berpaling pergi dari Nabi saw. dengan begitu saja. Maka Allah menurunkan firman- Nya, "Mereka mengetahui nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir." (Q.S. An-Nahl 83). waallaahu ja'ala lakum mimmaa khalaqa zhilaalan waja'ala lakum mina aljibaali aknaanan waja'ala lakum saraabiila taqiikumu alharra wasaraabiila taqiikum ba/sakum kadzaalika yutimmu ni'matahu 'alaykum la'allakum tuslimuuna 81. Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat- tempat tinggal di gunung- gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan ni'mat- Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya). SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Mujahid yang menceritakan, bahwa ada seorang lelaki badui datang menghadap kepada Nabi saw. lalu lelaki badui itu bertanya kepada Nabi saw. Maka Nabi saw. membacakan kepadanya firman Allah swt., "Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah- rumah kalian sebagai tempat tinggal." (Q.S. An-Nahl 80)
kemudian lelaki badui itu menjawab, "Ya." Selanjutnya Nabi saw. meneruskan bacaannya, "Dan dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kalian merasa ringan (membawa)nya di waktu kalian berjalan dan waktu kalian bermukim." (Q.S. An-Nahl 80) Lelaki badui itu menjawab, "Ya." Kemudian Nabi saw. membacakan kepadanya semua ayat tersebut sedangkan lelaki badui itu hanya menjawab, "Ya," hingga sampailah bacaan Nabi saw. kepada firman-Nya, "Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian agar kalian berserah diri kepada-Nya." (Q.S. An-Nahl 81) Akan tetapi setelah pembacaan ayat di atas lelaki badui itu berpaling pergi dari Nabi saw. dengan begitu saja. Maka Allah menurunkan firman- Nya, "Mereka mengetahui nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir." (Q.S. An-Nahl 83).
fa-in tawallaw fa-innamaa 'alayka albalaaghu almubiinu 82. Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang [834 ]. [834 ] Maksudnya: Nabi Muhammad SAW tidak dapat memberi taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga dia beriman. ya'rifuuna ni'mata allaahi tsumma yunkiruunahaa wa- aktsaruhumu alkaafiruuna 83. Mereka mengetahui ni'mat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. Tiap- tiap rasul menjadi saksi atas umatnya di hari kiamat. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Buraidah yang menceritakan, bahwa ayat di atas diturunkan berkenaan dengan berbaiat kepada Nabi saw. wayawma nab'atsu min kulli ummatin syahiidan tsumma laa yu/dzanu lilladziina kafaruu walaa hum yusta'tabuuna 84. Dan (ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (rasul), kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir (untuk membela diri) dan tidak (pula) mereka dibolehkan meminta ma'af. wa-idzaa raaa alladziina zhalamuu al'adzaaba falaa yukhaffafu 'anhum walaa hum yunzharuuna 85. Dan apabila orang-orang zalim telah menyaksikan azab, maka tidaklah diringankan azab bagi mereka dan tidak puIa mereka diberi tangguh. wa-idzaa raaa alladziina asyrakuu syurakaa-ahum qaaluu rabbanaa haaulaa-i syurakaaunaa alladziina kunnaa nad'uu min duunika fa-alqaw ilayhimu alqawla innakum lakaadz ibuuna 86. Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka [835 ], mereka berkata: "Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau". Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta". [835 ] Yang dimaksud dengan "sekutu" di sini ialah apa-apa yang mereka sembah selain Allah atau syaitan-syaitan yang menganjurkan mereka menyembah berhala. wa-alqaw ilaa allaahi yawma- idzin alssalama wadhalla 'anhum maa kaanuu yaftaruuna 87. Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan [836 ]. [836 ] Yang mereka ada-adakan itu ialah kepercayaan, bahwa Allah mempunyai sekutu-sekutu dan sekutu-sekutu itu dapat memberi syafa'at kepada mereka di samping Allah s.w.t. Image alladziina kafaruu washadduu 'an sabiili allaahi zidnaahum 'adzaaban fawqa al'adzaabi bimaa kaanuu yufsiduuna 88. Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan [837 ] disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. [837 ] Maksudnya: siksaan yang berlipat ganda. wayawma nab'atsu fii kulli ummatin syahiidan 'alayhim min anfusihim waji/naa bika syahiidan 'alaa haaulaa-i wanazzalnaa 'alayka alkitaaba tibyaanan likulli syay-in wahudan warahmatan wabusyraa lilmuslimiina 89. ( Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. inna allaaha ya/muru bial'adli waal-ihsaani wa-iitaa-i dzii alqurbaa wayanhaa 'ani alfahsyaa-i waalmunkari waalbaghyi ya'izhukum la'allakum tadzakkaruuna 90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. * wa-awfuu bi'ahdi allaahi idzaa 'aahadtum walaa tanqudhuu al- aymaana ba'da tawkiidihaa waqad ja'altumu allaaha 'alaykum kafiilan inna allaaha ya'lamu maa taf'aluuna 91. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah- sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Bakar bin Abu Hafsh r.a. yang menceritakan bahwa ada seorang wanita yang dikenal dengan nama Saidah Al- Asadiyah; ia adalah wanita yang gila, pekerjaan sehari-harinya hanyalah mengumpulkan rambut dan serat-serat. Ayat berikut ini diturunkan berkenaan dengan sifat- sifatnya, yaitu, "Dan janganlah kalian seperti seorang perempuan yang menguraikan kembali hasil pintalannya..." (Q.S. An-Nahl 92).
walaa takuunuu kaallatii naqadhat ghazlahaa min ba'di quwwatin ankaatsan tattakhidzuuna aymaanakum dakhalan baynakum an takuuna ummatun hiya arbaa min ummatin innamaa yabluukumu allaahu bihi walayubayyinanna lakum yawma alqiyaamati maa kuntum fiihi takhtalifuuna 92. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain [838 ]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. [838 ] Kaum muslimin yang jumlahnya masih sedikit itu telah mengadakan perjanjian yang kuat dengan Nabi di waktu mereka melihat orang-orang Quraisy berjumlah banyak dan berpengalaman cukup, lalu timbullah keinginan mereka untuk membatalkan perjanjian dengan Nabi Muhammad SAW itu. Maka perbuatan yang demikian itu dilarang oleh Allah s.w.t. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang dha'if (lemah) melalui jalur Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. mengajarkan agama Islam kepada seorang pendeta Nasrani di Mekah yang dikenal dengan nama Bal'am. Bal'am berbahasa ajam. Dan orang-orang musyrik sering melihat Rasulullah saw. mengunjunginya dan keluar daripadanya. Maka mereka mengatakan, "Sesungguhnya dia (Muhammad) belajar kepada Bal'am." Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, 'Sesungguhnya Alquran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)'..." (Q.S. An Nahl 103). Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Hushain dari Abdullah bin Muslim Al- Hadhrami yang menceritakan, bahwa kami mempunyai dua orang hamba sahaya; salah seorang di antaranya bernama Yasar, sedangkan yang lainnya bernama Jabbar; keduanya berasal dari Shaqliyah (Sicilia). Keduanya selalu membaca kitab mereka dan mengajarkannya kepada orang lain. Dan Rasulullah saw. sering lewat kepada keduanya, kemudian mendengarkan bacaan keduanya. Maka orang-orang musyrik mengatakan, "Sesungguhnya dia (Muhammad) belajar dari kedua orang itu". Lalu Allah menurunkan firman-Nya. walaw syaa-a allaahu laja'alakum ummatan waah idatan walaakin yudhillu man yasyaau wayahdii man yasyaau walatus-alunna 'ammaa kuntum ta'maluuna 93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. walaa tattakhidzuu aymaanakum dakhalan baynakum fatazilla qadamun ba'da tsubuutihaa watadzuuquu alssuu-a bimaa shadadtum 'an sabiili allaahi walakum 'adzaabun 'azhiimun 94. Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar. walaa tasytaruu bi'ahdi allaahi tsamanan qaliilan innamaa 'inda allaahi huwa khayrun lakum in kuntum ta'lamuuna 95. Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. maa 'indakum yanfadu wamaa 'inda allaahi baaqin walanajziyanna alladziina shabaruu ajrahum bi-ahsani maa kaanuu ya'maluuna 96. Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang- orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. man 'amila shaalihan min dzakarin aw untsaa wahuwa mu/minun falanuhyiyannahu hayaatan thayyibatan walanajziyannahum ajrahum bi- ah sani maa kaanuu ya'maluuna 97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik [839 ] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [839 ] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman. fa-idzaa qara/ta alqur-aana faista'idz biallaahi mina alsysyaythaani alrrajiimi 98. Apabila kamu membaca Al- Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. innahu laysa lahu sulthaanun 'alaa alladziina aamanuu wa'alaa rabbihim yatawakkaluuna 99. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. innamaa sulthaanuhu 'alaa alladziina yatawallawnahu waalladziina hum bihi musyrikuuna 100. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. Allah lebih mengetahui apa yang bermanfaat dan yang sesuai dengan suatu masa. * wa-idzaa baddalnaa aayatan makaana aayatin waallaahu a'lamu bimaa yunazzilu qaaluu innamaa anta muftarin bal aktsaruhum laa ya'lamuuna 101. Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui. qul nazzalahu ruuhu alqudusi min rabbika bialhaqqi liyutsabbita alladziina aamanuu wahudan wabusyraa lilmuslimiina 102. Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang- orang yang berserah diri (kepada Allah)". walaqad na'lamu annahum yaquuluuna innamaa yu'allimuhu basyarun lisaanu alladzii yulhiduuna ilayhi a'jamiyyun wahaadzaa lisaanun 'arabiyyun mubiinun 103. Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al- Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam [840 ], sedang Al-Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang terang. [840 ] Bahasa 'Ajam ialah bahasa selain bahasa Arab dan dapat juga berarti bahasa Arab yang tidak baik, karena orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang Arab dan hanya tahu sedikit-sedikit bahasa Arab. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa ketika Nabi saw. bermaksud untuk hijrah ke Madinah, lalu orang-orang musyrik menangkap Bilal, Khabbab dan Ammar bin Yasir. Maka Ammar mengucapkan kata-kata yang membuat kaum musyrikin merasa takjub karenanya; Ammar sengaja melakukan hal itu demi untuk keselamatan dirinya yaitu bertaqiyyah. Ketika ia kembali kepada Rasulullah saw. lalu ia menceritakan hal tersebut kepadanya. Maka Rasulullah saw. bertanya kepadanya, "Bagaimanakah dengan hatimu sewaktu kamu mengucapkan kalimat tersebut? Apakah kamu merasa lega dengan apa yang kamu ucapkan itu?" Ammar menjawab, "Tidak". Maka Allah menurunkan firman- Nya, "Kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)." (Q.S. An- Nahl 106). Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula sebuah hadis yang lain melalui Mujahid yang menceritakan, bahwa ayat di atas diturunkan berkenaan dengan sebagian penduduk Mekah yang telah beriman. Kemudian sebagian para sahabat menulis surah kepada mereka dari Madinah, yang isinya menganjurkan mereka untuk berhijrah. Lalu mereka keluar berangkat menuju ke Madinah. Akan tetapi di tengah jalan mereka dikejar oleh orang- orang Quraisy; kemudian orang- orang Quraisy menyiksa mereka, sehingga mereka mengucapkan kalimat kufur karena dipaksa. Maka ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan mereka itu. Ibnu Saad di dalam kitabnya Ath-Thabaqaat mengetengahkan sebuah hadis melalui Umar bin Hakam yang menceritakan, bahwa Ammar bin Yasir mengalami siksaan yang amat berat sekali sehingga ia tidak sadar lagi apa yang dikatakan oleh mulutnya. Dan demikian pula Shuhaib ia mengalami siksaan yang berat juga, sehingga ia tidak sadar lagi apa yang dikatakan oleh lisannya. Dan Fukaihah mengalami siksaan yang berat pula sehingga ia tidak sadar lagi apa yang dikatakan oleh mulutnya. Bilal, Amir bin Fuhairah dan segolongan kaum Muslimin mengalami siksaan yang berat dari kaum musyrikin; maka berkenaan dengan merekalah ayat berikut ini diturunkan, yaitu firman-Nya, "Dan sesungguhnya Rabbmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan." (Q.S. An- Nahl 110).
inna alladziina laa yu/minuuna bi-aayaati allaahi laa yahdiihimu allaahu walahum 'adzaabun aliimun 104. Sesungguhnya orang- orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al- Qur'an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih. innamaa yaftarii alkadziba alladziina laa yu/minuuna bi- aayaati allaahi waulaa-ika humu alkaadzibuuna 105. Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang- orang pendusta. man kafara biallaahi min ba'di iimaanihi illaa man ukriha waqalbuhu muthma-innun bial- iimaani walaakin man syaraha bialkufri shadran fa'alayhim ghadhabun mina allaahi walahum 'adzaabun 'azhiimun 106. Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Hakim, Imam Baihaqi di dalam kitab Ad-Dala`ilnya, dan Imam Bazzar mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Hurairah r.a. yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. berdiri di hadapan jenazah Hamzah ketika ia gugur sebagai syahid, sedangkan keadaannya sangat menyedihkan sekali karena tercincang. Maka Rasulullah saw. bersumpah kala itu melalui sabdanya, "Sungguh aku akan membalas perbuatan ini dengan tujuh puluh orang dari kalangan mereka sebagai penggantimu." Maka pada saat itu juga turunlah malaikat Jibril kepada Nabi saw. yang pada waktu itu sedang berdiri, seraya membawa wahyu ayat-ayat terakhir surah An- Nahl, yaitu mulai dari firman- Nya, "Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian." (Q.S. An-Nahl 126) sampai dengan akhir surah An-Nahl. Kemudian Rasulullah saw. berhenti dan menahan diri dari apa yang dikehendakinya itu. Imam Tirmizi mengetengahkan sebuah hadis yang ia nilai sebagai hadis hasan, dan demikian pula Imam Hakim dengan melalui jalur sanad Ubay bin Kaab r.a. yang menceritakan, bahwa ketika perang Uhud usai di antara orang-orang yang gugur dari kalangan sahabat Ansar berjumlah enam puluh empat orang, sedangkan mereka yang gugur dari kalangan sahabat Muhajirin berjumlah enam orang; satu orang di antaranya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi saw.). Dan ternyata jenazah mereka semuanya dalam keadaan yang menyedihkan, yaitu tercincang- cincang. Maka sahabat Ansar berkata, "Seandainya kami dapat membunuh mereka di lain kesempatan, dalam peristiwa seperti ini, maka niscaya kami akan berlaku lebih kejam daripada mereka". Maka ketika pembukaan kota Mekah Allah menurunkan firman-Nya, "Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah..." (Q.S. An-Nahl 126). Menurut keterangan yang kuat, ayat di atas diturunkan selang beberapa masa kemudian, yaitu hingga pembukaan kota Mekah. Tetapi menurut riwayat hadis Yang sebelum ini disebutkan bahwa ayat ini diturunkan sewaktu perang Uhud. Kemudian Ibnu Hashshar mengambil kesimpulan dari keseluruhannya itu, bahwa ayat ini pada awal mulanya diturunkan di Mekah, kemudian di Uhud, dan terakhir di Mekah lagi, dimaksud sebagai peringatan dari Allah buat hamba-hamba-Nya. dzaalika bi-annahumu istahabbuu alhayaata alddunyaa 'alaa al-aakhirati wa-anna allaaha laa yahdii alqawma alkaafiriina 107. Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. ulaa-ika alladziina thaba'a allaahu 'alaa quluubihim wasam'ihim wa-abshaarihim waulaa-ika humu alghaafiluuna 108. Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai. laa jarama annahum fii al- aakhirati humu alkhaasiruuna 109. Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang- orang yang merugi. tsumma inna rabbaka lilladziina haajaruu min ba'di maa futinuu tsumma jaahaduu washabaruu inna rabbaka min ba'dihaa laghafuurun rahiimun 110. Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. * yawma ta/tii kullu nafsin tujaa dilu 'an nafsihaa watuwaffaa kullu nafsin maa 'amilat wahum laa yuzhlamuuna 111. ( Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedangkan mereka tidak dianiaya (dirugikan). wadharaba allaahu matsalan qaryatan kaanat aaminatan muthma-innatan ya/tiihaa rizquhaa raghadan min kulli makaanin fakafarat bi-an'umi allaahi fa-adzaaqahaa allaahu libaasa aljuu'i waalkhawfi bimaa kaanuu yashna'uuna 112. Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari ni'mat-ni'mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian [841 ] kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. [841 ] Maksudnya: kelaparan dan ketakutan itu meliputi mereka seperti halnya pakaian meliputi tubuh mereka. walaqad jaa-ahum rasuulun minhum fakadzdzabuuhu fa- akhadzahumu al'adzaabu wahum zhaalimuuna 113. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang- orang yang zalim. Makanan yang halal dan yang haram. fakuluu mimmaa razaqakumu allaahu halaalan thayyiban wausykuruu ni'mata allaahi in kuntum iyyaahu ta'buduuna 114. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. innamaa harrama 'alaykumu almaytata waalddama walahma alkhinziiri wamaa uhilla lighayri allaahi bihi famani idthurra ghayra baaghin walaa 'aadin fa- inna allaaha ghafuurun rahiimun 115. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. walaa taquuluu limaa tashifu alsinatukumu alkadziba haadzaa halaalun wahaadzaa haraamun litaftaruu 'alaa allaahi alkadziba inna alladziina yaftaruuna 'alaa allaahi alkadziba laa yuflihuuna 116. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. mataa'un qaliilun walahum 'adzaabun aliimun 117. ( Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih. wa'alaa alladziina haaduu harramnaa maa qashashnaa 'alayka min qablu wamaa zhalamnaahum walaakin kaanuu anfusahum yazhlimuuna 118. Dan terhadap orang-orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu [842 ]; dan Kami tiada menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [842 ] Lihat surat Al An'aam ayat 146.
tsumma inna rabbaka lilladziina 'amiluu alssuu-a bijahaalatin tsumma taabuu min ba'di dzaalika wa-ashlahuu inna rabbaka min ba'dihaa laghafuurun rahiimun 119. Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. inna ibraahiima kaana ummatan qaanitan lillaahi haniifan walam yaku mina almusyrikiina 120. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif [843 ]. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), [843 ] Hanif maksudnya: seorang yang selalu berpegang kepada kebenaran dan tak pernah meninggalkannya. * syaakiran li-an'umihi ijtabaahu wahadaahu ilaa shiraathin mustaqiimin 121. ( lagi) yang mensyukuri ni'mat-ni'mat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. waaataynaahu fii alddunyaa hasanatan wa-innahu fii al- aakhirati lamina alshshaalihiina 122. Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang- orang yang saleh. tsumma awhaynaa ilayka ani ittabi' millata ibraahiima haniifan wamaa kaana mina almusyrikiina 123. Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang- orang yang mempersekutukan Tuhan. innamaa ju'ila alssabtu 'alaa alladziina ikhtalafuu fiihi wa- inna rabbaka layahkumu baynahum yawma alqiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuuna 124. Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) [844 ] hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar- benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu. [844 ] Menghormati hari Sabtu itu ialah dengan jalan memperbanyak ibadat dan amalan-amalan yang saleh serta meninggalkan pekerjaan sehari- hari. ud'u ilaa sabiili rabbika bialhikmati waalmaw'izhati alhasanati wajaadilhum biallatii hiya ahsanu inna rabbaka huwa a'lamu biman dhalla 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bialmuhtadiina 125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [845 ] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [845 ] Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil. wa-in 'aaqabtum fa'aaqibuu bimitsli maa 'uuqibtum bihi wala-in shabartum lahuwa khayrun lilshshaabiriina 126. Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu [846 ]. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. [846 ] Maksudnya pembalasan yang dijatuhkan atas mereka janganlah melebihi dari siksaan yang ditimpakan atas kita. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abdul Barr mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang dha'if melalui Siti Aisyah r.a. yang menceritakan, bahwa Siti Khadijah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang anak- anak kaum musyrikin. Rasulullah saw. menjawab, "Mereka berasal dari bapak-bapak mereka." Kemudian sesudah itu Siti Khadijah bertanya lagi kepada Rasulullah saw. maka Rasulullah saw. menjawab, "Allah lebih mengetahui tentang apa yang mereka lakukan (nanti seandainya mereka hidup)." Kemudian Siti Khadijah bertanya lagi kepada Rasulullah saw. sesudah agama Islam kuat, lalu turunlah firman-Nya, "Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain." (Q.S. Al-Isra 15). Dan Rasulullah saw. bersabda, "Anak-anak orang-orang musyrik itu berada dalam fitrah (agama Islam)," atau beliau bersabda, "(Mereka) berada dalam surga." waishbir wamaa shabruka illaa biallaahi walaa tahzan 'alayhim walaa taku fii dhayqin mimmaa yamkuruuna 127. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. inna allaaha ma'a alladziina ittaqaw waalladziina hum muhsinuuna 128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
kemudian lelaki badui itu menjawab, "Ya." Selanjutnya Nabi saw. meneruskan bacaannya, "Dan dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kalian merasa ringan (membawa)nya di waktu kalian berjalan dan waktu kalian bermukim." (Q.S. An-Nahl 80) Lelaki badui itu menjawab, "Ya." Kemudian Nabi saw. membacakan kepadanya semua ayat tersebut sedangkan lelaki badui itu hanya menjawab, "Ya," hingga sampailah bacaan Nabi saw. kepada firman-Nya, "Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian agar kalian berserah diri kepada-Nya." (Q.S. An-Nahl 81) Akan tetapi setelah pembacaan ayat di atas lelaki badui itu berpaling pergi dari Nabi saw. dengan begitu saja. Maka Allah menurunkan firman- Nya, "Mereka mengetahui nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir." (Q.S. An-Nahl 83).
walillaahi ghaybu alssamaawaati waal-ardhi wamaa amru alssaa'ati illaa kalamhi albashari aw huwa aqrabu inna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun 77. Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. waallaahu akhrajakum min buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syay-an waja'ala lakumu alssam'a waal-abshaara waal-af-idata la'allakum tasykuruuna 78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. alam yaraw ilaa alththhayri musakhkharaatin fii jawwi alssamaa-i maa yumsikuhunna illaa allaahu inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yu/ minuuna 79. Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang- orang yang beriman. waallaahu ja'ala lakum min buyuutikum sakanan waja'ala lakum min juluudi al-an'aa mi buyuutan tastakhiffuunahaa yawma zha'nikum wayawma iqaamatikum wamin ashwaafihaa wa-awbaarihaa wa-asy'aarihaa atsaatsan wamataa'an ilaa hiinin 80. Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah- rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Mujahid yang menceritakan, bahwa ada seorang lelaki badui datang menghadap kepada Nabi saw. lalu lelaki badui itu bertanya kepada Nabi saw. Maka Nabi saw. membacakan kepadanya firman Allah swt., "Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah- rumah kalian sebagai tempat tinggal." (Q.S. An-Nahl 80)
kemudian lelaki badui itu menjawab, "Ya." Selanjutnya Nabi saw. meneruskan bacaannya, "Dan dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kalian merasa ringan (membawa)nya di waktu kalian berjalan dan waktu kalian bermukim." (Q.S. An-Nahl 80) Lelaki badui itu menjawab, "Ya." Kemudian Nabi saw. membacakan kepadanya semua ayat tersebut sedangkan lelaki badui itu hanya menjawab, "Ya," hingga sampailah bacaan Nabi saw. kepada firman-Nya, "Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian agar kalian berserah diri kepada-Nya." (Q.S. An-Nahl 81) Akan tetapi setelah pembacaan ayat di atas lelaki badui itu berpaling pergi dari Nabi saw. dengan begitu saja. Maka Allah menurunkan firman- Nya, "Mereka mengetahui nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir." (Q.S. An-Nahl 83). waallaahu ja'ala lakum mimmaa khalaqa zhilaalan waja'ala lakum mina aljibaali aknaanan waja'ala lakum saraabiila taqiikumu alharra wasaraabiila taqiikum ba/sakum kadzaalika yutimmu ni'matahu 'alaykum la'allakum tuslimuuna 81. Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat- tempat tinggal di gunung- gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan ni'mat- Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya). SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Mujahid yang menceritakan, bahwa ada seorang lelaki badui datang menghadap kepada Nabi saw. lalu lelaki badui itu bertanya kepada Nabi saw. Maka Nabi saw. membacakan kepadanya firman Allah swt., "Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah- rumah kalian sebagai tempat tinggal." (Q.S. An-Nahl 80)
kemudian lelaki badui itu menjawab, "Ya." Selanjutnya Nabi saw. meneruskan bacaannya, "Dan dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kalian merasa ringan (membawa)nya di waktu kalian berjalan dan waktu kalian bermukim." (Q.S. An-Nahl 80) Lelaki badui itu menjawab, "Ya." Kemudian Nabi saw. membacakan kepadanya semua ayat tersebut sedangkan lelaki badui itu hanya menjawab, "Ya," hingga sampailah bacaan Nabi saw. kepada firman-Nya, "Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian agar kalian berserah diri kepada-Nya." (Q.S. An-Nahl 81) Akan tetapi setelah pembacaan ayat di atas lelaki badui itu berpaling pergi dari Nabi saw. dengan begitu saja. Maka Allah menurunkan firman- Nya, "Mereka mengetahui nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir." (Q.S. An-Nahl 83).
fa-in tawallaw fa-innamaa 'alayka albalaaghu almubiinu 82. Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang [834 ]. [834 ] Maksudnya: Nabi Muhammad SAW tidak dapat memberi taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga dia beriman. ya'rifuuna ni'mata allaahi tsumma yunkiruunahaa wa- aktsaruhumu alkaafiruuna 83. Mereka mengetahui ni'mat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. Tiap- tiap rasul menjadi saksi atas umatnya di hari kiamat. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Buraidah yang menceritakan, bahwa ayat di atas diturunkan berkenaan dengan berbaiat kepada Nabi saw. wayawma nab'atsu min kulli ummatin syahiidan tsumma laa yu/dzanu lilladziina kafaruu walaa hum yusta'tabuuna 84. Dan (ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (rasul), kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir (untuk membela diri) dan tidak (pula) mereka dibolehkan meminta ma'af. wa-idzaa raaa alladziina zhalamuu al'adzaaba falaa yukhaffafu 'anhum walaa hum yunzharuuna 85. Dan apabila orang-orang zalim telah menyaksikan azab, maka tidaklah diringankan azab bagi mereka dan tidak puIa mereka diberi tangguh. wa-idzaa raaa alladziina asyrakuu syurakaa-ahum qaaluu rabbanaa haaulaa-i syurakaaunaa alladziina kunnaa nad'uu min duunika fa-alqaw ilayhimu alqawla innakum lakaadz ibuuna 86. Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka [835 ], mereka berkata: "Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau". Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta". [835 ] Yang dimaksud dengan "sekutu" di sini ialah apa-apa yang mereka sembah selain Allah atau syaitan-syaitan yang menganjurkan mereka menyembah berhala. wa-alqaw ilaa allaahi yawma- idzin alssalama wadhalla 'anhum maa kaanuu yaftaruuna 87. Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan [836 ]. [836 ] Yang mereka ada-adakan itu ialah kepercayaan, bahwa Allah mempunyai sekutu-sekutu dan sekutu-sekutu itu dapat memberi syafa'at kepada mereka di samping Allah s.w.t. Image alladziina kafaruu washadduu 'an sabiili allaahi zidnaahum 'adzaaban fawqa al'adzaabi bimaa kaanuu yufsiduuna 88. Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan [837 ] disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. [837 ] Maksudnya: siksaan yang berlipat ganda. wayawma nab'atsu fii kulli ummatin syahiidan 'alayhim min anfusihim waji/naa bika syahiidan 'alaa haaulaa-i wanazzalnaa 'alayka alkitaaba tibyaanan likulli syay-in wahudan warahmatan wabusyraa lilmuslimiina 89. ( Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. inna allaaha ya/muru bial'adli waal-ihsaani wa-iitaa-i dzii alqurbaa wayanhaa 'ani alfahsyaa-i waalmunkari waalbaghyi ya'izhukum la'allakum tadzakkaruuna 90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. * wa-awfuu bi'ahdi allaahi idzaa 'aahadtum walaa tanqudhuu al- aymaana ba'da tawkiidihaa waqad ja'altumu allaaha 'alaykum kafiilan inna allaaha ya'lamu maa taf'aluuna 91. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah- sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Bakar bin Abu Hafsh r.a. yang menceritakan bahwa ada seorang wanita yang dikenal dengan nama Saidah Al- Asadiyah; ia adalah wanita yang gila, pekerjaan sehari-harinya hanyalah mengumpulkan rambut dan serat-serat. Ayat berikut ini diturunkan berkenaan dengan sifat- sifatnya, yaitu, "Dan janganlah kalian seperti seorang perempuan yang menguraikan kembali hasil pintalannya..." (Q.S. An-Nahl 92).
walaa takuunuu kaallatii naqadhat ghazlahaa min ba'di quwwatin ankaatsan tattakhidzuuna aymaanakum dakhalan baynakum an takuuna ummatun hiya arbaa min ummatin innamaa yabluukumu allaahu bihi walayubayyinanna lakum yawma alqiyaamati maa kuntum fiihi takhtalifuuna 92. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain [838 ]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. [838 ] Kaum muslimin yang jumlahnya masih sedikit itu telah mengadakan perjanjian yang kuat dengan Nabi di waktu mereka melihat orang-orang Quraisy berjumlah banyak dan berpengalaman cukup, lalu timbullah keinginan mereka untuk membatalkan perjanjian dengan Nabi Muhammad SAW itu. Maka perbuatan yang demikian itu dilarang oleh Allah s.w.t. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang dha'if (lemah) melalui jalur Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. mengajarkan agama Islam kepada seorang pendeta Nasrani di Mekah yang dikenal dengan nama Bal'am. Bal'am berbahasa ajam. Dan orang-orang musyrik sering melihat Rasulullah saw. mengunjunginya dan keluar daripadanya. Maka mereka mengatakan, "Sesungguhnya dia (Muhammad) belajar kepada Bal'am." Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, 'Sesungguhnya Alquran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)'..." (Q.S. An Nahl 103). Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Hushain dari Abdullah bin Muslim Al- Hadhrami yang menceritakan, bahwa kami mempunyai dua orang hamba sahaya; salah seorang di antaranya bernama Yasar, sedangkan yang lainnya bernama Jabbar; keduanya berasal dari Shaqliyah (Sicilia). Keduanya selalu membaca kitab mereka dan mengajarkannya kepada orang lain. Dan Rasulullah saw. sering lewat kepada keduanya, kemudian mendengarkan bacaan keduanya. Maka orang-orang musyrik mengatakan, "Sesungguhnya dia (Muhammad) belajar dari kedua orang itu". Lalu Allah menurunkan firman-Nya. walaw syaa-a allaahu laja'alakum ummatan waah idatan walaakin yudhillu man yasyaau wayahdii man yasyaau walatus-alunna 'ammaa kuntum ta'maluuna 93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. walaa tattakhidzuu aymaanakum dakhalan baynakum fatazilla qadamun ba'da tsubuutihaa watadzuuquu alssuu-a bimaa shadadtum 'an sabiili allaahi walakum 'adzaabun 'azhiimun 94. Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar. walaa tasytaruu bi'ahdi allaahi tsamanan qaliilan innamaa 'inda allaahi huwa khayrun lakum in kuntum ta'lamuuna 95. Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. maa 'indakum yanfadu wamaa 'inda allaahi baaqin walanajziyanna alladziina shabaruu ajrahum bi-ahsani maa kaanuu ya'maluuna 96. Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang- orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. man 'amila shaalihan min dzakarin aw untsaa wahuwa mu/minun falanuhyiyannahu hayaatan thayyibatan walanajziyannahum ajrahum bi- ah sani maa kaanuu ya'maluuna 97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik [839 ] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [839 ] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman. fa-idzaa qara/ta alqur-aana faista'idz biallaahi mina alsysyaythaani alrrajiimi 98. Apabila kamu membaca Al- Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. innahu laysa lahu sulthaanun 'alaa alladziina aamanuu wa'alaa rabbihim yatawakkaluuna 99. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. innamaa sulthaanuhu 'alaa alladziina yatawallawnahu waalladziina hum bihi musyrikuuna 100. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. Allah lebih mengetahui apa yang bermanfaat dan yang sesuai dengan suatu masa. * wa-idzaa baddalnaa aayatan makaana aayatin waallaahu a'lamu bimaa yunazzilu qaaluu innamaa anta muftarin bal aktsaruhum laa ya'lamuuna 101. Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui. qul nazzalahu ruuhu alqudusi min rabbika bialhaqqi liyutsabbita alladziina aamanuu wahudan wabusyraa lilmuslimiina 102. Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang- orang yang berserah diri (kepada Allah)". walaqad na'lamu annahum yaquuluuna innamaa yu'allimuhu basyarun lisaanu alladzii yulhiduuna ilayhi a'jamiyyun wahaadzaa lisaanun 'arabiyyun mubiinun 103. Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al- Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam [840 ], sedang Al-Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang terang. [840 ] Bahasa 'Ajam ialah bahasa selain bahasa Arab dan dapat juga berarti bahasa Arab yang tidak baik, karena orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang Arab dan hanya tahu sedikit-sedikit bahasa Arab. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa ketika Nabi saw. bermaksud untuk hijrah ke Madinah, lalu orang-orang musyrik menangkap Bilal, Khabbab dan Ammar bin Yasir. Maka Ammar mengucapkan kata-kata yang membuat kaum musyrikin merasa takjub karenanya; Ammar sengaja melakukan hal itu demi untuk keselamatan dirinya yaitu bertaqiyyah. Ketika ia kembali kepada Rasulullah saw. lalu ia menceritakan hal tersebut kepadanya. Maka Rasulullah saw. bertanya kepadanya, "Bagaimanakah dengan hatimu sewaktu kamu mengucapkan kalimat tersebut? Apakah kamu merasa lega dengan apa yang kamu ucapkan itu?" Ammar menjawab, "Tidak". Maka Allah menurunkan firman- Nya, "Kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)." (Q.S. An- Nahl 106). Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula sebuah hadis yang lain melalui Mujahid yang menceritakan, bahwa ayat di atas diturunkan berkenaan dengan sebagian penduduk Mekah yang telah beriman. Kemudian sebagian para sahabat menulis surah kepada mereka dari Madinah, yang isinya menganjurkan mereka untuk berhijrah. Lalu mereka keluar berangkat menuju ke Madinah. Akan tetapi di tengah jalan mereka dikejar oleh orang- orang Quraisy; kemudian orang- orang Quraisy menyiksa mereka, sehingga mereka mengucapkan kalimat kufur karena dipaksa. Maka ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan mereka itu. Ibnu Saad di dalam kitabnya Ath-Thabaqaat mengetengahkan sebuah hadis melalui Umar bin Hakam yang menceritakan, bahwa Ammar bin Yasir mengalami siksaan yang amat berat sekali sehingga ia tidak sadar lagi apa yang dikatakan oleh mulutnya. Dan demikian pula Shuhaib ia mengalami siksaan yang berat juga, sehingga ia tidak sadar lagi apa yang dikatakan oleh lisannya. Dan Fukaihah mengalami siksaan yang berat pula sehingga ia tidak sadar lagi apa yang dikatakan oleh mulutnya. Bilal, Amir bin Fuhairah dan segolongan kaum Muslimin mengalami siksaan yang berat dari kaum musyrikin; maka berkenaan dengan merekalah ayat berikut ini diturunkan, yaitu firman-Nya, "Dan sesungguhnya Rabbmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan." (Q.S. An- Nahl 110).
inna alladziina laa yu/minuuna bi-aayaati allaahi laa yahdiihimu allaahu walahum 'adzaabun aliimun 104. Sesungguhnya orang- orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al- Qur'an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih. innamaa yaftarii alkadziba alladziina laa yu/minuuna bi- aayaati allaahi waulaa-ika humu alkaadzibuuna 105. Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang- orang pendusta. man kafara biallaahi min ba'di iimaanihi illaa man ukriha waqalbuhu muthma-innun bial- iimaani walaakin man syaraha bialkufri shadran fa'alayhim ghadhabun mina allaahi walahum 'adzaabun 'azhiimun 106. Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Hakim, Imam Baihaqi di dalam kitab Ad-Dala`ilnya, dan Imam Bazzar mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Hurairah r.a. yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. berdiri di hadapan jenazah Hamzah ketika ia gugur sebagai syahid, sedangkan keadaannya sangat menyedihkan sekali karena tercincang. Maka Rasulullah saw. bersumpah kala itu melalui sabdanya, "Sungguh aku akan membalas perbuatan ini dengan tujuh puluh orang dari kalangan mereka sebagai penggantimu." Maka pada saat itu juga turunlah malaikat Jibril kepada Nabi saw. yang pada waktu itu sedang berdiri, seraya membawa wahyu ayat-ayat terakhir surah An- Nahl, yaitu mulai dari firman- Nya, "Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian." (Q.S. An-Nahl 126) sampai dengan akhir surah An-Nahl. Kemudian Rasulullah saw. berhenti dan menahan diri dari apa yang dikehendakinya itu. Imam Tirmizi mengetengahkan sebuah hadis yang ia nilai sebagai hadis hasan, dan demikian pula Imam Hakim dengan melalui jalur sanad Ubay bin Kaab r.a. yang menceritakan, bahwa ketika perang Uhud usai di antara orang-orang yang gugur dari kalangan sahabat Ansar berjumlah enam puluh empat orang, sedangkan mereka yang gugur dari kalangan sahabat Muhajirin berjumlah enam orang; satu orang di antaranya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi saw.). Dan ternyata jenazah mereka semuanya dalam keadaan yang menyedihkan, yaitu tercincang- cincang. Maka sahabat Ansar berkata, "Seandainya kami dapat membunuh mereka di lain kesempatan, dalam peristiwa seperti ini, maka niscaya kami akan berlaku lebih kejam daripada mereka". Maka ketika pembukaan kota Mekah Allah menurunkan firman-Nya, "Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah..." (Q.S. An-Nahl 126). Menurut keterangan yang kuat, ayat di atas diturunkan selang beberapa masa kemudian, yaitu hingga pembukaan kota Mekah. Tetapi menurut riwayat hadis Yang sebelum ini disebutkan bahwa ayat ini diturunkan sewaktu perang Uhud. Kemudian Ibnu Hashshar mengambil kesimpulan dari keseluruhannya itu, bahwa ayat ini pada awal mulanya diturunkan di Mekah, kemudian di Uhud, dan terakhir di Mekah lagi, dimaksud sebagai peringatan dari Allah buat hamba-hamba-Nya. dzaalika bi-annahumu istahabbuu alhayaata alddunyaa 'alaa al-aakhirati wa-anna allaaha laa yahdii alqawma alkaafiriina 107. Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. ulaa-ika alladziina thaba'a allaahu 'alaa quluubihim wasam'ihim wa-abshaarihim waulaa-ika humu alghaafiluuna 108. Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai. laa jarama annahum fii al- aakhirati humu alkhaasiruuna 109. Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang- orang yang merugi. tsumma inna rabbaka lilladziina haajaruu min ba'di maa futinuu tsumma jaahaduu washabaruu inna rabbaka min ba'dihaa laghafuurun rahiimun 110. Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. * yawma ta/tii kullu nafsin tujaa dilu 'an nafsihaa watuwaffaa kullu nafsin maa 'amilat wahum laa yuzhlamuuna 111. ( Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedangkan mereka tidak dianiaya (dirugikan). wadharaba allaahu matsalan qaryatan kaanat aaminatan muthma-innatan ya/tiihaa rizquhaa raghadan min kulli makaanin fakafarat bi-an'umi allaahi fa-adzaaqahaa allaahu libaasa aljuu'i waalkhawfi bimaa kaanuu yashna'uuna 112. Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari ni'mat-ni'mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian [841 ] kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. [841 ] Maksudnya: kelaparan dan ketakutan itu meliputi mereka seperti halnya pakaian meliputi tubuh mereka. walaqad jaa-ahum rasuulun minhum fakadzdzabuuhu fa- akhadzahumu al'adzaabu wahum zhaalimuuna 113. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang- orang yang zalim. Makanan yang halal dan yang haram. fakuluu mimmaa razaqakumu allaahu halaalan thayyiban wausykuruu ni'mata allaahi in kuntum iyyaahu ta'buduuna 114. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. innamaa harrama 'alaykumu almaytata waalddama walahma alkhinziiri wamaa uhilla lighayri allaahi bihi famani idthurra ghayra baaghin walaa 'aadin fa- inna allaaha ghafuurun rahiimun 115. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. walaa taquuluu limaa tashifu alsinatukumu alkadziba haadzaa halaalun wahaadzaa haraamun litaftaruu 'alaa allaahi alkadziba inna alladziina yaftaruuna 'alaa allaahi alkadziba laa yuflihuuna 116. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. mataa'un qaliilun walahum 'adzaabun aliimun 117. ( Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih. wa'alaa alladziina haaduu harramnaa maa qashashnaa 'alayka min qablu wamaa zhalamnaahum walaakin kaanuu anfusahum yazhlimuuna 118. Dan terhadap orang-orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu [842 ]; dan Kami tiada menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [842 ] Lihat surat Al An'aam ayat 146.
tsumma inna rabbaka lilladziina 'amiluu alssuu-a bijahaalatin tsumma taabuu min ba'di dzaalika wa-ashlahuu inna rabbaka min ba'dihaa laghafuurun rahiimun 119. Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. inna ibraahiima kaana ummatan qaanitan lillaahi haniifan walam yaku mina almusyrikiina 120. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif [843 ]. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), [843 ] Hanif maksudnya: seorang yang selalu berpegang kepada kebenaran dan tak pernah meninggalkannya. * syaakiran li-an'umihi ijtabaahu wahadaahu ilaa shiraathin mustaqiimin 121. ( lagi) yang mensyukuri ni'mat-ni'mat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. waaataynaahu fii alddunyaa hasanatan wa-innahu fii al- aakhirati lamina alshshaalihiina 122. Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang- orang yang saleh. tsumma awhaynaa ilayka ani ittabi' millata ibraahiima haniifan wamaa kaana mina almusyrikiina 123. Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang- orang yang mempersekutukan Tuhan. innamaa ju'ila alssabtu 'alaa alladziina ikhtalafuu fiihi wa- inna rabbaka layahkumu baynahum yawma alqiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuuna 124. Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) [844 ] hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar- benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu. [844 ] Menghormati hari Sabtu itu ialah dengan jalan memperbanyak ibadat dan amalan-amalan yang saleh serta meninggalkan pekerjaan sehari- hari. ud'u ilaa sabiili rabbika bialhikmati waalmaw'izhati alhasanati wajaadilhum biallatii hiya ahsanu inna rabbaka huwa a'lamu biman dhalla 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bialmuhtadiina 125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [845 ] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [845 ] Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil. wa-in 'aaqabtum fa'aaqibuu bimitsli maa 'uuqibtum bihi wala-in shabartum lahuwa khayrun lilshshaabiriina 126. Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu [846 ]. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. [846 ] Maksudnya pembalasan yang dijatuhkan atas mereka janganlah melebihi dari siksaan yang ditimpakan atas kita. SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abdul Barr mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang dha'if melalui Siti Aisyah r.a. yang menceritakan, bahwa Siti Khadijah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang anak- anak kaum musyrikin. Rasulullah saw. menjawab, "Mereka berasal dari bapak-bapak mereka." Kemudian sesudah itu Siti Khadijah bertanya lagi kepada Rasulullah saw. maka Rasulullah saw. menjawab, "Allah lebih mengetahui tentang apa yang mereka lakukan (nanti seandainya mereka hidup)." Kemudian Siti Khadijah bertanya lagi kepada Rasulullah saw. sesudah agama Islam kuat, lalu turunlah firman-Nya, "Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain." (Q.S. Al-Isra 15). Dan Rasulullah saw. bersabda, "Anak-anak orang-orang musyrik itu berada dalam fitrah (agama Islam)," atau beliau bersabda, "(Mereka) berada dalam surga." waishbir wamaa shabruka illaa biallaahi walaa tahzan 'alayhim walaa taku fii dhayqin mimmaa yamkuruuna 127. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. inna allaaha ma'a alladziina ittaqaw waalladziina hum muhsinuuna 128. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar