Sebagian orang dengan tanpa lelah berusaha terus menerus merendahkan
posisi dan kemuliaan Ahlulbayt dan Kesucian keluarga rasul Saww.
Bahkan sebagian lainnya tanpa ragu menjadi penerus kesalahan sejarah dengan bangga dan busung dada.
Disamping fitnahan atas imam Ali As yang menurut ‘sejarah miring’
bahwa beliau –difitnah- menikahi putri Abu jahal. Demi mendukung hujjah
mereka tuk menyelamatkan nama baik dua syaikh saat terkena pasal ketidak
ridhoan Az Zahro As
Ar Rasul Saww : “Keridoan Fatimah adalah keridhoan ALLAH, kemurkaan Fatimah adalah kemurkaan ALLAH”
Yang pembahasan mengenai hal tersebut akan di urai dalam bab berikutnya.
Satu point yang akan dibahas kali ini adalah kesalahan fundamental
berkali kali dari sejarah yang beredar di umum hasil ‘karya besar’ ulama
Ummayah demi membuat bangga leluhur Ummayah yang mati di badar adalah :
TUDUHAN BAHWA PUTRI SUCI IMAM ALI AS, UMMU KULTHUM AS MENIKAH DENGAN UMAR BIN KHOTTOB
Kitab sejarah Abul fida volume 1 halaman 171 dan Al Faruq Shibli Numani Vol II halaman 593 sama sama meredaksikan :
“Pernikahan Umar dengan ummu kulthum berlangsung pada tahun 17
hijriyah saat ummu kulthum berusia 5 atau 4 tahun. Dengan dasar ini
diyakini bahwa tahun kelahiran ummu kulthum adalah 12 atau 13 hijriyah.”
Sesungguhnya dalam riwayat yang dibawakan kedua sejarahwan diatas
terdapat beberapa kejanggalan bila mengacu pada riwayat yang di
redaksikan Bukhari :
“Sayyidah Fatimah As meninggal 6 bulan setelah wafatnya rasulullah
Saww dan beliau As meninggal pada tahun yang sama dengan tahun meninggal
Rasulillah Saww yaitu 11 hijriyah, sementara ummu kulthum putri imam
Ali as lahir pada tahun 9 hijriyah.”
Analisa 1 :
Dengan dasar ini adalah tidak mungkin ia adalah ummu kulthum yang sama.
Sejarahwan sunni mencantumkan kelahiran ummu kulthum yang menikah dengan umar tahun 12 atau 13 hijriyah
Dengan dasar ini adalah tidak mungkin ia adalah ummu kulthum yang sama.
Sejarahwan sunni mencantumkan kelahiran ummu kulthum yang menikah dengan umar tahun 12 atau 13 hijriyah
Sementara bukhari mencantumkan tahun kelahiran putri Imam Ali As tahun 9 hijriyah.
Tidak akan pernah mungkin pribadi yang belum lahir menikah dengan Pria Dewasa
Tidak akan pernah mungkin pribadi yang belum lahir menikah dengan Pria Dewasa
Paparan :
Kesucian Ahlulbayt terus terjaga dengan pernikahan wanita wanita mereka dengan sesama bany hasyim
Kesucian Ahlulbayt terus terjaga dengan pernikahan wanita wanita mereka dengan sesama bany hasyim
Umar bin khottob mempunyai 7 orang istri, yang pertama bernama zainab saudari dari uthman bin mazun
Istri yang kedua bernama qariba putri dari Ibn Umait al makzami dan
saudara dari Ummul mukminin ummu salamah ra. Qariba bercerai dari umar
pada tahun 6 sebelum masehi setelah perjanjian hudabiyah
Istri ketiga bernama malaika anak dari jarul al khuzai yang juga
dipanggil Ummu kulthum, karena ia menolak islam maka malaika (ummu
kulthum binta jarul) ini pun di ceraikan pada tahun yang sama (tahun 6
sebelum masehi)
Istri yang ke empat bernama jamila anak dari Asim bin Thabit. Nama
asli jamila adalah Asya yang kemudian oleh Rasul Saww diganti rasul Saww
menjadi jamila saat ia di dalam ISLAM.
Istrinya yang lain adalah ummu hakim anak dari Al harith bin hisyam
al makhzumi dan lainnya adalah Fukhia yamania dan Atika putrid dari zaid
bin Amr bin nafil
[Al Faruq - Volume II by Shibli Numani English Translation]
[Al Faruq - Volume II by Shibli Numani English Translation]
Analisa 2 :
Redaksi dalam kitab al faruq diatas mencantumkan nama ummu kulthum/malaika binta jarul yang juga merupakan istrinya yang ketiga namun telah diceraikan sesaat setelah perjanjian hudabiyah
Redaksi dalam kitab al faruq diatas mencantumkan nama ummu kulthum/malaika binta jarul yang juga merupakan istrinya yang ketiga namun telah diceraikan sesaat setelah perjanjian hudabiyah
Lalu siapa yang di nikahi umar kemudian yang juga di sebut ummu kulthum…?
Untuk ini kita akan tengok sebuah sejarah yang juga diawali dari
Hadith Suci Al Musthofa Saww bahwa “Abu bakar dipersaudarakan dengan
Umar dan Imam Ali As dipersaudarakan Dunia wal akhirat dengan Rasulillah
Saww”
Abu bakar mempunyai beberapa Putri selain ummul mukminin Aisyah.
Perincian nama namanya bisa di jumpai pada Tarikh Tabari vol 3 hal 50,
Tarikh kamil vol 3 hal 121, al isaba ibn hajar al asqalani vol 3 hal 27,
dinulikkan bahwa Abu bakar mempunyai seorang putri bernama Ummu kulthum
Abu bakar meninggal pada tahun 13 hijriyah, dan usia pernikahan ummu kulthum binta abu bakar saat menikah adalah 4 tahun (17 h)
Aisyah adalah putri tertua Abu bakar, dengan meninggalnya Abu bakar,
umar memberikan ummu kulthum kepada Aisyah sebagai penanggung jawabnya,
seperti di redaksikan Tarikh khamis vol 3 hal 267, Tarikh kamil vol 3
hal 21 dan Al istab ibn bdul barr vol 2 hal 795
Kesimpulan :
Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa umar bin khottob menikahi Ummu kulthum binta Abi Bakar melalui Aisyah dan bukan Ummu kulthum binta Ali as.
Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa umar bin khottob menikahi Ummu kulthum binta Abi Bakar melalui Aisyah dan bukan Ummu kulthum binta Ali as.
Pernikahan Umar dengan ummu kulthum binta Abu bakar terjadi pada tahun 17 Hijriyah
Sesuai dengan Kitab sejarah Abul fida volume 1 halaman 171 dan Al Faruq Shibli Numani Vol II halaman 593 sama sama meredaksikan :
Sesuai dengan Kitab sejarah Abul fida volume 1 halaman 171 dan Al Faruq Shibli Numani Vol II halaman 593 sama sama meredaksikan :
“Pernikahan Umar dengan ummu kulthum berlangsung pada tahun 17
hijriyah saat ummu kulthum berusia 5 atau 4 tahun. Dengan dasar ini
diyakini bahwa tahun kelahiran ummu kulthum adalah 12 atau 13 hijriyah.”
Tambahan :
Dalam thabari vol 12 hal 15, Tarikh Khamis vol II hal 318 dan Al Istiab Ibn Abdu; Barr Vol 2 hal 795 diredaksikan :
Dalam thabari vol 12 hal 15, Tarikh Khamis vol II hal 318 dan Al Istiab Ibn Abdu; Barr Vol 2 hal 795 diredaksikan :
“Ummu kulthum yang di nikahi Umar bin khattab meninggal sebelum tahun
50 hijriyah, hasan bin Ali As, Abdullah bin Umar dan Sa’ad bin Abi
Waqash diminta umar tuk menyolatinya. Sejarah mencatat bahwa ummu
kulthum binta Ali As ikut dalam rombongan karbala dan menjadi saksi
pembantaian Putra Suci As Syahidu Syabab As pada tahun 61 hijriyah. Dan
juga sejarah mencatat bahwa setelah peristiwa duka tersebut Ummu kulthum
binta Ali As menikah dengan Abdullah bin Jafar At thayyar.”
Catatan kecil :
Hubungan Umar dengan ahlulbayt tidak lah mulus dengan diketahuinya penyerangan Rumah Ahlulbayt dan pendrobakan pintu rumah Imam Ali As sehingga menyebabkan keguguran janin Al Muhsin As. Serta Persaksian Sayyidah Fatimah As yang diredaksikan Muslim bahwa Beliau As tidak meridhoi keduanya akibat perbuatan zalim mereka kepada Ahlu Kisa As.
Hubungan Umar dengan ahlulbayt tidak lah mulus dengan diketahuinya penyerangan Rumah Ahlulbayt dan pendrobakan pintu rumah Imam Ali As sehingga menyebabkan keguguran janin Al Muhsin As. Serta Persaksian Sayyidah Fatimah As yang diredaksikan Muslim bahwa Beliau As tidak meridhoi keduanya akibat perbuatan zalim mereka kepada Ahlu Kisa As.
www.nurmadinah.com
1 komentar:
manteeep... makasih yaa :)
(Y)
Posting Komentar