Kitab Keutamaan Beberapa Perkara 1. Mukjizat Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. · Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’ anhu: Bahwa Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. minta diambilkan air lalu diberikan
kepada beliau satu mangkuk air. Kemudian mulailah orang-orang berwudu.
Aku perkirakan jumlah mereka antara enam puluh sampai delapan puluh
orang. Kemudian aku beralih memperhatikan air yang mengalir dari
selah-selah jari tangan beliau. (Shahih Muslim No.4224) 2. Penjelasan
perumpamaan petunjuk dan ilmu yang dibawa oleh Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. · Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu: Dari
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau bersabda: Perumpamaan
Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk
menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi
bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat
menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa
tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan
manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya,
memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain
menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan
menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama
Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di
mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang
keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku
diutus. (Shahih Muslim No.4232) 3. Kasih sayang Nabi Shallallahu
alaihi wassalam. terhadap umatnya dan kepedulian beliau memperingatkan
mereka dari hal- hal yang membahayakan · Hadis riwayat Abu
Musa Radhiyallahu’anhu: Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa
beliau bersabda: Sesungguhnya perumpamaanku sebagai utusan Allah
adalah seperti seorang lelaki yang mendatangi kaumnya seraya berkata:
Wahai kaumku! Sesungguhnya kau telah melihat dengan mata kepala
sendiri sepasukan tentara dan sesungguhnya aku adalah pemberi
peringatan yang tidak bersenjata, maka carilah keselamatan. Sebagian
kaumnya ada yang mematuhi lalu pada malam hari mereka berangkat (
menyelamatkan diri) dengan tidak terburu-buru. Sebagian yang lain
mendustakan hingga keesokan paginya mereka masih berada ditempat semula
maka diserbulah mereka oleh pasukan tentara tadi lalu musnahkan dan
dibantailah mereka. Itu adalah perumpamaan orang yang patuh kepadaku
dan mengikuti ajaran yang aku bawa serta perumpamaan orang yang
durhaka kepadaku dan mendustakan kebenaran yang aku bawa. (Shahih
Muslim No.4233) · Hadis riwayat Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
bersabda: Sesungguhnya perumpamaanku dan umatku adalah seperti seorang
yang menyalakan api yang mengakibatkan binatang-binatang melata dan
nyamuk terperangkap ke dalam api tersebut. Aku sudah berusaha memegang
ikat pinggang kalian namun kalian malah menceburkan diri ke dalamnya.
(Shahih Muslim No.4234) 4. Penyebutan Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. sebagai utusan terakhir · Hadis riwayat Abu
Hurairah Radhiyallahu’anhu: Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam.
bahwa beliau bersabda: Perumpamaanku dengan para nabi yang lain adalah
seperti perumpamaan seseorang yang membangun sebuah bangunan yang
bagus dan indah. Banyak orang yang mengelilingi bangunan tersebut dan
berkomentar: Kami belum pernah melihat bangunan seindah bangunan ini
kecuali karena bata ini. Dan aku adalah sebuah bata tersebut. (Shahih
Muslim No.4237) · Hadis riwayat Jabir Radhiyallahu’ anhu: Dari
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau bersabda:
Perumpamaanku dengan para nabi, adalah seperti perumpamaan seseorang
yang membangun sebuah rumah. Dia menata dengan bagus dan sempurna.
Kecuali masih ada satu tempat bata. Banyak orang masuk kedalam
bangunan tersebut dan mengaguminya seraya berkata: Kalau seandainya
bukan karena tempat bata itu (masing kosong), maka akan jauh lebih
bagus. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda:
Aku adalah yang (diibaratkan) sebagai bata tersebut. Aku datang
sekaligus sebagai penutup para nabi-nabi. ( Shahih Muslim No.4240) 5.
Tentang adanya telaga Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dan
sifat-sifatnya · Hadis riwayat Jundab Radhiyallahu’anhu, ia
berkata: Aku pernah mendengar Nabi Shallallahu alaihi wassalam.
bersabda: Aku mendahului kalian berada di telaga. (Shahih Muslim
No.4242) · Hadis riwayat Sahal Radhiyallahu’ anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku
mendahului kalian berada di telaga. Barang siapa yang sampai di sana
tentu dia akan minum dan siapa yang telah minum niscaya tidak akan
merasa dahaga selama-lamanya. Sungguh akan datang kepadaku kaum- kaum
yang aku kenal dan mereka mengenal aku kemudian terdapat penghalang
antara aku dan mereka. ( Shahih Muslim No.4243) · Hadis
riwayat Abdullah bin Amru bin Ash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Telagaku seluas
perjalanan selama satu bulan dan panjang tepi-tepinya sama demikian.
Airnya lebih putih dari perak, aromanya lebih wangi dari minyak misk,
cangkirnya sejumlah bintang-bintang yang ada di langit. Barang siapa
yang telah meminum air telaga tersebut niscaya dia tidak akan merasa
dahaga selama-lamanya. (Shahih Muslim No. 4244) · Hadis
riwayat Asma binti Abu Bakar Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku berada di tepi telaga untuk
melihat siapa saja di antara kalian yang akan minum dari telagaku. Dan
akan ada sekelompok manusia yang akan dihalangi lalu aku bermohon:
Wahai Tuhanku, mereka adalah sebagian dari diriku dan termasuk umatku.
Kemudian dikatakan: Tidak tahukah engkau apa yang telah mereka
perbuat sesudahmu? Demi Allah! Mereka langsung kembali kepada
kekafiran sepeninggalmu. Kata seorang perawi, Ibnu Abu Malikah berdoa:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kembali
kepada kekafiran atau dari cobaan terhadap agama kami. (Shahih Muslim
No.4245) · Hadis riwayat Uqbah bin Amir Radhiyallahu’anhu:
Bahwa pada suatu hari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. keluar
untuk menyalatkan jenazah syuhada Uhud. Kemudian beliau beralih ke atas
mimbar dan bersabda: Sesungguhnya aku akan mendahului kalian dan aku
akan menjadi saksi atas kalian. Demi Allah, sesungguhnya sekarang ini
aku sedang melihat telagaku. Sesungguhnya aku telah diberikan
kunci-kunci kekayaan bumi atau kunci- kunci bumi. Sesungguhnya demi
Allah, aku tidak khawatir kalian akan kembali musyrik sepeninggalku
tetapi aku khawatir kalian akan berlomba-lomba dalam kehidupan dunia.
(Shahih Muslim No.4248) · Hadis riwayat Abdullah bin Masud
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
bersabda: Aku akan mendahului kalian berada di telaga dan niscaya aku
akan bertengkar dengan beberapa kaum namun aku dapat mengalahkan
mereka lalu aku berkata: Wahai Tuhanku, tolonglah sahabat-sahabatku,
tolonglah sahabat- sahabatku. Lantas dikatakan: Sesungguhnya kamu tidak
tahu apa yang telah mereka perbuat sepeninggalmu. (Shahih Muslim No.
4250) · Hadis riwayat Haritsah Radhiyallahu’anhu: Bahwa ia
mendengar Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: (Luas) Telaga
itu adalah seluas antara kota Shan`a dengan kota Madinah. (Shahih
Muslim No.4251) · Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu
dia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda:
Sesungguhnya di depan kalian terbentang sebuah telaga yang luas kedua
tepinya sama dengan luas antara daerah Jarba` dengan Adzruh. (Shahih
Muslim No.4252) · Hadis riwayat Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu: Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda:
Sungguh aku akan menghalangi beberapa orang dari telagaku seperti
seorang wanita asing yang dihalangi dari unta. (Shahih Muslim No.4257)
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu: Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Telagaku kira-kira
seluas antara kota Ailah sampai kota Shan`a yang berada di Yaman.
Sesungguhnya di sana terdapat cangkir minum sebanyak jumlah bintang-
bintang di langit. (Shahih Muslim No. 4258) 6. Tentang keikutsertaan
malaikat Jibril dan Mikail dalam perang Uhud membela Nabi Shallallahu
alaihi wassalam. · Hadis riwayat Saad Radhiyallahu’ anhu, ia
berkata: Pada perang Uhud aku pernah melihat di sisi kanan dan kiri
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dua orang lelaki yang
berpakaian putih sebelum dan sesudahnya aku tidak pernah melihat
mereka lagi, yaitu malaikat Jibril dan Mikail. (Shahih Muslim No. 4264)
7. Keberanian dan keunggulan Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dalam
berperang · Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu,
ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. adalah orang yang
paling berbudi tinggi, dermawan dan pemberani. Pernah pada suatu malam
penduduk Madinah dikejutkan oleh suara yang sangat dahsyat. Orang-
orang kemudian berangkat menuju ke arah suara tersebut. Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. bertemu mereka saat hendak kembali pulang.
Ternyata beliau telah mendahului mereka menuju ke arah suara
tersebut. Waktu itu beliau naik kuda milik Abu Thalhah, di lehernya
terkalung sebuah pedang. Beliau bersabda: Kalian tidak perlu takut,
kalian tidak perlu takut. Ia berkata: Kami mendapatkan kuda tersebut
cepat larinya padahal sebelumnya adalah kuda yang lambat berlari.
(Shahih Muslim No.4266) 8. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. adalah
orang yang lebih dermawan daripada angin yang berhembus ·
Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. adalah orang yang paling dermawan dalam
hal kebaikan. Beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan.
Sesungguhnya malaikat Jibril as. bertemu dengan beliau setiap tahun
pada bulan Ramadan sampai selesai. Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. membaca Alquran di hadapannya. Saat Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. bertemu dengan malaikat Jibril, maka beliau adalah
orang yang paling dermawan dalam hal kebaikan melebihi angin yang
berhembus. (Shahih Muslim No. 4268) 9. Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. adalah orang yang paling baik akhlaknya · Hadis
riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Aku melayani
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. selama sepuluh tahun. Demi
Allah! Beliau sama sekali tidak pernah mengatakan kepadaku: Hus!
Beliau juga tidak pernah mengatakan kepadaku sesuatu seperti: Kenapa
kamu kerjakan itu? Kenapa kamu tidak mengerjakan ini. (Shahih Muslim
No.4269) 10. Setiap kali Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
dimintai sesuatu, belum pernah beliau mengatakan: Tidak. Beliau adalah
orang yang sering memberi · Hadis riwayat Jabir bin Abdullah
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
tidak pernah dimintai sesuatu kemudian beliau mengatakan: Tidak.
(Shahih Muslim No.4274) · Hadis riwayat Jabir bin Abdullah
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
bersabda: Seandainya harta kekayaan Bahrain berhasil aku dapatkan,
niscaya aku akan memberimu sekian, sekian, dan sekian sambil
mengisyaratkan kedua belah tangannya. Ternyata Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. lebih dahulu wafat sebelum harta kekayaan Bahrain
didapatnya. (Shahih Muslim No.4278) 11. Kasih sayang serta sopan-
santun Nabi Shallallahu alaihi wassalam. terhadap anak-anak dan
keluarga serta keutamaan hal itu · Hadis riwayat Anas bin
Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. bersabda: Tadi malam aku dikaruniai seorang anak yang aku
beri nama dengan nama bapakku, yaitu Ibrahim. Beliau lalu menyerahkan
kepada Ummu Saif, istri seorang tukang pandai besi yang biasa dipanggil
Abu Saif. Suatu hari beliau berangkat menemuinya dan aku mengikutinya
sampai bertemu Abu Saif yang sedang meniup alat peniup api, sehingga
rumahnya penuh dengan asap. Aku mempercepat jalan di hadapan
Rasulullah dan aku berkata: Wahai Abu Saif, berhentilah karena
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. telah datang! Kemudian dia
berhenti lalu Nabi Shallallahu alaihi wassalam. memanggil putranya
yang masih kecil lantas memeluknya dan mengatakan sesuatu yang Allah
kehendaki. Lebih lanjut Anas berkata: Aku melihat dia memperdaya
dirinya menghadapi sakaratul maut di hadapan Rasulullah hingga kedua
mata beliau mengalirkan air mata lantas bersabda: Mata mengucurkan air
mata dan hati merasa sedih serta aku hanya akan mengatakan perkataan
yang diridai Tuhanku. Demi Allah, wahai Ibrahim, sesungguhnya kami
sangat sedih (atas kematianmu). (Shahih Muslim No.4279) ·
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Pada suatu hari
beberapa orang Arab badui datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. dan bertanya: Apakah kamu mencium anak- anak kecilmu? Mereka
menjawab: Ya. Lalu mereka berkata lagi: Akan tetapi, demi Allah, kami
belum pernah memeluknya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu
bersabda: Aku tidak dapat berbuat apa-apa jika Allah telah mencabut
rasa kasih sayang dari hati kamu sekalian. (Shahih Muslim No. 4281) ·
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu: Bahwa Aqra` bin
Habis pernah melihat Nabi Shallallahu alaihi wassalam. sedang mencium
Hasan. Dia (Aqra` bin Habis) lalu berkata: Sesungguhnya aku mempunyai
sepuluh orang anak namun aku tidak pernah mencium satupun dari mereka.
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya
barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi.
(Shahih Muslim No.4282) · Hadis riwayat Jarir bin Abdullah
Radhiyallahu’anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
bersabda: Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan
menyayanginya. (Shahih Muslim No.4283) 12. Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. adalah seorang yang pemalu · Hadis riwayat
Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. lebih pemalu daripada seorang gadis
perawan di dalam kamarnya. Jika beliau tidak menyukai sesuatu kami
dapat mengetahui dari raut wajahnya. (Shahih Muslim No. 4284) 13.
Kasih sayang Nabi Shallallahu alaihi wassalam. terhadap istri- istrinya.
Perintah beliau kepada kusir kendaraan untuk berlaku lembut kepada
wanita · Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’ anhu, ia berkata:
Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam suatu
perjalanannya ada seorang pelayan berkulit hitam bernama Anjasyah
sedang memacu kudanya dengan bersyair (kuda yang membawa istri-istri
Nabi Shallallahu alaihi wassalam.) Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. bersabda kepadanya: Wahai Anjasyah, pelan- pelan saja memacu
kuda dan berlaku lembutlah kepada kaum wanita. ( Shahih Muslim No.4287)
14. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menjauhi patung- patung berhala
dan memilih perkara mubah yang paling mudah serta pembalasan beliau
jika kehormatan Allah dilanggar · Hadis riwayat Aisyah
Radhiyallahu’anhu, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam. ia berkata:
Tidak pernah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. disuruh memilih
antara dua perkara kecuali beliau akan mengambil yang paling mudah di
antara keduanya selama itu tidak dosa. Jika yang paling ringan itu
ternyata dosa, maka beliau menjauhinya pula. Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. tidak pernah membalas untuk diri sendiri, kecuali
jika kehormatan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dilanggar.
(Shahih Muslim No.4294) 15. Harumnya keringat Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. dan mencari berkah darinya · Hadis riwayat Anas
Radhiyallahu’ anhu: Bahwa Ummu Sulaim Radhiyallahu’ anhu menghamparkan
selembar tikar kulit sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
dapat tidur siang di atasnya. Beliau berkeringat banyak sekali lalu
Ummu Sulaim mengumpulkan keringat tersebut untuk mencampurnya dengan
minyak wangi kemudian memasukkannya ke dalam botol-botol kecil.
Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bertanya kepada Ummu
Sulaim: Apa ini? Ia menjawab: Keringatmu yang aku campur dengan minyak
wangiku. ( Shahih Muslim No.4302) 16. Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. berkeringat di musim dingin saat menerima wahyu ·
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Jika diturunkan
wahyu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pada pagi hari
yang dingin kemudian dahinya akan mengucurkan keringat. (Shahih Muslim
No.4303) 17. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. mengurai dan menyisir
rambutnya menjadi dua belahan · Hadis riwayat Ibnu Abbas
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Kebiasaan orang-orang ahli kitab ialah
memanjangkan rambut mereka sedang orang-orang musyrik biasa menyisir
rambut mereka menjadi dua belahan. Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. senang menyesuaikan dengan ahli kitab dalam hal yang tidak
diperintahkan (mubah) lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
memanjangkan rambut jambulnya setelah itu disisir menjadi dua belahan.
(Shahih Muslim No.4307) 18. Sifat Nabi Shallallahu alaihi wassalam.
dan beliau adalah manusia yang paling tampan · Hadis riwayat
Barra’ ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. adalah
seorang lelaki yang berperawakan sedang, berpundak lebar dan berambut
lebat sampai ke daun telinga. Beliau suka mengenakan pakaian warna
merah. Aku sama sekali tidak pernah melihat sesuatu yang lebih bagus
daripada Nabi Shallallahu alaihi wassalam.. (Shahih Muslim No. 4308)
19. Sifat rambut Nabi Shallallahu alaihi wassalam. · Hadis
riwayat Anas.s bin Malik ra: Dari Qatadah ia berkata: Saya bertanya
kepada Anas bin Malik Radhiyallahu’ anhu: Bagaimana keadaan rambut
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.? Anas bin Malik menjawab:
Rambutnya ikal berombak tidak keriting dan tidak lurus dan terurai
sampai sebatas pundaknya. (Shahih Muslim No. 4311) 20. Uban Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. · Hadis riwayat Anas bin Malik
Radhiyallahu’anhu: Dari Ibnu Sirin ia berkata: Anas bin Malik
Radhiyallahu’anhu pernah ditanya: Apakah Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. pernah menyemir ( rambutnya)? Anas bin Malik menjawab: Bahwa
dia belum pernah melihat uban kecuali hanya sedikit. (Shahih Muslim
No.4317) · Hadis riwayat Abu Juhaifah Radhiyallahu’anhu: Dari
Zuhair dari Ishak dari Abu Juhaifah ia berkata: Aku pernah melihat
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. rambut beliau yang di sini berwarna
putih. Zuhair meletakkan sebagian jari-jarinya pada bagian bawah bibir.
Lebih lanjut dikatakan kepada Zuhair: Anda sudah sebesar siapa saat
itu? Zuhair menjawab: Aku sudah bisa meruncingkan anak panah dan
merekatkan bulu padanya. (Shahih Muslim No.4323) 21. Adanya tanda
kenabian, sifatnya dan letaknya di salah satu bagian tubuh Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. · Hadis riwayat Saib bin Yazid
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Bibiku pernah membawaku pergi menghadap
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Bibiku berkata: Wahai
Rasulullah! Sesungguhnya keponakanku ini terserang penyakit perut.
Lalu beliau mengusap kepalaku dan mendoakan aku supaya mendapat
berkah. Setelah itu beliau berwudu dan aku meminum sisa air wudunya
kemudian aku berdiri di belakang punggung beliau dan melihat sebuah
tanda (kenabian) antara kedua pundaknya seperti telur burung merpati.
(Shahih Muslim No.4328) 22. Sifat dan usia Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. ketika diangkat menjadi rasul · Hadis riwayat Anas
bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. adalah bukan orang yang tinggi sekali dan tidak pula pendek
dan tidak juga putih sekali dan tidak berwarna coklat serta tidak pula
berambut terlalu keriting dan tidak terlalu lurus. Beliau diutus Allah
ketika berusia empat puluh tahun dan menetap di Mekah selama sepuluh
tahun dan di Madinah selama sepuluh tahun. Beliau wafat ketika berusia
enam puluh tahun sementara di rambut kepala dan janggut beliau tidak
lebih dari dua puluh helai uban. ( Shahih Muslim No.4330) 23. Usia Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. ketika wafat · Hadis riwayat
Aisyah Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. wafat pada usia enam puluh tiga tahun. (Shahih Muslim No.
4332) 24. Masa Rasulullah berada di Mekah dan Madinah ·
Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. tinggal di Mekah selama tiga belas tahun
dan wafat pada usia enam puluh tiga tahun. (Shahih Muslim No.4333) 25.
Nama-nama Nabi Shallallahu alaihi wassalam. · Hadis riwayat
Jubair bin Muth`im Radhiyallahu’anhu: Bahwa Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. bersabda: Aku adalah Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah
Al-Mahi (penghapus), yang karena aku dihapuskan kekufuran. Aku adalah
Al-Hasyir (pengumpul), di mana seluruh manusia akan dikumpulkan
sesudahku. Aku adalah Aqib dan Aqib adalah nabi yang tidak akan ada
lagi seorang nabi sesudahnya. (Shahih Muslim No.4342) 26. Pengetahuan
dan ketakwaan Nabi Shallallahu alaihi wassalam. kepada Allah Taala ·
Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah melakukan suatu perkara
kemudian beliau mengambil keringanan (rukhshah) yang ada di dalamnya.
Lalu sampailah berita itu kepada beberapa orang sahabat beliau yang
tampak seakan-akan mereka tidak menyukainya dan menjauhkan diri dari
perkara tersebut. Dan keadaan itu pun sampai kepada beliau yang
langsung berdiri dan berpidato: Kenapa orang-orang yang sampai kepada
mereka suatu perkara dari diriku di mana aku melakukan keringanan di
dalamnya lalu mereka tidak menyukai dan menjauhkan diri darinya. Demi
Allah, sungguh aku lebih mengetahui Allah dan lebih takut kepada-Nya
daripada mereka. (Shahih Muslim No. 4345) 27. Wajib mengikuti jejak
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. · Hadis riwayat Abdullah
bin Zubair Radhiyallahu’anhu: Bahwa seorang lelaki Ansar bertengkar
dengan Zubair di hadapan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
mengenai saluran air daerah Harrah yang digunakan untuk mengairi pohon
kurma. Lelaki Ansar tersebut berkata: Biarkan air itu mengalir!
Ternyata Zubair menolak permintaan mereka. Lalu mereka mengadukan hal
itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Berkatalah beliau
kepada Zubair: Alirkanlah wahai Zubair dan alirkan juga air itu kepada
tetanggamu! Lelaki tersebut marah seraya berkata: Wahai Rasulullah!
Apakah karena Zubair itu anak bibimu? Berubahlah warna muka Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. lalu berkata: Wahai Zubair, alirkanlah
air itu kemudian tahan agar kembali lagi ke kebun! Lalu Zubair
berkata: Demi Allah, aku yakin bahwa ayat ini turun menyinggung
percekcokan tadi: Maka demi Tuhan, mereka (pada hakikatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati
mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (Shahih Muslim No.4347) 28. Penghormatan kepada Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. dan meninggalkan pertanyaan yang tidak
penting kepada beliau atau yang tidak berkaitan dengan taklif serta
yang tidak realistis dan sebagainya · Hadis riwayat Saad bin
Abu Waqqash Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya orang-orang muslim yang paling
besar dosanya terhadap orang-orang muslim yang lain ialah orang yang
bertanya tentang suatu perkara yang belum diharamkan atas orang-orang
muslim kemudian diharamkan atas mereka karena pertanyaannya. (Shahih
Muslim No.4349) · Hadis riwayat Anas bin Malik
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Telah sampai kepada Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. berita tentang para sahabatnya kemudian
beliau berpidato dan bersabda: Telah diperlihatkan kepadaku surga dan
neraka. Aku belum pernah melihat suatu kebaikan dan keburukan seperti
yang terjadi pada hari ini. Jika seandainya kalian mengetahui apa yang
aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.
Lebih lanjut Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu mengatakan: Tidak ada
hari yang lebih menyedihkan bagi para sahabat Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. daripada hari itu. Anas bin Malik berkata lagi: Mereka
menutupi kepala mereka sambil terdengar isak-tangis mereka. Ia
berkata lagi: Umar berdiri seraya berkata: Kami rela Allah sebagai
Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai nabi. Anas bin Malik
Radhiyallahu’anhu berkata: Bangkitlah lelaki itu dan bertanya: Siapa
bapakku? Dia menjawab: Bapakmu adalah si Fulan. Maka turunlah ayat:
Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menanyakan (kepada nabimu)
hal-hal yang serupa itu jika diterangkan kepadamu, niscaya
menyusahkan kamu. (Shahih Muslim No.4351) · Hadis riwayat Abu
Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu alaihi wassalam.
pernah ditanya tentang beberapa perkara yang tidak beliau sukai.
Ketika telah banyak ditanyakan kepadanya, beliau menjadi marah dan
bersabda kepada orang-orang: Bertanyalah kepadaku tentang apapun yang
kalian inginkan! Seorang lelaki bertanya: Siapakah ayahku? Beliau
menjawab: Ayahmu adalah Hudzafah. Yang lain berdiri dan bertanya:
Siapakah ayahku, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Ayahmu adalah
Salim, budak Syaibah. Ketika Umar melihat Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. sedang murka itulah, dia berkata: Wahai Rasulullah!
Sesungguhnya Kami bertobat kepada Allah. (Shahih Muslim No.4355) 29.
Keutamaan-keutamaan Nabi Isa as. · Hadis riwayat Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku adalah orang yang paling
berhak terhadap putra Maryam. Para nabi adalah saudara-saudara seayah.
Antara aku dan dia (putra Maryam) tidak ada seorang nabi pun. (Shahih
Muslim No. 4360) · Hadis riwayat Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
bersabda: Tidak seorang bayi pun yang dilahirkan kecuali telah
disentuh oleh setan sehingga ia menangis menjerit karena sentuhan
setan tersebut kecuali putra Maryam dan ibunya. (Shahih Muslim No.4363)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Pada suatu hari Isa
putra Maryam melihat seorang lelaki mencuri. Isa lalu bertanya kepada
lelaki tersebut: Kamu telah mencuri? Lelaki tersebut menjawab: Tidak,
demi Zat yang tiada Tuhan selain Dia. Selanjutnya Isa berkata: Aku
beriman kepada Allah dan aku mendustakan diriku. (Shahih Muslim
No.4366) 30. Keutamaan-keutamaan Nabi Ibrahim as. Khalilullah ·
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Nabi Ibrahim as.
berkhitan ketika beliau berusia delapan puluh tahun dengan sebuah kapak.
( Shahih Muslim No.4368) · Hadis riwayat Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
bersabda: Nabi Ibrahim as. tidak pernah berdusta kecuali sebanyak tiga
kali, dua di antaranya menyangkut Zat Allah, yaitu ucapannya:
Sesungguhnya aku sakit. Dan ucapannya: Sebenarnya patung yang besar
itulah yang memukulnya. Yang satu lagi adalah menyangkut diri Sarah.
Karena beliau datang ke sebuah negeri yang dikuasai seorang raja
diktator bersama Sarah yang ketika itu sebagai seorang wanita yang
paling cantik. Berkatalah ia kepada Sarah: Sesungguhnya raja diktator
ini, jika ia mengetahui bahwa kamu adalah istriku maka dia akan
mengalahkanku untuk merebutmu. Maka jika dia bertanya kepadamu
katakanlah kepadanya bahwa kamu adalah saudara perempuanku.
Sesungguhnya kamu memang saudara perempuanku dalam Islam. Dan
sesungguhnya aku tidak mengetahui di negeri ini seorang muslim pun
selain aku dan kamu. Ketika (Ibrahim) memasuki negeri raja yang
diktator itu, terlihatlah Sarah oleh salah seorang keluarga raja lalu
ia segera menghadap dan melaporkan: Telah datang ke negeri paduka raja
seorang wanita yang hanya patut menjadi milik paduka. Sang raja lalu
mengirim utusan kepada Sarah dan dibawanya. Lalu Nabi Ibrahim as.
segera melaksanakan salat. Ketika Sarah datang ke hadapan raja, dia
tidak mampu menguasai diri untuk langsung merangkul Sarah sehingga
tangannya tergenggam erat sekali. Dia berkata kepada Sarah: Berdoalah
kepada Allah agar Dia melepaskan tanganku dan aku tidak akan
mengganggumu. Sarah lalu berdoa. Lalu sang raja mengulanginya dan
kembali tangannya tergenggam dengan lebih kuat lagi dari yang pertama.
Lalu sang raja mengulangi ucapannya meminta kepada Sarah agar Tuhan
melepaskan tangannya. Sarah berdoa lagi. Sang raja mengulangi lagi dan
kembali tangannya terggenggam dengan lebih kuat lagi daripada yang
pertama dan kedua. Sang raja berkata: Berdoalah kepada Allah agar Dia
melepaskan tanganku. Demi Allah aku tidak akan menganggumu. Dan Sarah
berdoa lagi sehingga terbukalah tangannya. Sang raja lalu memanggil
orang yang membawa Sarah: Sesungguhnya kamu membawakan kepadaku
seorang wanita setan bukan manusia. Usirlah ia dari negeriku dan
berikanlah kepadanya Hajar. Lebih lanjut Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. mengatakan: Kemudian Sarah kembali dengan berjalan kaki.
Ketika Ibrahim as. melihat, disambutnya seraya bertanya: Bagaimana
kabarmu? Sarah menjawab: Baik-baik saja, Allah telah berkenan
melindungiku dari gangguan tangan raja durhaka itu dan ia telah
memberikan seorang budak pelayan. ( Shahih Muslim No.4371) 31.
Keutamaaan Nabi Musa as. · Hadis riwayat Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Malaikat maut pernah diutus kepada Musa
as. Ketika malaikat tersebut datang menjumpainya, Nabi Musa langsung
memukul dan mencungkil matanya. Lalu malaikat itu kembali kepada
Tuhannya seraya berkata: Engkau telah mengutusku kepada seorang yang
tidak ingin mati. Ia berkata: Allah kemudian mengembalikan matanya.
Allah berfirman: Kembalilah kepadanya dan katakan supaya dia
meletakkan tangannya di punggung seekor banteng dan baginya usia satu
tahun dari setiap helai rambut yang ditutupi tangannya. Malaikat itu
bertanya: Ya Tuhanku! Setelah itu? Tuhan berfirman: Kematian. Malaikat
tersebut berkata: Sekaranglah! Lalu dia memohon agar Allah mendekatkan
dirinya dengan bumi yang suci sejauh jarak lemparan batu. Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Jika aku berada di sana, tentu
aku akan memperlihatkan kepada kalian makam (Musa) yang berada di
pinggir jalan, tepatnya di bawah bukit pasir merah. (Shahih Muslim
No.4374) · Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia
berkata: Ketika seorang Yahudi menawarkan barang dagangannya ia
diberikan sifat barang dagangannya itu dengan sesuatu yang tidak ia
sukai atau tidak ia senangi. Abdul Aziz ragu-ragu antara kedua kata
tersebut. Ia berkata: Tidak, demi Tuhan yang telah memilih Musa as.
atas manusia. Ia berkata: Lalu seorang lelaki Ansar yang mendengarnya
dan langsung menampar wajahnya seraya berkata: Kamu mengatakan demi
Tuhan yang telah memilih Musa as. atas sekalian manusia sedangkan
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berada di tengah-tengah kita!
Ia berkata lagi: Lalu orang Yahudi itu pergi menemui Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. dan berkata: Wahai Abul Qasim!
Sesungguhnya aku mempunyai tanggung jawab dan janji. Si Fulan telah
menampar wajahku. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya
kepada lelaki tersebut: Kenapa kamu menampar wajahnya? Dia menjawab:
Wahai Rasulullah! Dia mengatakan demi Tuhan yang telah memilih Musa
as. atas sekalian manusia. Bukankah engkau masih berada di
tengah-tengah kita? Ia berkata: Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. murka dan itu terlihat dari wajahnya. Kemudian beliau
bersabda: Janganlah kalian membeda-bedakan antara para utusan Allah.
Sesungguhnya sangkakala akan ditiupkan sehingga binasalah makhluk yang
berada di langit dan di bumi kecuali orang yang dikehendaki Allah.
Kemudian ditiupkan lagi dan aku adalah orang pertama yang dibangkitkan
atau termasuk orang yang pertama dibangkitkan namun tiba- tiba Musa as.
sedang berpegang pada Arsy. Aku tidak tahu apakah ia sudah dihisab
ketika ia pingsan pada peristiwa (pecahnya) gunung Thur ataukah ia
telah dibangkitkan sebelum aku dan aku tidak akan berkata sesungguhnya
ada seseorang yang lebih utama daripada Yunus bin Matta as.. (Shahih
Muslim No.4376) 32. Mengenai Yunus as. dan sabda Nabi Shallallahu
alaihi wassalam. : Tidak patut bagi seorang hamba mengatakan “Aku
adalah lebih baik daripada Yunus bin Matta as. ” · Hadis
riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu: Dari Nabi Shallallahu alaihi
wassalam. bahwa beliau bersabda: Tidak patut bagi seorang hamba
mengatakan: Aku adalah lebih baik daripada Yunus bin Matta as. dengan
mengaitkannya pada ayahnya. (Shahih Muslim No.4382) 33.
Keutamaan-keutamaan Yusuf as. · Hadis riwayat Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu: Ditanyakan kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah!
Siapakah orang yang paling mulia itu? Beliau bersabda: Mereka yang
paling bertakwa. Mereka berkata: Bukan tentang itu yang kami tanyakan
kepadamu. Beliau bersabda: Maka Yusuf karena ia seorang nabi Allah,
anak seorang nabi Allah sekaligus cucuk seorang nabi Allah serta buyut
nabi Allah (yang dijuluki) kekasih Allah. Mereka berkata: Juga bukan
hal itu yang kami tanyakan kepadamu. Beliau bersabda: Apakah tentang
asal-usul orang-orang Arab yang kalian tanyakan kepadaku? Sebaik-baik
mereka pada masa jahiliah adalah sebaik-baik mereka pada masa Islam,
jika mereka memahami ajaran Islam. (Shahih Muslim No.4383) 34.
Keutamaan-keutamaan Khidhir as. · Hadis riwayat Ubay bin Kaab
Radhiyallahu’anhu: Dari Said bin Jubair ia berkata: Aku pernah berkata
kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu bahwa Naufan Al- Bukali
beranggapan bahwa Musa as. nabi Bani Israel adalah bukan Musa yang
menjadi sahabat Khidhir. Ibnu Abbas berkata: Musuh Allah adalah
pembohong. Aku pernah mendengar Ubay bin Kaab Radhiyallahu’anhu
berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
bersabda: Musa as. pernah berdiri berpidato di tengah-tengah Bani
Israel. Dia (Musa) lalu ditanya: Siapakah manusia yang paling berilmu?
Dia jawab: Akulah orang yang paling berilmu. Allah lantas menegurnya
karena dia tidak mengembalikan ilmu kepada Allah. Allah lalu memberi
wahyu kepadanya bahwa salah seorang hamba-Ku yang menetap di tempat
pertemuan dua lautan adalah lebih berilmu daripada kamu. Selanjutnya
Musa bertanya: Wahai Tuhanku, bagaimana aku dapat bertemu dengannya?
Dikatakan kepadanya: Bawalah seekor ikan dalam sebuah keranjang. Di
mana saja kamu kehilangan ikan tersebut, maka di situlah dia berada.
Kemudian Musa pun berangkat bersama muridnya bernama Yusya` bin Nun.
Musa as. membawa ikan tersebut dalam sebuah keranjang. Dia dan
muridnya berangkat dengan berjalan kaki sampai keduanya mencapai
sebuah batu karang besar dan tidurlah Musa as. dan muridnya. Sementara
ikan yang berada dalam keranjang bergerak dan keluar dari keranjang
lalu jatuh ke laut. Kemudian Allah menahan ombak, sehingga menjadi
seperti sebuah lengkungan buat melintas ikan tersebut. Musa as. dan
muridnya terheran-heran. Mereka meneruskan sisa perjalanan pada siang
dan malam hari sedangkan murid Musa as. lupa untuk memberitahukannya.
Keesokan paginya Musa as. berkata kepada muridnya: Bawalah kemari
makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan
kita ini. Tetapi (Musa as.) tidak akan merasa letih sebelum dia sampai
di tempat yang diperintahkan. Muridnya berkata: Tahukah engkau ketika
kita mencari tempat berlindung di sebuah batu karang tadi, aku lupa
menceritakan tentang ikan itu, setanlah sebenarnya yang membuatku lupa
untuk menceritakannya, ikan itu telah masuk ke laut dengan cara yang
sangat aneh sekali. Selanjutnya Musa as. berkata: Kalau begitu itulah
tempat yang kita cari. Keduanya lalu kembali. Keduanya mengikuti jejak
mereka semula. Hingga ketika mereka tiba di batu karang tadi Musa
tiba-tiba melihat seorang lelaki yang berselimut dengan sebuah pakaian
dan itulah Khidhir. Musa as. mengucapkan salam kepadanya. Khidhir
bertanya kepadanya: Ternyata di negerimu terdapat salam! (Musa as.)
berkata: Aku adalah Musa. Khidhir bertanya: Musa Bani Israel? Dia
menjawab: Ya. Khidhir berkata: Sesungguhnya kamu memiliki ilmu dari
ilmu-ilmu Allah yang telah diajarkan Allah kepada kamu yang aku tidak
ketahui. Sebaliknya aku juga memiliki ilmu dari ilmu-ilmu Allah yang
telah diajarkan Allah kepadaku yang tidak kamu ketahui. Musa as.
berkata kepada Khidhir: Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah
diajarkan kepadamu? Khidhir menjawab: Sesungguhnya kamu tidak akan
sabar bersamaku. Bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu yang kamu
belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? Musa as.
berkata: Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar
dan aku tidak akan menentangmu dalam suatu urusanpun. Khidhir berkata
kepadanya: Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan
tentang sesuatu apapun sampai aku sendiri yang akan menerangkannya
kepadamu. Musa menjawab: Baiklah. Khidhir dan Musa as. lalu berangkat
dengan berjalan kaki di tepi pantai dan lewatlah sebuah perahu di
hadapan mereka berdua. Mereka bercakap-cakap dengan para penumpangnya
agar mau mengangkut mereka. Karena sudah kenal dengan Khidhir, mereka
lalu membawa keduanya tanpa bayaran. Khidhir beranjak ke salah satu
papan perahu lalu dicabutnya. Musa as. berkata kepada Khidhir: Mereka
telah membawa kita dengan cuma-cuma tetapi dengan sengaja perahu
mereka kamu lobangi! Apakah kamu hendak menenggelamkan penumpangnya.
Sesungguhnya kamu telah berbuat suatu kesalahan yang besar? Khidhir
berkata: Bukankah aku telah berkata: Sesungguhnya kamu sekali-kali
tidak akan sabar bersamaku. Musa as. berkata: Janganlah kamu menghukum
aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu
kesulitan dalam urusanku. Selanjutnya mereka meninggalkan perahu
tersebut. Saat mereka sedang berjalan di tepi pantai, tiba-tiba ada
seorang anak remaja bermain dengan beberapa temannya. Khidhir memegang
kepala anak itu lalu memenggalnya sehingga terbunuhlah ia. Musa as.
berkata: Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih itu? Bukankah dia
tidak membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu
yang mungkar. Khidhir berkata: Bukankah sudah aku katakan kepadamu,
bahwa kamu tidak akan sabar bersamaku. Perbuatan ini lebih kejam lagi
daripada yang pertama. Selanjutnya Musa as. berkata: Jika aku bertanya
kepadamu tentang sesuatu sesudah kali ini, maka janganlah kamu
memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup
memberikan uzur kepadaku. Maka keduanya berjalan, hingga tatkala
keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu
kepada penduduk negeri itu tetapi penduduk negeri itu tidak mau
menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding
rumah yang hampir roboh, maka Khidhir menegakkan dinding itu. Ia
berkata: Miring, Khidhir mengisyaratkan dengan tangannya dan menegakkan
dinding tersebut. Musa as. berkata kepada Khidhir: Orang-orang yang
kita datangi tidak mau menerima kita sebagai tamu dan tidak mau
menjamu kita. Jikalau kamu mau niscaya kamu mengambil upah untuk
pekerjaan itu. Khidhir berkata: Inilah perpisahan kita. Aku akan
memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang membuat kamu
tidak sabar terhadapnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
bersabda: Semoga Allah merahmati Musa. Aku akan senang sekali kalau
saja Musa as. bisa bersabar sehingga dia dapat menceritakan kepada
kita tentang pengalaman mereka berdua. Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. bersabda: Tindakan Musa as. yang pertama memang karena lupa.
Beliau bersabda: Seekor burung terbang lalu hinggap pada tepi perahu
itu dan mematuk ke laut. Khidhir lalu berkata kepadanya: Ilmu kita jika
dibandingkan dengan ilmu Allah adalah seperti patukan seekor burung
pipit tersebut pada laut itu. (Shahih Muslim No.4385) Sumber: Kumpulan
Hadits Shahih Muslim
0 komentar:
Posting Komentar