Surah Al-Mujaadilah: jumlah Ayat: 22


qad sami'a allaahu qawla allatii tujaadiluka fii zawjihaa watasytakii ilaa allaahi waallaahu yasma'u tahaawurakumaa inna allaaha samii'un bashiirun 1. Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat [1462 ]. [1462 ] Sebab turunnya ayat ini ialah berhubungan dengan persoalan seorang wanita bernama Khaulah binti Tsa'labah yang telah dizhihar oleh suaminya Aus ibn Shamit, yaitu dengan mengatakan kepada isterinya: "Kamu bagiku seperti punggung ibuku" dengan maksud dia tidak boleh lagi menggauli isterinya, sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya. Menurut adat Jahiliyah kalimat zhihar seperti itu sudah sama dengan menthalak isteri. Maka Khaulah mengadukan hal itu kepada Rasulullah SAW Rasulullah menjawab, bahwa dalam hal ini belum ada keputusan dari Allah. Dan pada riwayat yang lain Rasulullah mengatakan: "Engkau telah diharamkan bersetubuh dengan dia". Lalu Khaulah berkata: "Suamiku belum menyebutkan kata-kata thalak" Kemudian Khaulah berulang kali mendesak Rasulullah supaya menetapkan suatu keputusan dalam hal ini, sehingga kemudian turunlah ayat ini dan ayat-ayat berikutnya. alladziina yuzhaahiruuna minkum min nisaa-ihim maa hunna ummahaatihim in ummahaatuhum illaa allaa-ii waladnahum wa-innahum layaquuluuna munkaran mina alqawli wazuuran wa-inna allaa ha la'afuwwun ghafuurun 2. Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. waalladziina yuzhaahiruuna min nisaa-ihim tsumma ya'uuduuna limaa qaaluu fatahriiru raqabatin min qabli an yatamaa ssaa dzaalikum tuu'azhuuna bihi waallaahu bimaa ta'maluuna khabiirun 3. Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. faman lam yajid fashiyaamu syahrayni mutataabi'ayni min qabli an yatamaassaa faman lam yastathi' fa-ith'aamu sittiina miskiinan dzaalika litu/minuu biallaahi warasuulihi watilka huduudu allaahi walilkaafiriina 'adzaabun aliimun 4. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul- Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih. inna alladziina yuhaadduuna allaaha warasuulahu kubituu kamaa kubita alladziina min qablihim waqad anzalnaa aayaatin bayyinaatin walilkaafiriina 'adzaabun muhiinun 5. Sesungguhnya orang-orang yang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang- orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. yawma yab'atsuhumu allaahu jamii'an fayunabbi-uhum bimaa 'amiluu ahsaahu allaahu wanasuuhu waallaahu 'alaa kulli syay-in syahiidun 6. Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. alam tara anna allaaha ya'lamu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi maa yakuunu min najwaa tsalaatsatin illaa huwa raabi'uhum walaa khamsatin illaa huwa saadisuhum walaa adnaa min dzaalika walaa aktsara illaa huwa ma'ahum ayna maa kaanuu tsumma yunabbi-uhum bimaa 'amiluu yawma alqiyaamati inna allaaha bikulli syay-in 'aliimun 7. Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. alam tara ilaa alladziina nuhuu 'ani alnnajwaa tsumma ya'uuduuna limaa nuhuu 'anhu wayatanaajawna bial-itsmi waal'udwaani wama'shiyati alrrasuuli wa-idzaa jaauuka hayyawka bimaa lam yuhayyika bihi allaahu wayaquuluuna fii anfusihim lawlaa yu'adzdzibunaa allaahu bimaa naquulu hasbuhum jahannamu yashlawnahaa fabi/sa almashiiru 8. Apakah tidak kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan kepada diri mereka sendiri: "Mengapa Allah tidak menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?" Cukuplah bagi mereka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa tanaajaytum falaa tatanaajaw bial-itsmi waal'udwaani wama'shiyati alrrasuuli watanaajaw bialbirri waalttaqwaa waittaquu allaaha alladzii ilayhi tuhsyaruuna 9. Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan berbuat durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan. innamaa alnnajwaa mina alsysyaythaani liyahzuna alladziina aamanuu walaysa bidaarrihim syay-an illaa bi-idzni allaahi wa'alaa allaahi falyatawakkali almu/minuuna 10. Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa qiila lakum tafassahuu fii almajaalisi faifsahuu yafsahi allaahu lakum wa-idzaa qiila unsyuzuu faunsyuzuu yarfa'i allaa hu alladziina aamanuu minkum waalladziina uutuu al'ilma darajaatin waallaahu bimaa ta'maluuna khabiirun 11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa naajaytumu alrrasuula faqaddimuu bayna yaday najwaa kum shadaqatan dzaalika khayrun lakum wa-athharu fa-in lam tajiduu fa-inna allaaha ghafuurun rahiimun 12. Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. a-asyfaqtum an tuqaddimuu bayna yaday najwaa kum shadaqaatin fa-idz lam taf'aluu wataaba allaahu 'alaykum fa- aqiimuu alshshalaata waaatuu alzzakaata wa-athii'uu allaaha warasuulahu waallaahu khabiirun bimaa ta'maluuna 13. Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul- Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. alam tara ilaa alladziina tawallaw qawman ghadhiba allaahu 'alayhim maa hum minkum walaa minhum wayahlifuuna 'alaa alkadzibi wahum ya'lamuuna 14. Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. a'adda allaahu lahum 'adzaaban syadiidan innahum saa-a maa kaanuu ya'maluuna 15. Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. ittakhadzuu aymaanahum junnatan fashadduu 'an sabiili allaahi falahum 'adzaabun muhiinun 16. Mereka menjadikan sumpah- sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi (manusia) dari jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan. lan tughniya 'anhum amwaa luhum walaa awlaaduhum mina allaahi syay- an ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna 17. Harta benda dan anak-anak mereka tiada berguna sedikitpun (untuk menolong) mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, dan mereka kekal di dalamnya. yawma yab'atsuhumu allaahu jamii'an fayahlifuuna lahu kamaa yahlifuuna lakum wayahsabuuna annahum 'alaa syay-in alaa innahum humu alkaadzibuuna 18. ( Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Alla) lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh suatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta. istahwadza 'alayhimu alsysyaythaanu fa-ansaahum dzikra allaahi ulaa-ika hizbu alsysyaythaani alaa inna hizba alsysyaythaani humu alkhaasiruuna 19. Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. inna alladziina yuhaadduuna allaaha warasuulahu ulaa-ika fii al-adzalliina 20. Sesungguhnya orang-orang yang menetang Allah dan RasulNya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina. * kataba allaahu la-aghlibanna anaa warusulii inna allaaha qawiyyun 'aziizun 21. Allah telah menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang". Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. laa tajidu qawman yu/minuuna biallaahi waalyawmi al-aakhiri yuwaadduuna man haadda allaaha warasuulahu walaw kaanuu aabaa-ahum aw abnaa- ahum aw ikhwaanahum aw 'asyiiratahum ulaa-ika kataba fii quluubihimu al-iimaana wa- ayyadahum biruuhin minhu wayudkhiluhum jannaatin tajrii min tahtihaa al-anhaaru khaalidiina fiihaa radhiya allaahu 'anhum waradhuu 'anhu ulaa- ika hizbu allaahi alaa inna hizba allaahi humu almuflihuuna 22. Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih- sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang- orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan [1463 ] yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)- Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. [1463 ] Yang dimaksud dengan "pertolongan" ialah kemauan bathin, kebersihan hati, kemenangan terhadap musuh dan lain lain.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger