Posted by semua untuk ibadah on 19.44
ASKEP KLIEN URETRITIS
OLEH ASRUL SANI
PENGERTIAN
Uretritis]peradangan pada uretra
PENYEBAB
ü Kuman gonorrhoe
ü Tindakan invasif
ü Iritasi batu ginjal
ü Trihomonas vaginalis
ü Organisme gram negatif :
- Escherichia coli
- Entero bakteri
- Pseudomonas
- Klebsiella dan Proteus
PATOFISIOLOGI
ü Invasi kuman (gonorrhoe, trihomonas vaginalis gram negatif) ]uretritis
ü Iritasi (iritasi batu ginjal, iritasi karena tindakan invasif ]menyebabkan retak dan permukaan mukosa pintu masuknya kuman ]proses peradangan ]uretritis
KLASIFIKASI URETRITIS
ü Uretritis akut
ü Uretritis kronik
MANIFESTASI KLINIK
ü Mukosa memerah dan edema
ü Terdapat cairan exudat yang purulent
ü Ada ulserasi pada uretra
ü Adanya rasa gatal yang menggelitik
ü Good morning sign
ü Adanya pus awal miksi
ü Nyeri pada saat miksi
ü Kesulitan untuk memulai miksi
ü Nyeri pada abdomen bagian bawah
KOMPLIKASI
n Prostatitis
n Abses uretra ] striktur atau fistel uretra
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
n Kultur urine
n Urine analisi
n Darah lengkap
PENGKAJIAN
v Riwayat kesehatan
- Apakah pernah ISK
- Apakah pernah menderita batu ginjal
v Pengkajian fisik
- Palpasi kandung kemih
- Infeksi meatus
- Pengkajian : warna,jumlah,bau dan kejernihan urin
v Riwayat psikologis
- Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendikkn
- Persepsi terhadap kondisi penyakit
- Mekanisme koping dan support sistem
v Pengkajian pengetahuan klien
- Pemahaman tentang penyakitnya
- Pemahaman ttg pencegahan,perawatan
terapi medis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses peradangan
2. Perubahan pola eliminasi urin (disuri, urgency b/d proses peradangan
3. Resiko infeksi sekunder b/d tindakan invasif
RENCANA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses peradangan
Tujuan :
Gangguan rasa nyaman nyeri berkurang
Kriteria hasil :
§ Klien mengungkapkan nyeri berkurang
§ Tidak ada nyeri abdomen bawah
§ Mukosa uretra tidak memerah/edema
§ Tidak ada nyeri saat berkemih
§ Ekspresi wajah tenang
§ Vital sign dalam batas normal
Intervensi
1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, intensitas
2. Beri posisi yang menyenangkan pada saat klien berkemih
3. Ajarkan tehnik relaksasi
4. Anjurkan klien minum 2-3 liter/hari
5. Kolaborasi pemberian analgesik
2. Perubahan pola eliminasi urin (dysuri, urgency, frekuensi b/d proses peradangan
Tujuan
Klien dapat mempertahankan pola eliminasi bak secara adekuat
Kriteria hasil
§ Klien dapat berkemih setiap 3 jam
§ Klien tidak kesulitan saat berkemih
§ Klien dapat bak dengan lancar
Intervensi
1. Ukur dan catat urine setiap kali berkemih
2. Anjurkan untuk berkemih tiap 2-3 jam
3. Palpasi kandung kemih tiap 4 jam
4. Bantu klien ke kamar kecil (memakai pispot /urinal)
5. Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang nyaman
3. Risiko infeksi sekunder b/d tindakan invasif
Tujuan
Tidak ada tanda – tanda infeksi
Kriteria hasil :
§ Vital sign dalam batas normal
§ Nilai kultur urin negatif
§ Urin berwarna bening dan tidak berbau
Intervensi
1. Observasi tanda-tanda radang
2. Ambil urin tengah untuk pem. Kultur.
3. Anjurkan klien berkemih segera,jika ada dorongan berkemih
4. Anjurkan klien mengosongka vu setiap berkemih
5. Ajarkan tehnik hygine perineal yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar