alif-laam-miim-shaad 1. Alif laam mim shaad [527 ].
[527 ] Lihat not 10. kitaabun unzila ilayka falaa yakun fii shadrika
harajun minhu litundzira bihi wadzikraa lilmu/miniina 2. Ini adalah
sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan
di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan
kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-
orang yang beriman. ittabi'uu maa unzila ilaykum min rabbikum walaa
tattabi'uu min duunihi awliyaa-a qaliilan maa tadzakkaruuna 3.
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu
mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya [528 ]. Amat sedikitlah kamu
mengambil pelajaran (daripadanya). [528 ] Maksudnya: pemimpin-
pemimpin yang membawamu kepada kesesatan. wakam min qaryatin ahlaknaa
haa fajaa-ahaa ba/ sunaa bayaatan aw hum qaa- iluuna 4. Betapa
banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan
Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau
di waktu mereka beristirahat di tengah hari. famaa kaana da'waahum
idz jaa-ahum ba/sunaa illaa an qaaluu innaa kunnaa zhaalimiina 5.
Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan
Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
zalim". falanas-alanna alladziina ursila ilayhim walanas-alanna
almursaliina 6. Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang
telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan
menanyai (pula) rasul- rasul (Kami), falanaqushshanna 'alayhim
bi'ilmin wamaa kunnaa ghaa- ibiina 7. maka sesungguhnya akan Kami
kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang
(Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh
(dari mereka). waalwaznu yawma-idzini alhaqqu faman tsaqulat
mawaaziinuhu faulaa-ika humu almuflihuuna 8. Timbangan pada hari itu
ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan
kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. waman
khaffat mawaaziinuhu faulaa-ika alladziina khasiruu anfusahum bimaa
kaanuu bi- aayaatinaa yazhlimuuna 9. Dan siapa yang ringan timbangan
kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,
disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. walaqad
makkannaakum fii al- ardhi waja'alnaa lakum fiihaa ma'aayisya qaliilan
maa tasykuruuna 10. Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu
sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber)
penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. walaqad khalaqnaakum
tsumma shawwarnaakum tsumma qulnaa lilmalaa-ikati usjuduu li- aadama
fasajaduu illaa ibliisa lam yakun mina alssaajidiina 11. Sesungguhnya
Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu,
kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada
Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk
mereka yang bersujud. qaala maa mana'aka allaa tasjuda idz amartuka
qaala anaa khayrun minhu khalaqtanii min naa rin wakhalaqtahu min
thiinin 12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk
bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya
lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia
Engkau ciptakan dari tanah". qaala faihbith minhaa famaa yakuunu laka
an tatakabbara fiihaa faukhruj innaka mina alshshaaghiriina 13.
Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu
termasuk orang-orang yang hina". qaala anzhirnii ilaa yawmi
yub'atsuuna 14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya [529 ] sampai
waktu mereka dibangkitkan". [529 ] Maksudnya: janganlah saya dan anak
cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya berkesempatan
menggoda Adam dan anak cucunya. qaala innaka mina almunzhariina 15.
Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi
tangguh." qaala fabimaa aghwaytanii la- aq'udanna lahum shiraathaka
almustaqiima 16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya
tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari
jalan Engkau yang lurus, tsumma laaatiyannahum min bayni aydiihim
wamin khalfihim wa'an aymaa nihim wa'an syamaa-ilihim walaa tajidu
aktsarahum syaakiriina 17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan
Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at).
qaala ukhruj minhaa madzuuman madhuuran laman tabi'aka minhum
la-amla-anna jahannama minkum ajma'iina 18. Allah berfirman:
"Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir.
Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar
Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". wayaa aadamu
uskun anta wazawjuka aljannata fakulaa min haytsu syi/tumaa walaa
taqrabaa haadzihi alsysyajarata fatakuunaa mina alzhzhaalimiina 19. (
Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan
isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana
saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini,
lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."
fawaswasa lahumaa alsysyaythaanu liyubdiya lahumaa maa wuuriya
'anhumaa min saw-aatihimaa waqaala maa nahaakumaa rabbukumaa 'an
haadzihi alsysyajarati illaa an takuunaa malakayni aw takuunaa mina
alkhaalidiina 20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada
keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari
mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak
melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak
menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam
surga)". * waqaasamahumaa innii lakumaa lamina alnnaasihiina 21. Dan
dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah
termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua", fadallaahumaa
bighuruurin falammaa dzaaqaa alsysyajarata badat lahumaa
saw-aatuhumaa wathafiqaa yakhshifaani 'alayhimaa min waraqi aljannati
wanaadaahumaa rabbuhumaa alam anhakumaa 'an tilkumaa alsysyajarati
wa-aqul lakumaa inna alsysyaythaana lakumaa 'aduwwun mubiinun 22.
maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu
daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku
telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan
kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?" qaalaa rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa-in lam taghfir lanaa
watarhamnaa lanakuunanna mina alkhaasiriina 23. Keduanya berkata:
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya
pastilah kami termasuk orang- orang yang merugi. qaala ihbithuu
ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun walakum fii al-ardhi mustaqarrun
wamataa'un ilaa hiinin 24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian,
sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu
mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di
muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan". qaala fiihaa tahyawna
wafiihaa tamuutuuna waminhaa tukhrajuuna 25. Allah berfirman: "Di
bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu
(pula) kamu akan dibangkitkan. yaa banii aadama qad anzalnaa 'alaykum
libaasan yuwaarii saw- aatikum wariisyan walibaasu alttaqwaa dzaalika
khayrun dzaalika min aayaati allaahi la'allahum yadzdzakkaruuna 26.
Hai anak Adam [530 ], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan
pakaian takwa [531 ] itulah yang paling baik. Yang demikian itu
adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat. [530 ] Maksudnya ialah: umat manusia [531 ]
Maksudnya ialah: selalu bertakwa kepada Allah. yaa banii aadama laa
yaftinannakumu alsysyaythaanu kamaa akhraja abawaykum mina aljannati
yanzi'u 'anhumaa libaasahumaa liyuriyahumaa saw-aatihimaa innahu
yaraakum huwa waqabiiluhu min haytsu laa tarawnahum innaa ja'alnaa
alsysyayaathiina awliyaa-a lilladziina laa yu/minuuna 27. Hai anak
Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana
ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan
dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya
'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut- pengikutnya melihat kamu dan
suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami
telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi
orang-orang yang tidak beriman. wa-idzaa fa'aluu faahisyatan qaaluu
wajadnaa 'alayhaa aabaa-anaa waallaahu amaranaa bihaa qul inna allaaha
laa ya/ muru bialfahsyaa-i ataquuluuna 'alaa allaahi maa laa
ta'lamuuna 28. Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji [532 ],
mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang
demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah:
"Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji."
Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui? [532 ] Seperti: syirik, thawaf telanjang di sekeliling Ka'bah
dan sebagainya. qul amara rabbii bialqisthi wa- aqiimuu wujuuhakum
'inda kulli masjidin waud'uuhu mukhlish iina lahu alddiina kamaa
bada-akum ta'uuduuna 29. Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan
keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu [533 ] di
setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta'atanmu
kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan
(demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)". [533 ] Maksudnya:
tumpahkanlah perhatianmu kepada sembahyang itu dan pusatkanlah
perhatianmu semata-mata kepada Allah. fariiqan hadaa wafariiqan haqqa
'alayhimu aldhdhalaalatu innahumu ittakhadzuu alsysyayaathiina
awliyaa-a min duuni allaahi wayahsabuuna annahum muhtaduuna 30.
Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti
kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan
pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka
mendapat petunjuk. * yaa banii aadama khudzuu ziinatakum 'inda kulli
masjidin wakuluu waisyrabuu walaa tusrifuu innahu laa yuhibbu
almusrifiina 31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
setiap (memasuki) mesjid [534 ], makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan [535 ]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan. [534 ] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan
sembahyang atau thawaf keliling Ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.
[535 ] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh
dan jangan pula melampaui batas- batas makanan yang dihalalkan.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Muslim telah meriwayatkan melalui Ibnu
Abbas. Ibnu Abbas telah mengatakan bahwasanya pada zaman jahiliah ada
seorang wanita melakukan tawaf di Kakbah, sedangkan ia dalam keadaan
telanjang bulat kecuali hanya pada bagian kemaluannya yang ditutup
secarik kain. Dan ia mengatakan, "Pada hari ini tampak sebagian tubuh
atau seluruhnya; anggota tubuh yang terlihat aku tidak
menghalalkannya." Kemudian turunlah firman Allah swt., "Pakailah
pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid......" (Q.S.
Al-A`raaf 31)
dan turun pula firman Allah swt., "Katakanlah, 'Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah.'....."(Q.S. Al-A`raaf 32-33).
qul man harrama ziinata allaahi allatii akhraja li'ibaadihi waalththhayyibaati mina alrrizqi qul hiya lilladziina aamanuu fii alhayaati alddunyaa khaalishatan yawma alqiyaamati kadzaalika nufashshilu al- aayaati liqawmin ya'lamuuna 32. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang- orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat [536 ]." Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. [536 ] Maksudnya: perhiasan- perhiasan dari Allah dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman, sedang di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja. qul innamaa harrama rabbiya alfawaahisya maa zhahara minhaa wamaa bathana waal- itsma waalbaghya bighayri alh aqqi wa-an tusyrikuu biallaahi maa lam yunazzil bihi sulthaanan wa-an taquuluu 'alaa allaahi maa laa ta'lamuuna 33. Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada- adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." walikulli ummatin ajalun fa- idzaa jaa-a ajaluhum laa yasta/ khiruuna saa'atan walaa yastaqdimuuna 34. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu [537 ]; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. [537 ] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan. yaa banii aadama immaa ya/ tiyannakum rusulun minkum yaqushsh uuna 'alaykum aayaatii famani ittaqaa wa-ashlaha falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna 35. Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat- ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. waalladziina kadzdzabuu bi- aayaatinaa waistakbaruu 'anhaa ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna 36. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. faman azhlamu mimmani iftaraa 'alaa allaahi kadziban aw kadzdzaba bi-aayaatihi ulaa-ika yanaaluhum nashiibuhum mina alkitaabi hattaa idzaa jaa-at- hum rusulunaa yatawaffawnahum qaaluu ayna maa kuntum tad'uuna min duuni allaahi qaaluu dhalluu 'annaa wasyahiduu 'alaa anfusihim annahum kaanuu kaafiriina 37. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat- ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. qaala udkhuluu fii umamin qad khalat min qablikum mina aljinni waal-insi fii alnnaa ri kullamaa dakhalat ummatun la'anat ukhtahaa hattaa idzaa iddaarakuu fiihaa jamii'an qaalat ukhraahum li-uulaahum rabbanaa haaulaa-i adhalluunaa faaatihim 'adzaaban dhi'fan mina alnnaari qaala likullin dhi'fun walaakin laa ta'lamuuna 38. Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang- orang yang masuk kemudian [538 ] di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu [539 ]: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui". [538 ] Maksudnya: pengikut- pengikut [539 ] Maksudnya: pemimpin- pemimpin waqaalat uulaahum li- ukhraahum famaa kaana lakum 'alaynaa min fadhlin fadzuuquu al'adzaaba bimaa kuntum taksibuuna 39. Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan". inna alladziina kadzdzabuu bi- aayaatinaa waistakbaruu 'anhaa laa tufattahu lahum abwaabu alssamaa-i walaa yadkhuluuna aljannata hattaa yalija aljamalu fii sammi alkhiyaathi wakadzaalika najzii almujrimiina 40. Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit [540 ] dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum [541 ]. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang- orang yang berbuat kejahatan. [540 ] Artinya: do'a dan amal mereka tidak diterima oleh Allah. [541 ] Artinya: mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin masuknya unta ke lubang jarum. * lahum min jahannama mihaa dun wamin fawqihim ghawaasyin wakadzaalika najzii alzhzhaalimiina 41. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) [542 ]. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang- orang yang zalim, [542 ] Maksudnya: mereka terkepung dalam api neraka. waalladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati laa nukallifu nafsan illaa wus'ahaa ulaa-ika ash-haabu aljannati hum fiihaa khaaliduuna 42. dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal- amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni- penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. wanaza'naa maa fii shuduurihim min ghillin tajrii min tahtihimu al-anhaaru waqaaluu alhamdu lillaahi alladzii hadaanaa lihaadzaa wamaa kunnaa linahtadiya lawlaa an hadaanaa allaahu laqad jaa-at rusulu rabbinaa bialhaqqi wanuuduu an tilkumu aljannatu uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta'maluuna 43. Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." wanaadaa ash-haabu aljannati ash-haaba alnnaari an qad wajadnaa maa wa'adanaa rabbunaa haqqan fahal wajadtum maa wa'ada rabbukum haqqan qaaluu na'am fa-adzdzana mu-adzdzinun baynahum an la'natu allaahi 'alaa alzhzhaalimiina 44. Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni- penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, alladziina yashudduuna 'an sabiili allaahi wayabghuunahaa 'iwajan wahum bial-aakhirati kaafiruuna 45. ( yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat." wabaynahumaa hijaabun wa'alaa al-a'raafi rijaalun ya'rifuuna kullan bisiimaahum wanaadaw ash-haaba aljannati an salaamun 'alaykum lam yadkhuluuhaa wahum yathma'uuna 46. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf [543 ] itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda- tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum [544 ]". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). [543 ] Al A'raaf artinya: tempat yang tertinggi di antar surga dan neraka. [544 ] Artinya: mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu. wa-idzaa shurifat abshaaruhum tilqaa-a ash-haabi alnnaari qaaluu rabbanaa laa taj'alnaa ma'a alqawmi alzhzhaalimiina 47. Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang- orang yang zalim itu". wanaadaa ash-haabu al-a'raafi rijaalan ya'rifuunahum bisiimaahum qaaluu maa aghnaa 'ankum jam'ukum wamaa kuntum tastakbiruuna 48. Dan orang-orang yang di atas A'raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda- tandanya dengan mengatakan: "Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at kepadamu." ahaaulaa-i alladziina aqsamtum laa yanaaluhumu allaahu birahmatin udkhuluu aljannata laa khawfun 'alaykum walaa antum tahzanuuna 49. ( Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang [545 ] yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang mu'min itu dikatakan): "Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati." [545 ] Maksudnya: penghuni syurga. wanaadaa ash-haabu alnaari ash-haaba aljannati an afiidhuu 'alaynaa mina almaa-i aw mimmaa razaqakumu allaahu qaaluu inna allaaha harramahumaa 'alaa alkaafiriina 50. Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: " Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir, * alladziina ittakhadzuu diinahum lahwan wala'iban wagharrat- humu alh ayaatu alddunyaa faalyawma nansaahum kamaa nasuu liqaa-a yawmihim haadzaa wamaa kaanuu bi- aayaatinaa yajhaduuna 51. ( yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. walaqad ji/naahum bikitaabin fashshalnaahu 'alaa 'ilmin hudan warahmatan liqawmin yu/ minuuna 52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami [546 ]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. [546 ] Maksudnya: atas dasar pengetahuan Kami tentang apa yang menjadi kemashlahatan bagi hamba-hamba Kami di dunia dan akhirat. hal yanzhuruuna illaa ta/wiilahu yawma ya/tii ta/wiiluhu yaquulu alladz iina nasuuhu min qablu qad jaa-at rusulu rabbinaa bialhaqqi fahal lanaa min syufa'aa-a fayasyfa'uu lanaa aw nuraddu fana'mala ghayra alladz ii kunnaa na'malu qad khasiruu anfusahum wadhalla 'anhum maa kaanuu yaftaruuna 53. Tiadalah mereka menunggu- nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al-Qur'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al-Qur'an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya [547 ] sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan memberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?". Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada- adakan. [547 ] Maksudnya: orang-orang yang tidak beramal sebagaimana yang digariskan oleh Al-Qur'an. inna rabbakumu allaahu alladzii khalaqa alssamaawaati waal- ardha fii sittati ayyaamin tsumma istawaa 'alaa al'arsyi yughsyii allayla alnnahaara yathlubuhu hatsiitsan waalsysyamsa waalqamara waalnnujuuma musakhkharaa tin bi-amrihi alaa lahu alkhalqu waal-amru tabaa raka allaahu rabbu al'aalamiina 54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy [548 ]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan- Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing- masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. [548 ] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian- Nya. ud'uu rabbakum tadharru'an wakhufyatan innahu laa yuhibbu almu'tadiina 55. Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang melampaui batas [549 ]. [549 ] Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta. walaa tufsiduu fii al-ardhi ba'da ishlaahihaa waud'uuhu khawfan wathama'an inna rahmata allaahi qariibun mina almuhsiniina 56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. wahuwa alladzii yursilu alrriyaaha busyran bayna yaday rahmatihi hattaa idzaa aqallat sahaaban tsiqaalan suqnaahu libaladin mayyitin fa-anzalnaa bihi almaa-a fa-akhrajnaa bihi min kulli altstsamaraati kadzaalika nukhriju almawtaa la'allakum tadzakkaruuna 57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah- buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah- mudahan kamu mengambil pelajaran. waalbaladu alththhayyibu yakhruju nabaatuhu bi-idzni rabbihi waalladzii khabutsa laa yakhruju illaa nakidan kadzaalika nusharrifu al-aayaati liqawmin yasykuruuna 58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang- orang yang bersyukur. laqad arsalnaa nuuhan ilaa qawmihi faqaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu innii akhaafu 'alaykum 'adzaaba yawmin 'azhiimin 59. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). qaala almalau min qawmihi innaa lanaraaka fii dhalaalin mubiinin 60. Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata". * qaala yaa qawmi laysa bii dhalaalatun walaakinnii rasuulun min rabbi al'aalamiina 61. Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam". uballighukum risaalaati rabbii wa-anshahu lakum wa-a'lamu mina allaahi maa laa ta'lamuuna 62. "Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui"[550 ]. [550 ] Maksudnya: aku mengetahui hal-hal yang ghaib, yang tidak dapat diketahui hanyalah dengan jalan wahyu dari Allah. awa 'ajibtum an jaa-akum dzikrun min rabbikum 'alaa rajulin minkum liyundzirakum walitattaquu wala'allakum turh amuuna 63. Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat? fakadzdzabuuhu fa-anjaynaahu waalladziina ma'ahu fii alfulki wa-aghraqnaa alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa innahum kaanuu qawman 'amiina 64. Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang- orang yang mendustakan ayat- ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). wa-ilaa 'aadin akhaahum huudan qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu afalaa tattaquuna 65. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" qaala almalau alladziina kafaruu min qawmihi innaa lanaraaka fii safaahatin wa-innaa lanazhunnuka mina alkaadzibiina 66. Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta." qaala yaa qawmi laysa bii safaahatun walaakinnii rasuulun min rabbi al'aalamiina 67. Hud herkata "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam. uballighukum risaalaati rabbii wa-anaa lakum naasihun amiinun 68. Aku menyampaikan amanat- amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu". awa 'ajibtum an jaa-akum dzikrun min rabbikum 'alaa rajulin minkum liyundzirakum waudzkuruu idz ja'alakum khulafaa-a min ba'di qawmi nuuhin wazaadakum fii alkhalqi basthatan faudzkuruu aalaa-a allaahi la'allakum tuflihuuna 69. Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat- nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. qaaluu aji/tanaa lina'buda allaaha wahdahu wanadzara maa kaana ya'budu aabaaunaa fa/tinaa bimaa ta'idunaa in kunta mina alshshaadiqiina 70. Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak- bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar." * qaala qad waqa'a 'alaykum min rabbikum rijsun waghadhabun atujaadiluunanii fii asmaa-in sammaytumuuhaa antum waaabaaukum maa nazzala allaahu bihaa min sulthaanin faintazhiruu innii ma'akum mina almuntazhiriina 71. Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yamg menunggu bersama kamu". fa-anjaynaahu waalladziina ma'ahu birahmatin minnaa waqatha'naa daabira alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa wamaa kaanuu mu/miniina 72. Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang- orang yang beriman. wa-ilaa tsamuuda akhaahum shaalihan qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu qad jaa-atkum bayyinatun min rabbikum haadz ihi naaqatu allaahi lakum aayatan fadzaruuhaa ta/kul fii ardhi allaahi walaa tamassuuhaa bisuu-in faya/khudzakum 'adzaabun aliimun 73. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih." waudzkuruu idz ja'alakum khulafaa-a min ba'di 'aadin wabawwa-akum fii al-ardhi tattakhidzuuna min suhuulihaa qushuuran watanhituuna aljibaala buyuutan faudzkuruu aalaa-a allaahi walaa ta'tsaw fii al-ardhi mufsidiina 74. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. qaala almalau alladziina istakbaruu min qawmihi lilladz iina istudh'ifuu liman aamana minhum ata'lamuuna anna shaalihan mursalun min rabbihi qaaluu innaa bimaa ursila bihi mu/minuuna 75. Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang- orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya". qaala alladziina istakbaruu innaa bialladzii aamantum bihi kaafiruuna 76. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu". fa'aqaruu alnnaaqata wa'ataw 'an amri rabbihim waqaaluu yaa shaalihu i/tinaa bimaa ta'idunaa in kunta mina almursaliina 77. Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang- orang yang diutus (Allah)". fa-akhadzat-humu alrrajfatu fa- ashbahuu fii daarihim jaatsimiina 78. Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. fatawallaa 'anhum waqaala yaa qawmi laqad ablaghtukum risaa lata rabbii wanashahtu lakum walaakin laa tuhibbuuna alnnaasihiina 79. Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat". waluuthan idz qaala liqawmihi ata/tuuna alfaahisyata maa sabaqakum bihaa min ahadin mina al'aalamiina 80. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu [551 ], yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" [551 ] Perbuatan faahisyah di sini ialah: homosexuil sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 berikut. * innakum lata/tuuna alrrijaala syahwatan min duuni alnnisaa-i bal antum qawmun musrifuuna 81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. wamaa kaana jawaaba qawmihi illaa an qaaluu akhrijuuhum min qaryatikum innahum unaasun yatathahharuuna 82. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut- pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri." fa-anjaynaahu wa-ahlahu illaa imra-atahu kaanat mina alghaabiriina 83. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). wa-amtharnaa 'alayhim matharan faunzhur kayfa kaana 'aaqibatu almujrimiina 84. Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. wa-ilaa madyana akhaahum syu'ayban qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu qad jaa-atkum bayyinatun min rabbikum fa- awfuu alkayla waalmiizaa na walaa tabkhasuu alnnaasa asyyaa-ahum walaa tufsiduu fii al-ardhi ba'da ishlaahihaa dzaalikum khayrun lakum in kuntum mu/miniina 85. Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan [552 ] saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain- Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul- betul kamu orang-orang yang beriman". walaa taq'uduu bikulli shiraathin tuu'iduuna watashudduuna 'an sabiili allaahi man aamana bihi watabghuunahaa 'iwajan waudzkuruu idz kuntum qaliilan fakatstsarakum waunzhuruu kayfa kaana 'aaqibatu almufsidiina 86. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang- orang yang berbuat kerusakan. wa-in kaana thaa-ifatun minkum aamanuu bialladzii ursiltu bihi wathaa-ifatun lam yu/minuu faishbiruu hattaa yahkuma allaahu baynanaa wahuwa khayru alhaakimiina 87. Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya. qaala almalau alladziina istakbaruu min qawmihi lanukhrijannaka yaa syu'aybu waalladziina aamanuu ma'aka min qaryatinaa aw lata'uudunna fii millatinaa qaala awa law kunnaa kaarihiina 88. Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang menyombongkan dan berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami". Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?" qadi iftaraynaa 'alaa allaahi kadziban in 'udnaa fii millatikum ba'da idz najjaanaa allaahu minhaa wamaa yakuunu lanaa an na'uuda fiihaa illaa an yasyaa-a allaahu rabbunaa wasi'a rabbunaa kulla syay-in 'ilman 'alaa allaahi tawakkalnaa rabbanaa iftah baynanaa wabayna qawminaa bialhaqqi wa-anta khayru alfaatihiina 89. Sungguh kami mengada- adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. waqaala almalau alladziina kafaruu min qawmihi la-ini ittaba'tum syu'ayban innakum idz an lakhaasiruuna 90. Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang kafir berkata (kepada sesamanya): "Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu'aib, tentu kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi". * fa-akhadzat-humu alrrajfatu fa- ashbahuu fii daarihim jaatsimiina 91. Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka, alladziina kadzdzabuu syu'ayban ka-an lam yaghnaw fiihaa alladziina kadzdzabuu syu'ayban kaanuu humu alkhaasiriina 92. ( yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah- olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang- orang yang mendustakan Syu'aib mereka itulah orang- orang yang merugi. fatawallaa 'anhum waqaala yaa qawmi laqad ablaghtukum risaa laati rabbii wanashahtu lakum fakayfa aasaa 'alaa qawmin kaafiriina 93. Maka Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?" wamaa arsalnaa fii qaryatin min nabiyyin illaa akhadznaa ahlahaa bialba/saa-i waaldhdharraa-i la'allahum yadhdharra'uuna 94. Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri. tsumma baddalnaa makaana alssayyi-ati alhasanata hattaa 'afaw waqaaluu qad massa aabaa-anaa aldhdharraau waalssarraau fa-akhadznaahum baghtatan wahum laa yasy'uruuna 95. Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: "Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong- konyong sedang mereka tidak menyadarinya. walaw anna ahla alquraa aamanuu waittaqaw lafatahnaa 'alayhim barakaatin mina alssamaa-i waal-ardhi walaakin kadzdzabuu fa-akhadznaahum bimaa kaanuu yaksibuuna 96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. afa-amina ahlu alquraa an ya/ tiyahum ba/sunaa bayaatan wahum naa-imuuna 97. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? awa amina ahlu alquraa an ya/ tiyahum ba/sunaa dhuhan wahum yal'abuuna 98. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? afa-aminuu makra allaahi falaa ya/manu makra allaahi illaa alqawmu alkhaasiruuna 99. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. awa lam yahdi lilladziina yaritsuuna al-ardha min ba'di ahlihaa an law nasyaau ashabnaahum bidzunuubihim wanathba'u 'alaa quluubihim fahum laa yasma'uuna 100. Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? *
dan turun pula firman Allah swt., "Katakanlah, 'Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah.'....."(Q.S. Al-A`raaf 32-33).
qul man harrama ziinata allaahi allatii akhraja li'ibaadihi waalththhayyibaati mina alrrizqi qul hiya lilladziina aamanuu fii alhayaati alddunyaa khaalishatan yawma alqiyaamati kadzaalika nufashshilu al- aayaati liqawmin ya'lamuuna 32. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang- orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat [536 ]." Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. [536 ] Maksudnya: perhiasan- perhiasan dari Allah dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman, sedang di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja. qul innamaa harrama rabbiya alfawaahisya maa zhahara minhaa wamaa bathana waal- itsma waalbaghya bighayri alh aqqi wa-an tusyrikuu biallaahi maa lam yunazzil bihi sulthaanan wa-an taquuluu 'alaa allaahi maa laa ta'lamuuna 33. Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada- adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." walikulli ummatin ajalun fa- idzaa jaa-a ajaluhum laa yasta/ khiruuna saa'atan walaa yastaqdimuuna 34. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu [537 ]; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. [537 ] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan. yaa banii aadama immaa ya/ tiyannakum rusulun minkum yaqushsh uuna 'alaykum aayaatii famani ittaqaa wa-ashlaha falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna 35. Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat- ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. waalladziina kadzdzabuu bi- aayaatinaa waistakbaruu 'anhaa ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna 36. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. faman azhlamu mimmani iftaraa 'alaa allaahi kadziban aw kadzdzaba bi-aayaatihi ulaa-ika yanaaluhum nashiibuhum mina alkitaabi hattaa idzaa jaa-at- hum rusulunaa yatawaffawnahum qaaluu ayna maa kuntum tad'uuna min duuni allaahi qaaluu dhalluu 'annaa wasyahiduu 'alaa anfusihim annahum kaanuu kaafiriina 37. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat- ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. qaala udkhuluu fii umamin qad khalat min qablikum mina aljinni waal-insi fii alnnaa ri kullamaa dakhalat ummatun la'anat ukhtahaa hattaa idzaa iddaarakuu fiihaa jamii'an qaalat ukhraahum li-uulaahum rabbanaa haaulaa-i adhalluunaa faaatihim 'adzaaban dhi'fan mina alnnaari qaala likullin dhi'fun walaakin laa ta'lamuuna 38. Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang- orang yang masuk kemudian [538 ] di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu [539 ]: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui". [538 ] Maksudnya: pengikut- pengikut [539 ] Maksudnya: pemimpin- pemimpin waqaalat uulaahum li- ukhraahum famaa kaana lakum 'alaynaa min fadhlin fadzuuquu al'adzaaba bimaa kuntum taksibuuna 39. Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan". inna alladziina kadzdzabuu bi- aayaatinaa waistakbaruu 'anhaa laa tufattahu lahum abwaabu alssamaa-i walaa yadkhuluuna aljannata hattaa yalija aljamalu fii sammi alkhiyaathi wakadzaalika najzii almujrimiina 40. Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit [540 ] dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum [541 ]. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang- orang yang berbuat kejahatan. [540 ] Artinya: do'a dan amal mereka tidak diterima oleh Allah. [541 ] Artinya: mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin masuknya unta ke lubang jarum. * lahum min jahannama mihaa dun wamin fawqihim ghawaasyin wakadzaalika najzii alzhzhaalimiina 41. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) [542 ]. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang- orang yang zalim, [542 ] Maksudnya: mereka terkepung dalam api neraka. waalladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati laa nukallifu nafsan illaa wus'ahaa ulaa-ika ash-haabu aljannati hum fiihaa khaaliduuna 42. dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal- amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni- penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. wanaza'naa maa fii shuduurihim min ghillin tajrii min tahtihimu al-anhaaru waqaaluu alhamdu lillaahi alladzii hadaanaa lihaadzaa wamaa kunnaa linahtadiya lawlaa an hadaanaa allaahu laqad jaa-at rusulu rabbinaa bialhaqqi wanuuduu an tilkumu aljannatu uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta'maluuna 43. Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." wanaadaa ash-haabu aljannati ash-haaba alnnaari an qad wajadnaa maa wa'adanaa rabbunaa haqqan fahal wajadtum maa wa'ada rabbukum haqqan qaaluu na'am fa-adzdzana mu-adzdzinun baynahum an la'natu allaahi 'alaa alzhzhaalimiina 44. Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni- penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, alladziina yashudduuna 'an sabiili allaahi wayabghuunahaa 'iwajan wahum bial-aakhirati kaafiruuna 45. ( yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat." wabaynahumaa hijaabun wa'alaa al-a'raafi rijaalun ya'rifuuna kullan bisiimaahum wanaadaw ash-haaba aljannati an salaamun 'alaykum lam yadkhuluuhaa wahum yathma'uuna 46. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf [543 ] itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda- tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum [544 ]". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). [543 ] Al A'raaf artinya: tempat yang tertinggi di antar surga dan neraka. [544 ] Artinya: mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu. wa-idzaa shurifat abshaaruhum tilqaa-a ash-haabi alnnaari qaaluu rabbanaa laa taj'alnaa ma'a alqawmi alzhzhaalimiina 47. Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang- orang yang zalim itu". wanaadaa ash-haabu al-a'raafi rijaalan ya'rifuunahum bisiimaahum qaaluu maa aghnaa 'ankum jam'ukum wamaa kuntum tastakbiruuna 48. Dan orang-orang yang di atas A'raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda- tandanya dengan mengatakan: "Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at kepadamu." ahaaulaa-i alladziina aqsamtum laa yanaaluhumu allaahu birahmatin udkhuluu aljannata laa khawfun 'alaykum walaa antum tahzanuuna 49. ( Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang [545 ] yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang mu'min itu dikatakan): "Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati." [545 ] Maksudnya: penghuni syurga. wanaadaa ash-haabu alnaari ash-haaba aljannati an afiidhuu 'alaynaa mina almaa-i aw mimmaa razaqakumu allaahu qaaluu inna allaaha harramahumaa 'alaa alkaafiriina 50. Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: " Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir, * alladziina ittakhadzuu diinahum lahwan wala'iban wagharrat- humu alh ayaatu alddunyaa faalyawma nansaahum kamaa nasuu liqaa-a yawmihim haadzaa wamaa kaanuu bi- aayaatinaa yajhaduuna 51. ( yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. walaqad ji/naahum bikitaabin fashshalnaahu 'alaa 'ilmin hudan warahmatan liqawmin yu/ minuuna 52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami [546 ]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. [546 ] Maksudnya: atas dasar pengetahuan Kami tentang apa yang menjadi kemashlahatan bagi hamba-hamba Kami di dunia dan akhirat. hal yanzhuruuna illaa ta/wiilahu yawma ya/tii ta/wiiluhu yaquulu alladz iina nasuuhu min qablu qad jaa-at rusulu rabbinaa bialhaqqi fahal lanaa min syufa'aa-a fayasyfa'uu lanaa aw nuraddu fana'mala ghayra alladz ii kunnaa na'malu qad khasiruu anfusahum wadhalla 'anhum maa kaanuu yaftaruuna 53. Tiadalah mereka menunggu- nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al-Qur'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al-Qur'an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya [547 ] sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan memberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?". Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada- adakan. [547 ] Maksudnya: orang-orang yang tidak beramal sebagaimana yang digariskan oleh Al-Qur'an. inna rabbakumu allaahu alladzii khalaqa alssamaawaati waal- ardha fii sittati ayyaamin tsumma istawaa 'alaa al'arsyi yughsyii allayla alnnahaara yathlubuhu hatsiitsan waalsysyamsa waalqamara waalnnujuuma musakhkharaa tin bi-amrihi alaa lahu alkhalqu waal-amru tabaa raka allaahu rabbu al'aalamiina 54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy [548 ]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan- Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing- masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. [548 ] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian- Nya. ud'uu rabbakum tadharru'an wakhufyatan innahu laa yuhibbu almu'tadiina 55. Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang melampaui batas [549 ]. [549 ] Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta. walaa tufsiduu fii al-ardhi ba'da ishlaahihaa waud'uuhu khawfan wathama'an inna rahmata allaahi qariibun mina almuhsiniina 56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. wahuwa alladzii yursilu alrriyaaha busyran bayna yaday rahmatihi hattaa idzaa aqallat sahaaban tsiqaalan suqnaahu libaladin mayyitin fa-anzalnaa bihi almaa-a fa-akhrajnaa bihi min kulli altstsamaraati kadzaalika nukhriju almawtaa la'allakum tadzakkaruuna 57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah- buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah- mudahan kamu mengambil pelajaran. waalbaladu alththhayyibu yakhruju nabaatuhu bi-idzni rabbihi waalladzii khabutsa laa yakhruju illaa nakidan kadzaalika nusharrifu al-aayaati liqawmin yasykuruuna 58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang- orang yang bersyukur. laqad arsalnaa nuuhan ilaa qawmihi faqaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu innii akhaafu 'alaykum 'adzaaba yawmin 'azhiimin 59. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). qaala almalau min qawmihi innaa lanaraaka fii dhalaalin mubiinin 60. Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata". * qaala yaa qawmi laysa bii dhalaalatun walaakinnii rasuulun min rabbi al'aalamiina 61. Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam". uballighukum risaalaati rabbii wa-anshahu lakum wa-a'lamu mina allaahi maa laa ta'lamuuna 62. "Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui"[550 ]. [550 ] Maksudnya: aku mengetahui hal-hal yang ghaib, yang tidak dapat diketahui hanyalah dengan jalan wahyu dari Allah. awa 'ajibtum an jaa-akum dzikrun min rabbikum 'alaa rajulin minkum liyundzirakum walitattaquu wala'allakum turh amuuna 63. Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat? fakadzdzabuuhu fa-anjaynaahu waalladziina ma'ahu fii alfulki wa-aghraqnaa alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa innahum kaanuu qawman 'amiina 64. Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang- orang yang mendustakan ayat- ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). wa-ilaa 'aadin akhaahum huudan qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu afalaa tattaquuna 65. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" qaala almalau alladziina kafaruu min qawmihi innaa lanaraaka fii safaahatin wa-innaa lanazhunnuka mina alkaadzibiina 66. Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta." qaala yaa qawmi laysa bii safaahatun walaakinnii rasuulun min rabbi al'aalamiina 67. Hud herkata "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam. uballighukum risaalaati rabbii wa-anaa lakum naasihun amiinun 68. Aku menyampaikan amanat- amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu". awa 'ajibtum an jaa-akum dzikrun min rabbikum 'alaa rajulin minkum liyundzirakum waudzkuruu idz ja'alakum khulafaa-a min ba'di qawmi nuuhin wazaadakum fii alkhalqi basthatan faudzkuruu aalaa-a allaahi la'allakum tuflihuuna 69. Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat- nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. qaaluu aji/tanaa lina'buda allaaha wahdahu wanadzara maa kaana ya'budu aabaaunaa fa/tinaa bimaa ta'idunaa in kunta mina alshshaadiqiina 70. Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak- bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar." * qaala qad waqa'a 'alaykum min rabbikum rijsun waghadhabun atujaadiluunanii fii asmaa-in sammaytumuuhaa antum waaabaaukum maa nazzala allaahu bihaa min sulthaanin faintazhiruu innii ma'akum mina almuntazhiriina 71. Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yamg menunggu bersama kamu". fa-anjaynaahu waalladziina ma'ahu birahmatin minnaa waqatha'naa daabira alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa wamaa kaanuu mu/miniina 72. Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang- orang yang beriman. wa-ilaa tsamuuda akhaahum shaalihan qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu qad jaa-atkum bayyinatun min rabbikum haadz ihi naaqatu allaahi lakum aayatan fadzaruuhaa ta/kul fii ardhi allaahi walaa tamassuuhaa bisuu-in faya/khudzakum 'adzaabun aliimun 73. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih." waudzkuruu idz ja'alakum khulafaa-a min ba'di 'aadin wabawwa-akum fii al-ardhi tattakhidzuuna min suhuulihaa qushuuran watanhituuna aljibaala buyuutan faudzkuruu aalaa-a allaahi walaa ta'tsaw fii al-ardhi mufsidiina 74. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. qaala almalau alladziina istakbaruu min qawmihi lilladz iina istudh'ifuu liman aamana minhum ata'lamuuna anna shaalihan mursalun min rabbihi qaaluu innaa bimaa ursila bihi mu/minuuna 75. Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang- orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya". qaala alladziina istakbaruu innaa bialladzii aamantum bihi kaafiruuna 76. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu". fa'aqaruu alnnaaqata wa'ataw 'an amri rabbihim waqaaluu yaa shaalihu i/tinaa bimaa ta'idunaa in kunta mina almursaliina 77. Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang- orang yang diutus (Allah)". fa-akhadzat-humu alrrajfatu fa- ashbahuu fii daarihim jaatsimiina 78. Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. fatawallaa 'anhum waqaala yaa qawmi laqad ablaghtukum risaa lata rabbii wanashahtu lakum walaakin laa tuhibbuuna alnnaasihiina 79. Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat". waluuthan idz qaala liqawmihi ata/tuuna alfaahisyata maa sabaqakum bihaa min ahadin mina al'aalamiina 80. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu [551 ], yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" [551 ] Perbuatan faahisyah di sini ialah: homosexuil sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 berikut. * innakum lata/tuuna alrrijaala syahwatan min duuni alnnisaa-i bal antum qawmun musrifuuna 81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. wamaa kaana jawaaba qawmihi illaa an qaaluu akhrijuuhum min qaryatikum innahum unaasun yatathahharuuna 82. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut- pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri." fa-anjaynaahu wa-ahlahu illaa imra-atahu kaanat mina alghaabiriina 83. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). wa-amtharnaa 'alayhim matharan faunzhur kayfa kaana 'aaqibatu almujrimiina 84. Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. wa-ilaa madyana akhaahum syu'ayban qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu qad jaa-atkum bayyinatun min rabbikum fa- awfuu alkayla waalmiizaa na walaa tabkhasuu alnnaasa asyyaa-ahum walaa tufsiduu fii al-ardhi ba'da ishlaahihaa dzaalikum khayrun lakum in kuntum mu/miniina 85. Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan [552 ] saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain- Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul- betul kamu orang-orang yang beriman". walaa taq'uduu bikulli shiraathin tuu'iduuna watashudduuna 'an sabiili allaahi man aamana bihi watabghuunahaa 'iwajan waudzkuruu idz kuntum qaliilan fakatstsarakum waunzhuruu kayfa kaana 'aaqibatu almufsidiina 86. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang- orang yang berbuat kerusakan. wa-in kaana thaa-ifatun minkum aamanuu bialladzii ursiltu bihi wathaa-ifatun lam yu/minuu faishbiruu hattaa yahkuma allaahu baynanaa wahuwa khayru alhaakimiina 87. Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik- baiknya. qaala almalau alladziina istakbaruu min qawmihi lanukhrijannaka yaa syu'aybu waalladziina aamanuu ma'aka min qaryatinaa aw lata'uudunna fii millatinaa qaala awa law kunnaa kaarihiina 88. Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang menyombongkan dan berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami". Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?" qadi iftaraynaa 'alaa allaahi kadziban in 'udnaa fii millatikum ba'da idz najjaanaa allaahu minhaa wamaa yakuunu lanaa an na'uuda fiihaa illaa an yasyaa-a allaahu rabbunaa wasi'a rabbunaa kulla syay-in 'ilman 'alaa allaahi tawakkalnaa rabbanaa iftah baynanaa wabayna qawminaa bialhaqqi wa-anta khayru alfaatihiina 89. Sungguh kami mengada- adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. waqaala almalau alladziina kafaruu min qawmihi la-ini ittaba'tum syu'ayban innakum idz an lakhaasiruuna 90. Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang kafir berkata (kepada sesamanya): "Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu'aib, tentu kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi". * fa-akhadzat-humu alrrajfatu fa- ashbahuu fii daarihim jaatsimiina 91. Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka, alladziina kadzdzabuu syu'ayban ka-an lam yaghnaw fiihaa alladziina kadzdzabuu syu'ayban kaanuu humu alkhaasiriina 92. ( yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah- olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang- orang yang mendustakan Syu'aib mereka itulah orang- orang yang merugi. fatawallaa 'anhum waqaala yaa qawmi laqad ablaghtukum risaa laati rabbii wanashahtu lakum fakayfa aasaa 'alaa qawmin kaafiriina 93. Maka Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?" wamaa arsalnaa fii qaryatin min nabiyyin illaa akhadznaa ahlahaa bialba/saa-i waaldhdharraa-i la'allahum yadhdharra'uuna 94. Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri. tsumma baddalnaa makaana alssayyi-ati alhasanata hattaa 'afaw waqaaluu qad massa aabaa-anaa aldhdharraau waalssarraau fa-akhadznaahum baghtatan wahum laa yasy'uruuna 95. Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: "Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong- konyong sedang mereka tidak menyadarinya. walaw anna ahla alquraa aamanuu waittaqaw lafatahnaa 'alayhim barakaatin mina alssamaa-i waal-ardhi walaakin kadzdzabuu fa-akhadznaahum bimaa kaanuu yaksibuuna 96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. afa-amina ahlu alquraa an ya/ tiyahum ba/sunaa bayaatan wahum naa-imuuna 97. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? awa amina ahlu alquraa an ya/ tiyahum ba/sunaa dhuhan wahum yal'abuuna 98. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? afa-aminuu makra allaahi falaa ya/manu makra allaahi illaa alqawmu alkhaasiruuna 99. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. awa lam yahdi lilladziina yaritsuuna al-ardha min ba'di ahlihaa an law nasyaau ashabnaahum bidzunuubihim wanathba'u 'alaa quluubihim fahum laa yasma'uuna 100. Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? *
Sambungan Surah Al A'raaf : jumlah Ayat: 206
tilka alquraa naqushshu 'alayka min anbaa-ihaa
walaqad jaa-at- hum rusuluhum bialbayyinaati famaa kaanuu liyu/minuu
bimaa kadzdzabuu min qablu kadzaalika yathba'u allaahu 'alaa quluubi
alkaafiriina 101. Negeri-negeri (yg telh Kami binasakn) itu, Kami
critakn sbagian dari brita-britanya kepadamu. Dn sungguh telh datng kpd
mreka rasul-rasul mereka dgn mmbawa bukti-bukti yg nyata, maka mereka
(juga) tidak beriman kepada apa yg dahulunya mereka telah
mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang
kafir. wamaa wajadnaa li-aktsarihim min 'ahdin wa-in wajadnaa
aktsarahum lafaasiqiina 102. Dan Kami tidak mendapati kebanyakan
mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka
orang-orang yang fasik. tsumma ba'atsnaa min ba'dihim muusaa
bi-aayaatinaa ilaa fir'awna wamala-ihi fazhalamuu bihaa faunuzhur
kayfa kaana 'aaqibatu almufsidiina 103. Kemudian Kami utus Musa
sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir'aun
[553 ] dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat
itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat
kerusakan. [553 ] Fir'aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala.
Menurut sejarah, Fir'aun di masa Nabi Musa a.s. ialah Menephthah (
1232-1224 ###.) anak dari Ramses. waqaala muusaa yaa fir'awnu innii
rasuulun min rabbi al'aa lamiina 104. Dan Musa berkata: "Hai
Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta
alam, haqiiqun 'alaa an laa aquula 'alaa allaahi illaa alhaqqa qad
ji/ tukum bibayyinatin min rabbikum fa-arsil ma'iya banii israa -iila
105. wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali
yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang
nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku".
qaala in kunta ji/ta bi-aayatin fa/ti bihaa in kunta mina
alshshaadiqiina 106. Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa
sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk
orang-orang yang benar". fa-alqaa 'ashaahu fa-idzaa hiya tsu'baanun
mubiinun 107. Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu
juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. wanaza'a yadahu
fa-idzaa hiya baydaau lilnnaatsiriina 108. Dan ia mengeluarkan
tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya
(kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya. qaala almalau min qawmi
fir'awna inna haadzaa lasaahirun 'aliimun 109. Pemuka-pemuka kaum
Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai,
yuriidu an yukhrijakum min ardh ikum famaatsaa ta/ muruuna 110.
yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu". (Fir'aun
berkata): "Maka apakah yang kamu anjurkan?" * qaaluu arjih wa-akhaahu
wa- arsil fii almadaa-ini haasyiriina 111. Pemuka-pemuka itu
menjawab: "Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke
kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli- ahli sihir),
ya/tuuka bikulli saahirin 'aliimin 112. supaya mereka membawa
kepadamu semua ahli sihir yang pandai". wajaa-a alssaharatu fir'awna
qaaluu inna lanaa la-ajran in kunnaa nahnu alghaalibiina 113. Dan
beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun mengatakan: "(Apakah)
sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?"
qaala na'am wa-innakum lamina almuqarrabiina 114. Fir'aun menjawab:
"Ya, dan sesungguhnya kamu benar- benar akan termasuk orang- orang
yang dekat (kepadaku)". qaaluu yaa muusaa immaa an tulqiya wa-immaa an
nakuuna nahnu almulqiina 115. Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa,
kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan
melemparkan?" qaala alquu falammaa alqaw saharuu a'yuna alnnaasi
waistarhabuuhum wajaauu bisihrin 'azhiimin 116. Musa menjawab:
"Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka
menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta
mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan). wa-awhaynaa ilaa
muusaa an alqi 'ashaaka fa-idzaa hiya talqafu maa ya/fikuuna 117.
Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka
sekonyong- konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.
fawaqa'a alhaqqu wabathala maa kaanuu ya'maluuna 118. Karena itu
nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
faghulibuu hunaalika wainqalabuu shaaghiriina 119. Maka mereka kalah
di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. waulqiya
alssaharatu saajidiina 120. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta
meniarapkan diri dengan bersujud [554 ]. [554 ] Mereka terus bersujud
kepada Allah karena meyakini kebenaran seruan Nabi Musa a.s. dan
bukan ia ahli sihir sebagai yang mereka duga semula. * qaaluu aamannaa
birabbi al'aalamiina 121. Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan
semesta alam, rabbi muusaa wahaaruuna 122. "(yaitu) Tuhan Musa dan
Harun". qaala fir'awnu aamantum bihi qabla an aadzana lakum inna
haadzaa lamakrun makartumuuhu fii almadiinati litukhrijuu minhaa
ahlahaa fasawfa ta'lamuuna 123. Fir'aun berkata: "Apakah kamu
beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya
(perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di
dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka
kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini); lauqathi'anna
aydiyakum wa- arjulakum min khilaafin tsumma laushallibannakum
ajma'iina 124. demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan
kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik [555 ], kemudian
sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya." [555 ] Maksudnya:
tangan kanan dan kaki kiri dan sebaliknya. qaaluu innaa ilaa rabbinaa
munqalibuuna 125. Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya
kepada Tuhanlah kami kembali. wamaa tanqimu minnaa illaa an aamannaa
bi-aayaati rabbinaa lammaa jaa-atnaa rabbanaa afrigh 'alaynaa shabran
watawaffanaa muslimiina 126. Dan kamu tidak menyalahkan kami,
melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami
ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan
kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam
keadaan berserah diri (kepada- Mu)". waqaala almalau min qawmi
fir'awna atadzaru muusaa waqawmahu liyufsiduu fii al- ardh i
wayadzaraka waaalihataka qaala sanuqattilu abnaa-ahum wanastahyii
nisaa-ahum wa- innaa fawqahum qaahiruuna 127. Berkatalah pembesar-
pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan
Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan
meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir'aun menjawab: "Akan kita
bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-
perempuan mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas
mereka". qaala muusaa liqawmihi ista'iinuu biallaahi waishbiruu inna
al-ardha lillaahi yuuritsuhaa man yasyaau min 'ibaadihi waal'aaqibatu
lilmuttaqiina 128. Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah
pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini)
kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari
hamba- hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang- orang
yang bertakwa." qaaluu uudziinaa min qabli an ta/tiyanaa wamin ba'di
maa ji/ tanaa qaala 'asaa rabbukum an yuhlika 'aduwwakum
wayastakhlifakum fii al-ardhi fayanzhura kayfa ta'maluuna 129. Kaum
Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang
kepada kami dan sesudah kamu datang [556 ]. Musa menjawab: "Mudah-
mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di
bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu [557 ]. [556
] Mereka mengeluh kepada Musa a.s. bahwa nasib mereka sama saja; baik
sebelum kedatangan Musa a.s. untuk menyeru mereka kepada agama Allah
dan melepaskan mereka dari perbudakan Fir'aun, maupun sesudahnya. Ini
menunjukkan kekerdilan jiwa dan kelemahan daya juang pada mereka.
[557 ] Maksudnya: Allah akan membalas perbuatanmu, yang baik dibalas
dengan yang baik, dan yang buruk dibalas dengan yang buruk. walaqad
akhadznaa aala fir'awna bialssiniina wanaqshin mina altstsamaraati
la'allahum yadzdzakkaruuna 130. Dan sesungguhnya Kami telah
menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau
yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil
pelajaran. * fa-idzaa jaa-at-humu alhasanatu qaaluu lanaa haadzihi
wa-in tushibhum sayyi-atun yaththhayyaruu bimuusaa waman ma'ahu alaa
innamaa thaa-iruhum 'inda allaahi walaakinna aktsarahum laa
ya'lamuuna 131. Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran,
mereka berkata: "Itu adalah karena (usaha) kami". Dan jika mereka
ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan
orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan
mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka
tidak mengetahui. waqaaluu mahmaa ta/tinaa bihi min aayatin
litasharanaa bihaa famaa nahnu laka bimu/miniina 132. Mereka berkata:
"Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk
menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan
beriman kepadamu". fa-arsalnaa 'alayhimu alththhuufaana waaljaraada
waalqummala waaldhdhafaadi'a waalddama aayaatin mufashshalaatin
faistakbaruu wakaanuu qawman mujrimiina 133. Maka Kami kirimkan
kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah [558 ] sebagai
bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka
adalah kaum yang berdosa. [558 ] Maksudnya: air minum mereka berubah
menjadi darah. walammaa waqa'a 'alayhimu alrrijzu qaaluu yaa muusaa
ud'u lanaa rabbaka bimaa 'ahida 'indaka la-in kasyafta 'annaa
alrrijza lanu/minanna laka walanursilanna ma'aka banii israa -iila
134. Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu)
merekapun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhamnu
dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu
[559 ]. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dan pada
kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani
Israil pergi bersamamu". [559 ] Maksudnya: karena Musa a.s. telah
dianugerahi kenabian oleh Allah, sebab itu mereka meminta dengan
perantaraan kenabian itu agar Musa a.s.memohon kepada Allah. falammaa
kasyafnaa 'anhumu alrrijza ilaa ajalin hum baalighuuhu idzaa hum
yankutsuuna 135. Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka
hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba- tiba mereka
mengingkarinya. faintaqamnaa minhum fa- aghraqnaahum fii alyammi bi-
annahum kadzdzabuu bi- aayaatinaa wakaanuu 'anhaa ghaafiliina 136.
Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut
disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah
orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu. wa-awratsnaa alqawma
alladziina kaanuu yustadh'afuuna masyaariqa al- ardhi wamaghaaribahaa
allatii baaraknaa fiihaa watammat kalimatu rabbika alhusnaa 'alaa
banii israa-iila bimaa shabaruu wadammarnaa maa kaana yashna'u
fir'awnu waqawmuhu wamaa kaanuu ya'risyuuna 137. Dan Kami pusakakan
kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi
dan bahagian baratnya [560 ] yang telah Kami beri berkah padanya.
Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji)
untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa
yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun
mereka [561 ]. [560 ] Maksudnya: negeri Syam dan Mesir dan
negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Fir'aun dahulu.
Sesudah kerjaan Fir'aun runtuh, negeri- negeri ini diwarisi oleh Bani
Israil. [561 ] Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Fir'aun yang
dihancurkan oleh Allah ialah bangunan-bangunan yang didirikan mereka
dengan menindas Bani Israil, seperti kota Ramses; menara yang
diperintahkan Hamaan mendirikannya dan sebagainya. wajaawaznaa bibanii
israa-iila albahra fa-ataw 'alaa qawmin ya'kufuuna 'alaa ashnaamin
lahum qaaluu yaa muusaa ij'al lanaa ilaahan kamaa lahum aalihatun
qaala innakum qawmun tajhaluuna 138. Dan Kami seberangkan Bani
Israil ke seberang lautan itu [562 ], maka setelah mereka sampai
kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail
berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala)
sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)". Musa menjawab:
"Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui
(sifat-sifat Tuhan)". [562 ] Maksudnya: bagian utara dari laut Merah.
inna haaulaa-i mutabbarun maa hum fiihi wabaathilun maa kaanuu
ya'maluuna 139. Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan
yang dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan. qaala
aghayra allaahi abghiikum ilaahan wahuwa fadhdhalakum 'alaa
al'aalamiina 140. Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan untuk
kamu yang selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah
melebihkan kamu atas segala umat [563 ]. [563 ] Lihat not 45. * wa-idz
anjaynaakum min aali fir'awna yasuumuunakum suu-a al'adzaa bi
yuqattiluuna abnaa- akum wayastahyuuna nisaa- akum wafii dzaalikum
balaaun min rabbikum 'azhiimun 141. Dan (ingatlah hai Bani Israil),
ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang
mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh
anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita- wanitamu. Dan pada
yang demikian itu cobaan yang besar dari Tuhanmu". wawaa'adnaa muusaa
tsalaatsiina laylatan wa- atmamnaahaa bi'asyrin fatamma miiqaatu
rabbihi arba'iina laylatan waqaala muusaa li-akhiihi haaruuna
ukhlufnii fii qawmii wa-ashlih walaa tattabi' sabiila almufsidiina
142. Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah
berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu
dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah
ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada
saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan
perbaikilah [564 ], dan janganlah kamu mengikuti jalan orang- orang
yang membuat kerusakan". [564 ] Maksudnya: perbaikilah dirimu dan
kaummu serta hal ihwal mereka. walammaa jaa-a muusaa limiiqaatinaa
wakallamahu rabbuhu qaala rabbi arinii anzhur ilayka qaala lan
taraanii walaakini unzhur ilaa aljabali fa- ini istaqarra makaanahu
fasawfa taraanii falammaa tajallaa rabbuhu liljabali ja'alahu dakkan
wakharra muusaa sha'iqan falammaa afaaqa qaala subhaanaka tubtu ilayka
wa- anaa awwalu almu/miniina 143. Dan tatkala Musa datang untuk
(munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan
telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku,
nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali- kali tidak sanggup melihat-Ku,
tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai
sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya
menampakkan diri kepada gunung itu [565 ], dijadikannya gunung itu
hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar
kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau
dan aku orang yang pertama-tama beriman". [565 ] Para mufassirin ada
yang mengartikan yang nampak oleh gunung itu ialah kebesaran dan
kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang nampak itu
hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga nampaknya Tuhan itu bukanlah
nampak makhluk, hanyalah nampak yang sesuai sifat-sifat Tuhan yang
tidak dapat diukur dengan ukuran manusia. qaala yaa muusaa innii
isthafaytuka 'alaa alnnaasi birisaalaatii wabikalaamii fakhudz maa
aataytuka wakun mina alsysyaakiriina 144. Allah berfirman: "Hai Musa,
sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di
masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung
dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan
kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur."
wakatabnaa lahu fii al-alwaahi min kulli syay-in maw'izhatan
watafshiilan likulli syay-in fakhudzhaa biquwwatin wa/ mur qawmaka
ya/khudzuu bi- ahsanihaa sauriikum daara alfaasiqiina 145. Dan telah
Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh [566 ] (Taurat) segala sesuatu
sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami
berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu
berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya [567 ],
nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik
[568 ]. [566 ] Luh ialah: kepingan dari batu atau kayu yang tertulis
padanya isi Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. sesudah munajat di
gunung Thursina. [567 ] Maksudnya: utamakanlah yang wajib-wajib dahulu
dari yang sunat dan mubah. [568 ] Maksudnya: Allah mmeperlihatkan
kampung orang-orang fasik seperti Fir'aun, 'Aad, Tsamud dan
sebagainya yang kampung- kampung itu hancur bersama mereka akibat
kejahatan dan kefasikan mereka. sa-ashrifu 'an aayaatiya alladziina
yatakabbaruuna fii al- ardhi bighayri alhaqqi wa-in yaraw kulla
aayatin laa yu/ minuu bihaa wa-in yaraw sabiila alrrusydi laa
yattakhidzuuhu sabiilan wa-in yaraw sabiila alghayyi yattakhidz uuhu
sabiilan dzaalika bi-annahum kadzdzabuu bi-aayaatinaa wakaanuu 'anhaa
ghaafiliina 146. Aku akan memalingkan orang-orang yang
menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari
tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku) [569
], mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang
membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika
mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang
demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan
mereka selalu lalai dari padanya. [569 ] Yang dimaksud dengan
ayat-ayat di sini ialah: ayat-ayat Taurat, tanda-tanda kebesaran dan
kekuasaan Allah. waalladziina kadzdzabuu bi- aayaatinaa waliqaa-i
al-aakhirati habithat a'maaluhum hal yujzawna illaa maa kaanuu
ya'maluuna 147. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka
tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.
waittakhadza qawmu muusaa min ba'dihi min huliyyihim 'ijlan jasadan
lahu khuwaarun alam yaraw annahu laa yukallimuhum walaa yahdiihim
sabiilan ittakhadzuuhu wakaanuu zhaalimiina 148. Dan kaum Musa,
setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-
perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara [570 ].
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat
berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan
kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka
adalah orang-orang yang zalim. [570 ] Mereka membuat patung anak
lembu dari emas. Para Mufassirin berpendapat bahwa patung itu tetap
patung tidak bernyawa dan suara yang seperti lembu itu hanyalah
disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan
tekhnik yang dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufassirin ada
yang menafsirkan bahwa patung yang dibuat dari emas itu kemudian
menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara lembu. walammaa
suqitha fii aydiihim wara-aw annahum qad dhalluu qaaluu la-in lam
yarhamnaa rabbunaa wayaghfir lanaa lanakuunanna mina alkhaasiriina
149. Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui
bahwa mereka telah sesat, merekapun berkata: "Sungguh jika Tuhan kami
tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah
kami menjadi orang- orang yang merugi." walammaa raja'a muusaa ilaa
qawmihi ghadhbaana asifan qaala bi/samaa khalaftumuunii min ba'dii
a'ajiltum amra rabbikum wa-alqaa al-alwaaha wa-akhadza bira/si akhiihi
yajurruhu ilayhi qaala ibna umma inna alqawma istadh 'afuunii
wakaaduu yaqtuluunanii falaa tusymit biya al-a'daa-a walaa taj'alnii
ma'a alqawmi alzhzhaalimiina 150. Dan tatkala Musa telah kembali
kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah
buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu
hendak mendahului janji Tuhanmu [571 ]? Dan Musapun melemparkan
luh-luh [572 ] (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya
(Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku,
sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir
mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh
gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan
orang-orang yang zalim" [571 ] Maksudnya: apakah kamu tidak sabar
menanti kedatanganku kembali sesudah munajat dengan Tuhan sehingga
kamu membuat patung untuk disembah sebagai menyembah Allah? [572 ]
Lihat not 566. * qaala rabbi ighfir lii wali-akhii wa-adkhilnaa fii
rahmatika wa- anta arhamu alrraahimiina 151. Musa berdo'a: "Ya
Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam
rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para
penyayang". inna alladziina ittakhadzuu al'ijla sayanaaluhum ghadhabun
min rabbihim wadzillatun fii alhayaati alddunyaa wakadzaalika najzii
almuftariina 152. Sesungguhnya orang- orang yang menjadikan anak
lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari
Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang- orang yang membuat-buat kebohongan.
waalladziina 'amiluu alssayyi- aati tsumma taabuu min ba'dihaa
waaamanuu inna rabbaka min ba'dihaa laghafuurun rahiimun 153.
Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu
dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai
dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. walammaa
sakata 'an muusaa alghadhabu akhadza al-alwaaha wafii nuskhatihaa
hudan warahmatun lilladziina hum lirabbihim yarhabuuna 154. Sesudah
amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat)
itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk
orang-orang yang takut kepada Tuhannya. waikhtaara muusaa qawmahu
sab'iina rajulan limiiqaatinaa falammaa akhadzat-humu alrrajfatu qaala
rabbi law syi/ta ahlaktahum min qablu wa- iyyaa ya atuhlikunaa bimaa
fa'ala alssufahaau minnaa in hiya illaa fitnatuka tudhillu bihaa man
tasyaau watahdii man tasyaau anta waliyyunaa faighfir lanaa wairhamnaa
wa-anta khayru alghaafiriina 155. Dan Musa memilih tujuh puluh
orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu
yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi,
Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau
membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan
kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu
hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa
yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang
Engkau kehendaki [573 ]. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah
kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-
baiknya". [573 ] Perbuatan mereka membuat patung anak lembu dan
menyembahnya itu adalah suatu cobaan Allah untuk menguji mereka, siapa
yang sebenarnya kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu.
Orang-orang yang lemah imannya itulah yang mengikuti Samiri dan
menyembah patung anak lembu itu. Akan tetapi orang-orang yang kuat
imannya, tetap dalam keimanannya. wauktub lanaa fii haadzihi
alddunyaa hasanatan wafii al- aakhirati innaa hudnaa ilayka qaala
'adzaabii ushiibu bihi man asyaau warahmatii wasi'at kulla syay-in
fasa-aktubuhaa lilladziina yattaquuna wayu/ tuuna alzzakaata
waalladziina hum bi-aayaatinaa yu/minuuna 156. Dan tetapkanlah untuk
kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali
(bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa- Ku akan
Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi
segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang
yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman
kepada ayat-ayat Kami". alladziina yattabi'uuna alrrasuula alnnabiyya
al- ummiyya alladz ii yajiduunahu maktuuban 'indahum fii alttawraa ti
waal-injiili ya/ muruhum bialma'ruufi wayanhaa hum 'ani almunkari
wayuhillu lahumu alththhayyibaati wayuharrimu 'alayhimu alkhabaa-itsa
wayadha'u 'anhum ishrahum waal-aghlaala allatii kaanat 'alayhim
faalladziina aamanuu bihi wa'azzaruuhu wanash aruuhu waittaba'uu
alnnuura alladzii unzila ma'ahu ulaa-ika humu almuflihuuna 157. (
Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan
membuang dari mereka beban- beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka [574 ]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan
kepadanya (Al- Qur'an), mereka itulah orang- orang yang beruntung.
[574 ] Maksudnya: dalam syari'at yang dibawa oleh Muhammad itu tidak
ada lagi beban-beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani Israil.
Umpamanya: mensyari'atkan membunuh diri untuk sahnya taubat,
mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa
membolehkan membayar diat, memotong anggota badan yang melakukan
kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis. qul yaa
ayyuhaa alnnaasu innii rasuulu allaahi ilaykum jamii'an alladzii lahu
mulku alssamaawaati waal-ardhi laa ilaaha illaa huwa yuhyii wayumiitu
faaaminuu biallaahi warasuulihi alnnabiyyi al- ummiyyi alladz ii
yu/minu biallaahi wakalimaatihi waittabi'uuhu la'allakum tahtaduuna
158. Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan
dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi
yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat- kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".
wamin qawmi muusaa ummatun yahduuna bialhaqqi wabihi ya'diluuna 159.
Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk
(kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka
menjalankan keadilan [575 ]. [575 ] Maksudnya: mereka memberi petunjuk
dan menuntun manusia dengan berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan
yang datang dari Allah s.w.t. dan juga dalam hal mengadili
perkara-perkara, mereka selalu mencari keadilan dengan berpedomankan
petunjuk dan tuntunan Allah. waqaththha'naahumu itsnatay 'asyrata
asbaathan umaman wa- awhaynaa ilaa muusaa idzi istasqaahu qawmuhu ani
idhrib bi'ashaaka alhajara fainbajasat minhu itsnataa 'asyrata 'aynan
qad 'alima kullu unaasin masyrabahum wazhallalnaa 'alayhimu
alghamaama wa- anzalnaa 'alayhimu almanna waalssalwaa kuluu min
thayyibaati maa razaqnaakum wamaa zhalamuunaa walaakin kaanuu
anfusahum yazhlimuuna 160. Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas
suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada
Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan
tongkatmu!". Maka memancarlah dari padanya duabelas mata air.
Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan
Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka
manna dan salwa [576 ]. (Kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik
dari apa yang telah Kami rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya
Kami, tapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri. [576 ]
Lihat not 53. * wa-idz qiila lahumu uskunuu haadzihi alqaryata wakuluu
minhaa haytsu syi/tum waquuluu hiththhatun waudkhuluu albaaba
sujjadan naghfir lakum khathii-aatikum sanaziidu almuhsiniina 161.
Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): "Diamlah
di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya
di mana saja kamu kehendaki". Dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari
dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya
Kami ampuni kesalahan- kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah (pahala)
kepada orang- orang yang berbuat baik. fabaddala alladziina zhalamuu
minhum qawlan ghayra alladzii qiila lahum fa-arsalnaa 'alayhim rijzan
mina alssamaa-i bimaa kaanuu yazhlimuuna 162. Maka orang-orang yang
zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan
yang tidak dikatakan kepada mereka [577 ], maka Kami timpakan kepada
mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka. [577 ] Mereka
diperintah untuk mengucap: "hiththatun" (berarti: mohon dilepaskan
dari dosa), namun mereka mengubahnya sambil mencemoh dan mengucap:
"hinthatun sya'iirah" (berarti: gandum). wais-alhum 'ani alqaryati
allatii kaa nat hadirata albahri idz ya'duuna fii alssabti idz ta/
tiihim hiitaanuhum yawma sabtihim syurra'an wayawma laa yasbituuna laa
ta/tiihim kadzaalika nabluuhum bimaa kaanuu yafsuquuna 163. Dan
tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri [578 ] yang terletak di
dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu [579 ], di
waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka
terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu,
ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba
mereka disebabkan mereka berlaku fasik. [578 ] Yaitu kota Eliah yang
terletak di pantai laut Merah antara kota Mad-yan dan bukit Thur.
[579 ] Menurut aturan itu mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabtu,
karena hari Sabtu itu dikhususkan hanya untuk beribadat. wa-idz
qaalat ummatun minhum lima ta'izhuuna qawman allaahu muhlikuhum aw
mu'adzdzibuhum 'adzaaban syadiidan qaaluu ma'dziratan ilaa rabbikum
wala'allahum yattaquuna 164. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di
antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan
membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?"
Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung
jawab) kepada Tuhanmu [580 ], dan supaya mereka bertakwa. [580 ]
Alasan mereka itu ialah bahwa mereka telah melaksanakan perintah Allah
untuk memberi peringatan. falammaa nasuu maa dzukkiruu bihi anjaynaa
alladziina yanhawna 'ani alssuu-i wa- akhadz naa alladziina zhalamuu
bi'adzaabin ba-iisin bimaa kaanuu yafsuquuna 165. Maka tatkala
mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami
selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami
timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan
mereka selalu berbuat fasik. falammaa 'ataw 'an maa nuhuu 'anhu
qulnaa lahum kuunuu qiradatan khaasi-iina 166. Maka tatkala mereka
bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya,
Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina [581 ]. [581 ]
Lihat not 60.
wa-idz ta-adzdzana rabbuka layab'atsanna 'alayhim ilaa yawmi alqiyaamati man yasuumuhum suu-a al'adzaabi inna rabbaka lasarii'u al'iqaabi wa-innahu laghafuurun rah iimun 167. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk- buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. waqaththha'naahum fii al-ardhi umaman minhumu alshshaa lihuuna waminhum duuna dzaalika wabalawnaahum bialhasanaati waalssayyi-aati la'allahum yarji'uuna 168. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). fakhalafa min ba'dihim khalfun waritsuu alkitaa ba ya/ khudzuuna 'aradha haadzaa al- adnaa wayaquuluuna sayughfaru lanaa wa-in ya/tihim 'aradhun mitsluhu ya/ khudzuuhu alam yu/khadz 'alayhim miitsaaqu alkitaabi an laa yaquuluu 'alaa allaahi illaa alhaqqa wadarasuu maa fiihi waalddaaru al-aakhiratu khayrun lilladziina yattaquuna afalaa ta'qiluuna 169. Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti? waalladziina yumassikuuna bialkitaabi wa-aqaamuu alshshalaata innaa laa nudhii'u ajra almushlihiina 170. Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan. * wa-idz nataqnaa aljabala fawqahum ka-annahu zhullatun wazhannuu annahu waaqi'un bihim khudzuu maa aataynaakum biquwwatin waudzkuruu maa fiihi la'allakum tattaquuna 171. Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa". wa-idz akhadza rabbuka min banii aadama min zhuhuurihim dzurriyyatahum wa- asyhadahum 'alaa anfusihim alastu birabbikum qaaluu balaa syahidnaa an taquuluu yawma alqiyaamati innaa kunnaa 'an haadzaa ghaafiliina 172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", aw taquuluu innamaa asyraka aabaaunaa min qablu wakunnaa dzurriyyatan min ba'dihim afatuhlikunaa bimaa fa'ala almubthiluuna 173. atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu [582 ]?" [582 ] Maksudnya: agar orang- orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak- bapak mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang- orang tua mereka yang mempersekutukan Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena kesalahan orang- orang tua mereka itu. wakadzaalika nufashshilu al- aayaati wala'allahum yarji'uuna 174. Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran). wautlu 'alayhim naba-a alladzii aataynaahu aayaatinaa fainsalakha minhaa fa-atba'ahu alsysyaythaanu fakaana mina alghaawiina 175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat- ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. walaw syi/naa larafa'naahu bihaa walaakinnahu akhlada ilaa al-ardhi waittaba'a hawaahu famatsaluhu kamatsali alkalbi in tah mil 'alayhi yalhats aw tatruk- hu yalhats dzaalika matsalu alqawmi alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa fauqshushi alqashasha la'allahum yatafakkaruuna 176. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. saa-a matsalan alqawmu alladziina kadzdzabuu bi- aayaatinaa wa-anfusahum kaanuu yazhlimuuna 177. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. man yahdi allaahu fahuwa almuhtadii waman yudhlil faulaa-ika humu alkhaasiruuna 178. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah [583 ], maka merekalah orang-orang yang merugi. [583 ] Lihat not 34.
walaqad dzara/naa lijahannama katsiiran mina aljinni waal-insi lahum quluubun laa yafqahuuna bihaa walahum a'yunun laa yubshiruuna bihaa walahum aatsaanun laa yasma'uuna bihaa ulaa-ika kaal-an'aami bal hum adhallu ulaa-ika humu alghaafiluuna 179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang- orang yang lalai. Kedatangan azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat- Nya dengan cara istidraj [584 ]. [584 ] Yaitu: dengan membiarkan orang itu bergelimang dalam kesesatannya, hingga orang itu tidak sadar bahwa dia didekatkan secara berangsur- angsur kepada kebinasaan. walillaahi al-asmaau alhusnaa faud'uuhu bihaa wadzaruu alladziina yulhiduuna fii asmaa- ihi sayujzawna maa kaanuu ya'maluuna 180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna [585 ], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya [586 ]. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [585 ] Maksudnya: nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah. [586 ] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk nama- nama selain Allah. * wamimman khalaqnaa ummatun yahduuna bialhaqqi wabihi ya'diluuna 181. Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. waalladziina kadzdzabuu bi- aayaatinaa sanastadrijuhum min haytsu laa ya'lamuuna 182. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur- angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. waumlii lahum inna kaydii matiinun 183. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh. awa lam yatafakkaruu maa bishaahibihim min jinnatin in huwa illaa nadziirun mubiinun 184. Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan. awalam yanzhuruu fii malakuuti alssamaawaati waal-ardhi wamaa khalaqa allaahu min syay-in wa-an 'asaa an yakuuna qadi iqtaraba ajaluhum fabi-ayyi h adiitsin ba'dahu yu/minuuna 185. Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al-Qur'an itu? man yudhlili allaahu falaa haadiya lahu wayadzaruhum fii thughyaanihim ya'mahuuna 186. Barangsiapa yang Allah sesatkan [587 ], maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. [587 ] Lihat not 34.
yas-aluunaka 'ani alssaa'ati ayyaana mursaahaa qul innamaa 'ilmuhaa 'inda rabbii laa yujalliihaa liwaqtihaa illaa huwa tsaqulat fii alssamaawaati waal- ardhi laa ta/tiikum illaa baghtatan yas-aluunaka ka- annaka h afiyyun 'anhaa qul innamaa 'ilmuhaa 'inda allaahi walaakinna aktsara alnnaasi laa ya'lamuuna 187. Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". qul laa amliku linafsii naf'an walaa dharran illaa maa syaa-a allaahu walaw kuntu a'lamu alghayba laistaktsartu mina alkhayri wamaa massaniya alssuu-u in anaa illaa nadziirun wabasyiirun liqawmin yu/ minuuna 188. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". huwa alladzii khalaqakum min nafsin waahidatin waja'ala minhaa zawjahaa liyaskuna ilayhaa falammaa taghasysyaahaa hamalat hamlan khafiifan famarrat bihi falammaa atsqalat da'awaa allaaha rabbahumaa la-in aataytanaa shaalihan lanakuunanna mina alsysyaa kiriina 189. Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang- orang yang bersyukur". falammaa aataahumaa shaalihan ja'alaa lahu syurakaa-a fiimaa aataahumaa fata'aalaa allaahu 'ammaa yusyrikuuna 190. Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya [588 ] menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. [588 ] Maksudnya: orang-orang musyrik itu menjadikan sekutu bagi Tuhan dalam menciptakan anak itu dengan arti bahwa anak itu mereka pandang sebagai hamba pula bagi berhala yang mereka sembah. Karena itulah mereka menamakan anak-anak mereka dengan Abdul Uzza, Abdu Manaah, Abdu Syam dan sebagainya. * ayusyrikuuna maa laa yakhluqu syay-an wahum yukhlaquuna 191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. walaa yastathii'uuna lahum nashran walaa anfusahum yanshuruuna 192. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan. wa-in tad'uuhum ilaa alhudaa laa yattabi'uukum sawaaun 'alaykum ada'awtumuuhum am antum shaa mituuna 193. Dan jika kamu (hai orang- orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu herdiam diri. inna alladziina tad'uuna min duuni allaahi 'ibaadun amtsaalukum faud'uuhum falyastajiibuu lakum in kuntum shaa diqiina 194. Sesungguhnya berhala- berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala- berhala itu lalu biarkanlah mereka mmperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar. alahum arjulun yamsyuuna bihaa am lahum aydin yabthisyuuna bihaa am lahum a'yunun yubshiruuna bihaa am lahum aatsaanun yasma'uuna bihaa quli ud'uu syurakaa-akum tsumma kiiduuni falaa tunzhiruuni 195. Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras [589 ], atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala- berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku)". [589 ] Kata "yabthisyuun" di sini diartikan bertindak dengan keras; maksudnya: menampar, merusak, memukul, merenggut dengan kasar dan sebagainya. inna waliyyiya allaahu alladzii nazzala alkitaaba wahuwa yatawallaa alshshaalihiina 196. Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh. waalladziina tad'uuna min duunihi laa yastathii'uuna nashrakum walaa anfusahum yanshuruuna 197. Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri. wa-in tad'uuhum ilaa alhudaa laa yasma'uu wataraahum yanzhuruuna ilayka wahum laa yubshiruuna 198. Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat. khudzi al'afwa wa/mur bial'urfi wa-a'ridh 'ani aljaahiliina 199. Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. wa-immaa yanzaghannaka mina alsysyaythaani nazghun faista'idz biallaahi innahu samii'un 'aliimun 200. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah [590 ]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [590 ] Maksudnya: membaca "A'udzubillahi minasy- syaithaanir-rajiim". * inna alladziina ittaqaw idzaa massahum thaa-ifun mina alsysyaythaani tadzakkaruu fa- idzaa hum mubshiruuna 201. Sesungguhnya orang- orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan- kesalahannya. wa-ikhwaanuhum yamudduunahum fii alghayyi tsumma laa yuqshiruuna 202. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan). wa-idzaa lam ta/tihim bi- aayatin qaaluu lawlaa ijtabaytahaa qul innamaa attabi'u maa yuuhaa ilayya min rabbii haadzaa bashaa-iru min rabbikum wahudan warah matun liqawmin yu/ minuuna 203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Qur'an kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al- Qur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." wa-idzaa quri-a alqur-aanu faistami'uu lahu wa-anshituu la'allakum turhamuuna 204. Dan apabila dibacakan Al- Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat [591 ]. [591 ] Maksudnya: jika dibacakan Al-Qur'an kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al-Qur'an. waudzkur rabbaka fii nafsika tadharru'an wakhiifatan waduuna aljahri mina alqawli bialghuduwwi waal-aasaa li walaa takun mina alghaafiliina 205. Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. inna alladziina 'inda rabbika laa yastakbiruuna 'an 'ibaadatihi wayusabbihuunahu walahu yasjuduuna 206. Sesungguhnya malaikat- malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud [592 ]. [592 ] Ini salah satu ayat saj-dah yg disunatkan kita brsujud setelah mmbacanya atau mndengarnya, baik di dlm smbahyng maupun di luar smbahyng. Sujud ini dinamakn sujud Tilawah
wa-idz ta-adzdzana rabbuka layab'atsanna 'alayhim ilaa yawmi alqiyaamati man yasuumuhum suu-a al'adzaabi inna rabbaka lasarii'u al'iqaabi wa-innahu laghafuurun rah iimun 167. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk- buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. waqaththha'naahum fii al-ardhi umaman minhumu alshshaa lihuuna waminhum duuna dzaalika wabalawnaahum bialhasanaati waalssayyi-aati la'allahum yarji'uuna 168. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). fakhalafa min ba'dihim khalfun waritsuu alkitaa ba ya/ khudzuuna 'aradha haadzaa al- adnaa wayaquuluuna sayughfaru lanaa wa-in ya/tihim 'aradhun mitsluhu ya/ khudzuuhu alam yu/khadz 'alayhim miitsaaqu alkitaabi an laa yaquuluu 'alaa allaahi illaa alhaqqa wadarasuu maa fiihi waalddaaru al-aakhiratu khayrun lilladziina yattaquuna afalaa ta'qiluuna 169. Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti? waalladziina yumassikuuna bialkitaabi wa-aqaamuu alshshalaata innaa laa nudhii'u ajra almushlihiina 170. Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan. * wa-idz nataqnaa aljabala fawqahum ka-annahu zhullatun wazhannuu annahu waaqi'un bihim khudzuu maa aataynaakum biquwwatin waudzkuruu maa fiihi la'allakum tattaquuna 171. Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa". wa-idz akhadza rabbuka min banii aadama min zhuhuurihim dzurriyyatahum wa- asyhadahum 'alaa anfusihim alastu birabbikum qaaluu balaa syahidnaa an taquuluu yawma alqiyaamati innaa kunnaa 'an haadzaa ghaafiliina 172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", aw taquuluu innamaa asyraka aabaaunaa min qablu wakunnaa dzurriyyatan min ba'dihim afatuhlikunaa bimaa fa'ala almubthiluuna 173. atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu [582 ]?" [582 ] Maksudnya: agar orang- orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak- bapak mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang- orang tua mereka yang mempersekutukan Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena kesalahan orang- orang tua mereka itu. wakadzaalika nufashshilu al- aayaati wala'allahum yarji'uuna 174. Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran). wautlu 'alayhim naba-a alladzii aataynaahu aayaatinaa fainsalakha minhaa fa-atba'ahu alsysyaythaanu fakaana mina alghaawiina 175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat- ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. walaw syi/naa larafa'naahu bihaa walaakinnahu akhlada ilaa al-ardhi waittaba'a hawaahu famatsaluhu kamatsali alkalbi in tah mil 'alayhi yalhats aw tatruk- hu yalhats dzaalika matsalu alqawmi alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa fauqshushi alqashasha la'allahum yatafakkaruuna 176. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. saa-a matsalan alqawmu alladziina kadzdzabuu bi- aayaatinaa wa-anfusahum kaanuu yazhlimuuna 177. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. man yahdi allaahu fahuwa almuhtadii waman yudhlil faulaa-ika humu alkhaasiruuna 178. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah [583 ], maka merekalah orang-orang yang merugi. [583 ] Lihat not 34.
walaqad dzara/naa lijahannama katsiiran mina aljinni waal-insi lahum quluubun laa yafqahuuna bihaa walahum a'yunun laa yubshiruuna bihaa walahum aatsaanun laa yasma'uuna bihaa ulaa-ika kaal-an'aami bal hum adhallu ulaa-ika humu alghaafiluuna 179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang- orang yang lalai. Kedatangan azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat- Nya dengan cara istidraj [584 ]. [584 ] Yaitu: dengan membiarkan orang itu bergelimang dalam kesesatannya, hingga orang itu tidak sadar bahwa dia didekatkan secara berangsur- angsur kepada kebinasaan. walillaahi al-asmaau alhusnaa faud'uuhu bihaa wadzaruu alladziina yulhiduuna fii asmaa- ihi sayujzawna maa kaanuu ya'maluuna 180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna [585 ], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya [586 ]. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [585 ] Maksudnya: nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah. [586 ] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk nama- nama selain Allah. * wamimman khalaqnaa ummatun yahduuna bialhaqqi wabihi ya'diluuna 181. Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. waalladziina kadzdzabuu bi- aayaatinaa sanastadrijuhum min haytsu laa ya'lamuuna 182. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur- angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. waumlii lahum inna kaydii matiinun 183. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh. awa lam yatafakkaruu maa bishaahibihim min jinnatin in huwa illaa nadziirun mubiinun 184. Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan. awalam yanzhuruu fii malakuuti alssamaawaati waal-ardhi wamaa khalaqa allaahu min syay-in wa-an 'asaa an yakuuna qadi iqtaraba ajaluhum fabi-ayyi h adiitsin ba'dahu yu/minuuna 185. Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al-Qur'an itu? man yudhlili allaahu falaa haadiya lahu wayadzaruhum fii thughyaanihim ya'mahuuna 186. Barangsiapa yang Allah sesatkan [587 ], maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. [587 ] Lihat not 34.
yas-aluunaka 'ani alssaa'ati ayyaana mursaahaa qul innamaa 'ilmuhaa 'inda rabbii laa yujalliihaa liwaqtihaa illaa huwa tsaqulat fii alssamaawaati waal- ardhi laa ta/tiikum illaa baghtatan yas-aluunaka ka- annaka h afiyyun 'anhaa qul innamaa 'ilmuhaa 'inda allaahi walaakinna aktsara alnnaasi laa ya'lamuuna 187. Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". qul laa amliku linafsii naf'an walaa dharran illaa maa syaa-a allaahu walaw kuntu a'lamu alghayba laistaktsartu mina alkhayri wamaa massaniya alssuu-u in anaa illaa nadziirun wabasyiirun liqawmin yu/ minuuna 188. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". huwa alladzii khalaqakum min nafsin waahidatin waja'ala minhaa zawjahaa liyaskuna ilayhaa falammaa taghasysyaahaa hamalat hamlan khafiifan famarrat bihi falammaa atsqalat da'awaa allaaha rabbahumaa la-in aataytanaa shaalihan lanakuunanna mina alsysyaa kiriina 189. Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang- orang yang bersyukur". falammaa aataahumaa shaalihan ja'alaa lahu syurakaa-a fiimaa aataahumaa fata'aalaa allaahu 'ammaa yusyrikuuna 190. Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya [588 ] menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. [588 ] Maksudnya: orang-orang musyrik itu menjadikan sekutu bagi Tuhan dalam menciptakan anak itu dengan arti bahwa anak itu mereka pandang sebagai hamba pula bagi berhala yang mereka sembah. Karena itulah mereka menamakan anak-anak mereka dengan Abdul Uzza, Abdu Manaah, Abdu Syam dan sebagainya. * ayusyrikuuna maa laa yakhluqu syay-an wahum yukhlaquuna 191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. walaa yastathii'uuna lahum nashran walaa anfusahum yanshuruuna 192. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan. wa-in tad'uuhum ilaa alhudaa laa yattabi'uukum sawaaun 'alaykum ada'awtumuuhum am antum shaa mituuna 193. Dan jika kamu (hai orang- orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu herdiam diri. inna alladziina tad'uuna min duuni allaahi 'ibaadun amtsaalukum faud'uuhum falyastajiibuu lakum in kuntum shaa diqiina 194. Sesungguhnya berhala- berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala- berhala itu lalu biarkanlah mereka mmperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar. alahum arjulun yamsyuuna bihaa am lahum aydin yabthisyuuna bihaa am lahum a'yunun yubshiruuna bihaa am lahum aatsaanun yasma'uuna bihaa quli ud'uu syurakaa-akum tsumma kiiduuni falaa tunzhiruuni 195. Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras [589 ], atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala- berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku)". [589 ] Kata "yabthisyuun" di sini diartikan bertindak dengan keras; maksudnya: menampar, merusak, memukul, merenggut dengan kasar dan sebagainya. inna waliyyiya allaahu alladzii nazzala alkitaaba wahuwa yatawallaa alshshaalihiina 196. Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh. waalladziina tad'uuna min duunihi laa yastathii'uuna nashrakum walaa anfusahum yanshuruuna 197. Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri. wa-in tad'uuhum ilaa alhudaa laa yasma'uu wataraahum yanzhuruuna ilayka wahum laa yubshiruuna 198. Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat. khudzi al'afwa wa/mur bial'urfi wa-a'ridh 'ani aljaahiliina 199. Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. wa-immaa yanzaghannaka mina alsysyaythaani nazghun faista'idz biallaahi innahu samii'un 'aliimun 200. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah [590 ]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [590 ] Maksudnya: membaca "A'udzubillahi minasy- syaithaanir-rajiim". * inna alladziina ittaqaw idzaa massahum thaa-ifun mina alsysyaythaani tadzakkaruu fa- idzaa hum mubshiruuna 201. Sesungguhnya orang- orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan- kesalahannya. wa-ikhwaanuhum yamudduunahum fii alghayyi tsumma laa yuqshiruuna 202. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan). wa-idzaa lam ta/tihim bi- aayatin qaaluu lawlaa ijtabaytahaa qul innamaa attabi'u maa yuuhaa ilayya min rabbii haadzaa bashaa-iru min rabbikum wahudan warah matun liqawmin yu/ minuuna 203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Qur'an kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al- Qur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." wa-idzaa quri-a alqur-aanu faistami'uu lahu wa-anshituu la'allakum turhamuuna 204. Dan apabila dibacakan Al- Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat [591 ]. [591 ] Maksudnya: jika dibacakan Al-Qur'an kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al-Qur'an. waudzkur rabbaka fii nafsika tadharru'an wakhiifatan waduuna aljahri mina alqawli bialghuduwwi waal-aasaa li walaa takun mina alghaafiliina 205. Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. inna alladziina 'inda rabbika laa yastakbiruuna 'an 'ibaadatihi wayusabbihuunahu walahu yasjuduuna 206. Sesungguhnya malaikat- malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud [592 ]. [592 ] Ini salah satu ayat saj-dah yg disunatkan kita brsujud setelah mmbacanya atau mndengarnya, baik di dlm smbahyng maupun di luar smbahyng. Sujud ini dinamakn sujud Tilawah
0 komentar:
Posting Komentar