Anatomi Fisiologi

FISIOLOGI SARAF

Sistem persarafan ttd 2 yaitu secara structural dan secara fungsional
  • Secara structural system persarafan tda : system saraf pusat (SSP)  yaitu otak dan medula spinalis dan sist. Saraf tepi (SST)
  • Secara fungsional tda serebrospinal dan system otonom
Susunan saraf pusat
A. Otak
  • Otak manusia kira-kira merupakan 2 % dari Bb orang dewasa, menerima 20 % dari curah jantung dan memerlukan sekitar 20 % pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya.
  • Metabolisme otak merupakan proses tetap dan kontinyu.
  • Di bawah tengkorak, otak dan MS ditutup 3 minegen tang tdd : duramater, arakhnoid dan piamater.
Duramater: Lapisan paling luar, ,menutup otak  dan MS sifat : liat, tebal, tidak elastis berupa serabut and berwarna abu-abu.
Arakhnoid: Merupakan membrane bg tengah, bersifattipis, lembut dan berwarna putih. Pada dinding arakhnoid terdapat plektus khoroid yang mempunyai CSS
Absorpsi CSS           arakhnoid villi
Piamater: Membran paling dalam, berupa dinding yang tipis, tansparan yang menutupi otak dan meluas kesetiap lapisan daerah otak.
  • Arteri-arteri utama dalam sirkulasi otak yaitu:
1.    Arteri-arteri karotil internal yang mensuplai sbg besar hemisfer, basal gaglia dan dua pertiga atas dari diensefalon.
2.    Arteri=arteri vertebra yang mensuplai sepertiga bawah dari diensefalon, batang otak, serebelum dan oksipital.
Otak dibagi menjadi 3 bagian besar : serembrum, batang otak, dan serebellum.
a. Serebrum.
·         Tdd 2 himesfer Substansia grisea terdapat pada bagian luar dinding serebrum dan substansia alaba menutupi dinding serebrum bagaian dalam.
·         Sebagaian besar hemisfer serebri (telensefalon) berisi jaringan SSPmengontrol fungsi motorik tertinggi.
·         dan 4 Lobus serebrum
1.    Frontal
-          Lobus terbesar, terletak pada frossa anterior
-          Mengontrol prilaku individu, membuat keputusan, keperibadian dan menahan diri.
2.    Parietal
-          Lobus sensori
-          Area ini mengenterprestasikan sensasi
3.    Temporal
-          Berfungsi mengenterprestasikan sensasi kecap, bau dan pendengaran dan mempunyai poeran dalam proses memori.
4.    Oksipital
-          Terletak pada lobus posterior hemisfer serebri
-          Bertanggung jawab mengenterprestasikan penglihatan
b. Batang Otak
-          Batang otak tdd otak tengah, pons dan med. Oblongata
-          Otak tengah (midbrain/mesensefalon) menghubungkan pons dan serebellum dengan henisfer serebrum. Bagian ini berisi jalur sensorik dan motorik dan sebagai pusat refleks  pendengaran dan penglihatan.
-          Pons terletak di depan serebellum anatara otak tengah dan medula oblongata, berisi jaras sensorik dan motorik.
-          Med. Oblongata meneruskan serabut motorik dari oatk ke MS dan serabut sensorik dari MS ke otak.
c. Serebellum
-          Terletak pada fossa posterior dan terpisah dari himesfer serbral, lipatan dura mater, tentorium serebellum.
-          Serebellum berfungsi terhadap kordinasi dan gerakan halus, mengontrol gerakan yang benar, keseimbangan, posisi dan mengintegrasikan input sensorik.
B. Medula Spinalis
-          Terletak dalam canalis vertebralis, mulai dari foramen magnum sampai vertebra lumbal 2
-          Panjangnya rata-rata 45 cm
-          Tdd substansi alaba (serabut saraf bermielin) dengan bagian dalam tdd substansia grisea (jrg saraf tak bermielin)
-          Substansia alba berfungsi sebagai jaras konduksi impuls eferen antara berbagai tk. MS dan otak. Substansia grisea merupakan tempat integrasi refleks-refleks spinal.

C. Susunan Saraf Tepi
Sistem saraf perifer
- N. Cranial
·         Saraf cranial langsung berasal dari oatak dan meninggalkan tengkorak melalui lubang-lubang pada tulang (foramina)
·         Terdapat 12 paasang saraf caranial yang dinyatakan dalam angka romawi.

N. Cranial
Komponen
Fungsi
1.  Olfaktorius
2.  Opticus
3.  Okolomotorius


4.  Troklearis
5.  Trigeminus




6.  Abdusens
7.  Fasialis



8.  Vestibulo Koklearis
9.  Glosofaringeus


10.  Vagus


  • Asesorius

  • Hipoglosus
Sensorik
Sensorik
Motorik


Motorik
Motorik


Sensorik

Motorik
Motorik


Sensorik
Sensorik

Motorik
Sensorik

Motorik
Sensorik

Motorik

Motorik
Penciuman
Penglihatan
Mengangkat kelopak mata atas konstriksi pupil sebagaian besar gerakan ekstraokuler
Gerakan mata kebawah dan ke dalam
M. Temporalis dan maseter (menutup & mengangkat rahang), garakan rahang ke lateral
Sensasi pada wajah
Refleks kornea
Deviasi mata ke lateral
Gerakan otot wajah
Ekspresi wajah
Lakrimasi & salvias
Pengecapan 2/3 depan lidah
Kesimbangan dan pendengaran

Menelan, refleks muntah
Rasa kecap 1/3 lidah bg posterior

Faring, laring, menelan: refleks muntah
Faring, laring: refleks muntah, visera lehar, thoraks & abdomen.
Otot sternokleidomastoideus & trapezius
Pergerakan lidah

SISTEM PERSARAFAN SECARA FUNGSIONAL
1. Saraf Spinal
·         Ms tdd 31 pasang saraf spinal
·         8 pasang saraf servical, 12 pasang saraf torakalis , 5 pasang saraf lumbalis, 5 pasang saraf sakralis dan 1 pasang saraf koksigeal.
2. Sistem Saraf Otonom
-          Susunan saraf otinom mengatur TD, denyut jangtung, pergerakan badan dan sekresi slr. Cerna, pengaturan suhu tubuh dan berbagai aktifitas fisiologis lainnya.
-          Aktifitas SSO terutama terjadi di MS, batang otak dan hypothalamus
-          SSO meliputi system saraf simpatis dan para simpatis :
a. Sistem Saraf Simpatis
-          Merupakan komponen terbesar dari SSO
-          Terdapat pada segment T1-L2/L3.
-          Jika ada ancaman respons “fight or flight” bronkiolus dilatasi, kontraksi jantung, dilatasi A. Koroner, kontriksi pembuluh darah perifer, dilatasi pupil, peningkatan glukosa darah oleh hati, pristaltik menurun dan peningkatan keringat.
-          Norepinefrinmediator pada stimulus simpatis.
b. Sistem Para Simpatis
-          Sistem saraf parasimpatis meninggalkan SSP melalui lintasan kraniosakralis dan menghantar impuls otonomnya ke organ-organ viseral, vaskuler atau kelenjar.
-          Lintasan ini dibentuk oleh N. III, N.VII, N. IX dan N. X yang akan melayani jantung, kedua paru, esophagus, lambung, seluruh usus halus, separuh bagian proksimal kolon, hati, kandung empedu, pangkreas, dan bagian atas ureter
-          Asetikolin  mediaotor impuls para simpatis
Cairan Serebrospinal
-          CSS merupakan cairan yang tidak berwarna dengan berat jenis 1,007 diproduksi dalam ventrikel dan bersirkulasi disekitar otak dan MS melalui system Ventrikuler
-          CSS diproduksi di dalam pleksus kroid pada ventrikel lateral ketiga dan keempat
-          Sistem ventricular dan subaraknoid mengandung kira-kira 150 ml air; 15-25 ml dari CSS terdapat dimasing-masing ventrikel lateral
-          CSS mengandung protein, glukosa, klurida, immunoglobulin
-          Secara normal CSS mempunyai sedikit sel darah putih dan tidak mengandung sel darah merah
-          CSS kembali ke otak kemudian disrkulasi mengitari otak diabsorsi melalui vili araknoidbercampur dengan darah vena di dalam sinus sagital superior
Neurofisologi
Susunan Saraf:
-          Sistem mengatur berbagai fungsi  organ
-          Secara terintegrasi
-          Menerima berbagai informasi dari dalam dan luar tubuh
-          Mengolah atau menyimapan informasi
-          Mengkoordinasi semua aktifitas organ di dalam tubuh
Beberapa istilah:
-          Informasi : segala sesuatu yang mempunyai arti seperti pengetahuan, fakta-fakta, nilai-nilai kuantitaif, intensitas sakit, cahaya, temperature dsb.
-          Impuls : informasi yang telah diubah menjadi bentuk yang dapat dihantarkan melalui system saraf
-          Sinyal : suatu pola dari seluruh impuls-impuls yang dihantarkan oleh seluruh serabut saraf. Misalnya sinyal-sinyal motorik, sinyal Visual dsb.
Sistem Saraf Terdiri dari :
·         Reseptor sensoris
·         Informasi : melewati serabut aferent dan efferent serta SSP
·         Efektor
1. Reseptor Sensoris
-          Struktur khusus yang dapat dirangsang oleh perubahan-peubahan lingkungan dan juga oleh perubahan-perubahan tubuh
-          Rangsang ini harus adekuat
-          Mampu mengubah berbagai jenis energi menjadi impuls saraf (listrik) yang berjalan melalui serabut-serabut aferent sensoris ke susunan saraf pusat (SSP)
Fungsi Motoris
-          Pengaturan aktifitas tubuh dicapai dengan mengontrol :
1.    Kontraksi otot skelet
2.    Kontraksi otot halus
3.    Sekresi kelenjat eksokrin dan endokrin
-          Otot skelet dikontrol oleh berbagai tingkat dari SSP yaitu: medulla spinalis, substansi retikularis medulla oblongata, pons dan mesencephalos, serebellum, ganglia basalis dan korteks motoris. Daerah pada system saraf pusat bagaian bawah mengatur respons tubuh yang bersifat otomatis dan segera terhadap rangsang sensoris, sedang bagian yang tinggi mengatur gerakan-gerakan yang dikontrool oleh proses berfikir dari serebrum.
Tingkatan Sistem saraf
1.    Tingkat medulla spinalis
seluruh respons motoris medulla spinalis bersifat otomatis dan segera, dan respons ini terjadi menurut pola yang disebut refleks.
2.    Tingkat otak bagian bawah
bagian ini termasuk medulla oblongata, pons, mesencephalon, hypothalamus, thalamus, ganglia basalis dan serebellum.
3.    Tingkat kortikal
korteks serebri merupakan tempat penyimpanan informasi. Salah satu fungsi yang penting dari korteks adalah proses berfikir

Neuron
·         Unit fungsional dari system saraf
·         Soma
·         Neurit: dendrit dan akson
·         Fungsi penghantaran impuls
Sel satelit
1.    Sel neuroglia, pada susunan saraf pusat yang terdiri atas oligodendrosit, astrosit dan mikroglia
2.    Sel schwann yang pada saraf perifer akan membentuk selubung myelin.
3.    Beberapa fungsi dari neuroglia sebagai berikut:
·         Pembentukan jaringan perut
·         Fungsi fagisitosis
·         Fungsi perbaikan dan regenerasi pada kerusakan serabut saraf dan sinaps
·         Menghasilkan sejumlah factor pertumbuhan (ngf)
·         Sekresi gaba dan asetilkolin
·         Fungsi nutrisi
·         Membentuk sawar darah otak
Serabut saraf
Merupakan tonjolan akson yang sebagian diselubungi oleh mielin dan sebagian kecil tidak ditutupi oleh selubung mielin. Serabut saraf berfungsi untuk mengantar impuls ke susunan saraf pusat atau sebaliknya. Serabut saraf yang besar terutama berfungsi untuk menghantar impuls motoris dan sensasi proprioseptif, sedang serabut saraf kecil terutama berfungsi untuk sensasi suhu dan nyeri serta fungsi otonom.
            Faktor yang menentukan kecepatan propagasi adalah:
1.    Diameter serabut saraf
2.    Karakteristik membran sel saraf
3.    Suhu
4.    Intervensi farmakologis
5.    Ada tidaknya mielin

Klasifikasi serabut saraf menurut Erlanger dan Gasser
Jenis Serabut
Fungsi
Diameter (um)
Kecepatan (m/det)
A
A
A
A
B
C
Prospektof motor somatic
Raba, dan tekan
Muscle spindle
Nyeri, dingin, raba
Otonom preganglion
Nyeri, suhu, refleks
12-20
5-12
3-6
2-5
 3
0,4-0,2
70-120
30-70
5-30
12-30
3-15
0,5-2

Klasifikasi serabut saraf menurut neuron sensoris
Klasifikasi
Asal
Jenis Serabut
I a
I b
II
III
IV
Muscle spindle
Organ Tendo Golgi
Muscle spindle, raba, rasa tekan
Nyeri, suhu dingin, raba
Nyeri, suhu
A alfa
A alfa
A beta
A delta
C

TRANMISI SINAPTIK
Kumunikasi antara satu neuron dengan neuron lainnya atau dengan otot dan kelenjar melalui proses transmisi sinaptik. Pada transmisi sinaptik terjadi sinaps (hubungan) dimana akson dari suatu neuron sel presinaps akan berhubungan dengan dendrit, akson, atau badan sel neuron postsinaps. Terdapat dua jenis transmisi sinaptik :
1.    Transmisi sinaptik elektrik
·         Gap Junction
·         Berlangsung cepat (tidak ada delay)
·         Transmisi bidireksional
2.    Transmisi sinaptik kimiawi
·         Neurotransmitter
·         Ada delay
·         Transimisi unidireksional
·         Merupakan sinaps yang dominant
NYERI
-          Mekanisme proteksi tubuh
-          Dua macam : fast pain dan slow pain
-          Fast pain : nyeri tusuk, nyeri akut, serabut A-delta, lintasan neospinothalamikus
-          Slow pain : nyeri tekan/ tumpul, nyeri kronik, serabut tipe C, lintasan paleospinothalamikus.
-          Lintasan nyeri : serabut afferent, medulla spinalis, traktus anterolateralis
Neospinothalamikus
                                                            Thalamus
Paleospinothalamikus                       
                                                            Korteks
RESEPTOR NYERI (NOSISEPTOR)
-          Terdiri dari : mekanoreseptor, termoreseptor dan khemoreseptor
-          Umumnya berupa free nerve ending
-          Tidak dapat beradaptasi hiperalgesia
-          Fast pain : reseptor mekanik dan termal
-          Slow pain : reseptor kimiawi
PENYEBAB NYERI
-          Iskemia
-          Spasme
-          Kimiawi : bradikinin, histamin, prostaglandin
-          P factor
-          Perangsangan reseptor suhu pada suhu kurang dari 10 C dan suhu di atas 45C.
ANALGESIA
-          periaquaduetal sylvi nueclei mesencephalon
-          Raphe magnus di pons
-          Cornu post. Med. Spinalis
PAIN GATING
-          Perangsangan saraf sensori perifer (mekanoreseptif) yang besar
-          Perangsangan kortikofugal
-          Morfin endogen: beta-endorphin, dynorphin, enkephalin
JENIS NYERI
-          Nyeri Visceral asli (true visceral) dan nyeri visceral palsu (parietal)
-          Nyeri parietal : fast pain, free nerve ending
-          Nyeri visceral asli : slow pain kadang fast pain (simpatis), referred pain, sulit dilokalisir
-          Nyeri visceral asli disebabkan : iskemia, spasme, overdistensi, dan rangsangan kimia.
SISTEM SARAF SENSORIS
Susunan saraf manusia mempunyai kurang lebih 10 juta serabut saraf atau neuron afferent yang menghantar impuls ke susunan saraf pusat (SSP), 50 milyard neuron pada SSP, dan ½ juta saraf efferent yang bersifat motorik. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan serabut saraf efferent: efferent= 20:1. Selain itu terdapat beberapa ribu neuron di SSP untuk setiap input afferent dan output efferent, sehingga memungkinkan tersusunnya suatu sirkuit neuron yang memegang peranan penting dalam proses persepsi dan pengaturan tingkah laku.
Reseptor Sensori
Adalah struktur khusus yang dapat dirangsang oleh perubahan-perubahan lingkungan dan juga oleh perubahan-perubahan dalam tubuh. Oleh sebab itu reseptor sensoris adalah pintu gerbang dimana dunia luar dapat berhubungan dengan susunan saraf manusia. Reseptor sensoris mampu mengubah berbagai jenis energi menjadi impuls saraf, energi tersebut adalah mekanik, panas, kimia, dan elektromagnetik.
Klasifikasi Reseptor
-          Eksteroseptor, interoseptor dan proprioseptor
-          Mekanoreseptor (stimulus mekanik), termoreseptor (suhu), nosiseptor (stimulus nyeri), khemoreseptor (bahan kimia)dan elektromagnetik reseptor (cahaya yang ke retina)
Sensasi Somestetik
Merupakan kesadaran akan rasa raba, nyeri, tekanan, temperature dan vibrasi. Informasi ini dimulai dari reseptor sensoris dan mencapai korteks serebri (area sensoris) setelah melewati beberapa stasiun relay. Stasiun relay ini terdapat pada medulla spinalis, batang otak, mesencephalon, ganglia basalis dan serebellum. Sensasi somestetik terdiri atas :
1.    Sensasi mekanoreseptif : dirangsang oleh perubahan mekanis dari jaringan tubuh
Sensasi mekanoreseptif terdiri atas : rasa raba, tekan dan vibrasi, ketiga sensasi ini disebut sensasi taktil. Reseptor sensasi taktil sedikitnya mempunyai 6 tipe antara lain : free nerve ending, korpus meissner, discus merkel, hair end-organ, ruffini, S end organ dan korpus paccinian.
Penghantaran sensasi ini ke CNS melewati :
  • Melalui system dorsal column-lemnisca
  • Melalui system anterolateral
2.    Sensasi nyeri : diaktifasi oleh beberapa factor yang merusak jaringan
3.    Sensasi termoreseptif : mendeteksi panas dan dingin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger